tag:blogger.com,1999:blog-59448385538221029432024-02-21T18:09:55.354+07:00Goresan Pelangi KehidupanMemaknai hidup lebih indah ketika tak menyadari keindahannyaGoresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.comBlogger73125tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-55117574505492890612013-11-21T23:12:00.000+07:002013-11-24T00:23:14.688+07:00Menyoal Tuduhan terhadap Adnan-Wize<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bismillah…<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setelah
hampir sebulan isu yang cukup panas mengenai “pemalsuan tanda tangan” bergulir,
diam dan menahan sesak yang ada di hati, hmm mungkin ini saatnya saya ceritakan
apa yang sesungguhnya terjadi. Hahaha menjadi orang yang sebulan ini selalu disebut
seolah menjadi “tersangka” dan mendadak terkenal dengan hal “buruk” yang
dilakukan, tentu saja sempat membuat tidur saya sedikit terganggu. Pasalnya,
hampir dua minggu <i>roadshow</i> dan Kampanye Pemira UI 2013 berlangsung, isu
mengenai hal tersebut belum juga berhenti berhembus, justru makin kencang
terdengar di setiap fakultas yang didatangi oleh Adnan-Wize, tidak hanya datang
dari mahasiswa di fakultas, hal tersebut juga datang dari para panelis.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sejujurnya
begitu sedih dan menahan tangis ketika mendengar dan melihat Adnan-Wize di
setiap kesempatan mendapatkan pertanyaan dan “serangan” yang sama terkait hal
tersebut, karena sesungguhnya bisa dikatakan itu bukan kesalahan mereka, mereka
sama sekali tidak tahu menahu. Itu murni kesalahan dan ke-<i>skip</i>-an saya
dalam mengakomodir administrasi yang dibutuhkan sebelum verifikasi berkas
Pemira. <b>Saya ingin memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua warga UI,
terutama Adnan-Wize selaku teman yang telah saya “beratkan” proses kampanyenya
karena kesalahan saya pribadi, kepada Tim Adnan-Wize, kepada teman-teman
panitia Pemira UI 2013, serta kepada sahabat-sahabat saya yang tidak sengaja
masuk dalam lingkaran ke-<i>skip</i>-an saya.</b></span></span></div>
<a name='more'></a><b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> <o:p></o:p></span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Rabu
malam tanggal 23 Oktober 2013 Pukul 20.30 adalah <i>deadline</i> pengumpulan
berkas verifikasi. Sebagai orang yang bertanggung jawab dalam segala hal yang
berkaitan dengan administrasi maka sudah menjadi tugas saya memastikan jumlah dukungan
tanda tangan yang ada agar Adnan-Wize bisa lolos dalam verifikasi. Pukul 18.00
kami masih berkumpul di Perpustakan Pusat untuk merekap seluruh tanda tangan
dan berkas yang ada. Semua panik karena jumlah tanda tangan dari FK dan FKG
begitu banyak kurangnya. Beberapa dari kami memutuskan untuk pergi ke Salemba
untuk mengejar kekurangan tanda tangan tersebut. Tinggallah saya di Depok untuk
merekap seluruh jumlah tanda tangan yang ada.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pukul
20.00, kurang lebih 30 menit sebelum <i>deadline </i>berkas verifikasi, semua
panik dan menemukan bahwa 20 tanda tangan FIB yang berada dalam satu halaman
lembar dukungan hilang entah dimana. Panik dan bingung atas apa yang terjadi
maka saya berinisiatif untuk meminta dukungan tanda tangan yang saya wakili
dengan memohon izin kepada teman-teman. Ada lima orang sahabat dari program
studi yang sama dengan saya yang saya sms untuk memohon izin meminta dukungan
dan tanda tangan mereka untuk Adnan-Wize. Kepanikan bertambah ketika
teman-teman yang dari Salemba belum kunjung datang sedangkan menit <i>deadline</i>
pengumpulan berkas telah terlewat. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><span style="line-height: 150%;">Sejenak
saya lupa bahwa sms saya tidak kunjung dibalas oleh kelima sahabat saya sedangkan
nama mereka telah saya tulis di dalam lembar dukungan tersebut</span></b><span style="line-height: 150%;">.
<i>Deadline </i>yang telah lewat membuat kepanikan saya sebagai orang yang
bertanggung jawab dalam administrasi semakin panik. Belum lagi kepastian yang
tak menentu membuat saya benar-benar melupakan bahwa kelima sahabat saya belum
membalas sms saya. Ke<i>-skip-</i>an inilah yang akhirnya membawa petaka dan
sebulan ini menjadi ganjalan berat dalam hati saya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><span style="line-height: 150%;">Deadline</span></i><span style="line-height: 150%;">
yang telah melampaui batas itulah yang akhirnya memberikan keputusan baru bahwa
ternyata batas waktu pengumpulan berkas verifikasi diundur hingga Jumat, 25
Oktober 2013 pukul 19.00. Merasa bahwa ada tambahan waktu maka optimalisasi
ketelitian administratif pun ditingkatkan. Akhirnya saya menemukan 20 tanda
tangan dukungan FIB yang berada dalam satu lembar dukungan yang tadinya
dianggap hilang. “Seharusnya” ketelitian saya mengingatkan kepada kelima tanda
tangan sahabat saya yang belum juga dapat konfirmasi itu. Sayangnya saya masih
begitu <i>skip</i> dalam hal ini, tanpa bermaksud melupakan, <b>saya justru
lupa mengambil lembar yang ada “tanda tangan” kelima sahabat saya itu. Lembar
tersebut justru terbawa ke dalam berkas verifikasi yang dikumpulkan tim
Adnan-Wize pada hari Jumat pukul 16.00. <o:p></o:p></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sidang
verifikasi pertama pun dilaksanakan Jumat malamnya kurang lebih pukul 20.00.
Sayangnya Adnan-Wize tidak lolos dalam verifikasi pertama karena kurang
melengkapi satu buah tanda tangan dukungan dari FE, belum melengkapi satu buah
materai dalam surat keterangan dana kampanye, serta lampiran program kerja. Adnan-Wize
pun diberi kesempatan untuk melengkapi berkas hingga hari Selasa, 29 Oktober
2013 pukul 09.00. Adnan-Wize beserta tim pun mengambil berkas yang sudah ada di
panitia untuk diperbaiki dan dilengkapi. Termasuk pada Selasa pukul 08.00,
Adnan menarik lembar tanda tangan yang ada nama kelima sahabat saya itu untuk
tidak disertakan dalam verifikasi. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Saat
itulah saya baru menyadari ke-<i>skip</i>-an saya, bahwa sampai pagi itu
ternyata teman saya belum juga membalas konfirmasi sms saya tersebut. Hal ini
saya asumsikan karena saya mengirimkan sms di lobby FH yang saat itu sedang
tidak ada sinyal maka ada kemungkinan sms tersebut tidak sampai ke kelima
sahabat saya itu. Akhirnya saya mengkonfirmasi ulang sms itu kelima sahabat saya.
Benar, tidak ada satupun yang menerima sms saya maka dengan kerendahan hati
saya memohon maaf kepada mereka semua dan menjelaskan duduk perkaranya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sebenarnya
tiga dari lima orang sahabat saya tersebut mengizinkan dan mengatakan bahwa hal
tersebut tidak menjadi permasalahan. <b>Namun saya ingin menjelaskan bahwa
“tanda tangan” tersebut sudah ditarik dari kelengkapan berkas dan tidak
diikutsertakan lagi dalam berkas verifikasi karena Adnan memang sudah menarik
dengan mencoret ke lima tanda tangan itu dari berkas yang dikumpulkan untuk
verifikasi kedua sebelum batas pengumpulan berkas verifikasi kedua pada Selasa,
29 Oktober 2013 pukul 09.00.</b><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sayangnya,
sidang verifikasi kedua pada Selasa, 5 November 2013 hal tersebut di atas
diangkat oleh panitia dan sempat dinyatakan adanya tuduhan “pemalsuan tanda
tangan” tersebut<b> padahal pada sidang
verifikasi pertama bahkan hal tersebut tidak dibahas</b>. Hal tersebut kemudian
diberitakan lewat <i>twitter</i> secara gamblang, termasuk penyebutan seluruh
nama yang terkait dalam “tuduhan”. <b>Sidang berakhir dengan keputusan bahwa
Adnan-Wize lolos verifikasi berangkat dari peraturan Pemira UI pasal 19k yang
menguatkan bahwa berkas Adnan-Wize memang telah memenuhi persyaratan verifikasi
karena memang kelima “tanda tangan” tersebut tidak dimasukkan ke dalam berkas
verifikasi kedua dan berkasnya sudah lengkap </b>(kelengkapan berkas ini menjadi hak peserta Pemira UI sehingga peserta berhak
untuk memperbaikinya, termasuk dengan mencoret tanda tangan yang bermasalah itu
sehingga tidak diikutsertakan dalam kelengkapan berkas).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Seminggu
pasca sidang verifikasi kedua yang dibuat BAP oleh panitia beserta dengan
publikasi melalui twitter dengan penyebutan nama saya, <b>Panitia Pemira UI 2013 memberikan klarifikasi berupa Pers Realese
kronologis sidang verifikasi </b>(bisa dilihat <a href="https://docs.google.com/file/d/0B5zNIqbXub7sVEE2czIwZFdDYWs/edit" target="_blank">di sini</a>)<b> dan permohonan maaf kepada Adnan-Wize karena telah
memberatkan Adnan-Wize dalam mengikuti jalannya Pemira ini</b>. <b>Panitia Pemira UI 2013 juga memberikan
surat permohonan maaf yang ditujukan kepada saya pribadi atas penyebutan nama
saya dalam publikasi twitter mereka karena melanggar kode etik </b></span></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 150%;">(bisa dilihat <a href="https://docs.google.com/file/d/0B5zNIqbXub7sMzlBNFp1ekprNUE/edit" target="_blank">di sini</a>)</span><b style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 150%;">.</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kegundahan
saya sebulan ini terus berlangsung saat banyak orang yang mempertanyakan
integritas Adnan-Wize. Sungguh, ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan
integritas mereka. Hal ini murni kesalahan dan ke-<i>skip</i>-an saya dalam
memanajemen administrasi yang ada. Sekali lagi saya memohon maaf yang
sebesar-besarnya atas apa yang telah terjadi dan telah saya lakukan. Dengan
segala kerendahan hati, saya mohon seluruh pihak dapat bersikap objektif dalam
menilai apa yang sesungguhnya terjadi. Adnan-Wize sama sekali tidak memiliki
niat untuk melakukan tindakan tersebut, Adnan-Wize dalam perkuliahannya bahkan
tidak pernah sekalipun “menitip absen” atau ada temannya yang “mengabsenkan”
dirinya saat mereka tidak menghadiri perkuliahan. Bahkan untuk tugas kuliah
mereka sekalipun tidak pernah dikerjakan oleh teman lainnya. Mereka juga tidak
sampai hati untuk menulis ulang jawaban temannya ketika mengikuti kuis atau
ujian, meski temannya rela memberikan jawaban untuk mereka.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Semoga
tulisan ini sedikit dapat melegakan kegundahan yang saya rasakan selama masa
pemira ini berlangsung. Bukan untuk sebuah pembenaran, melainkan upaya untuk
memberikan sebuah kejelasan di tengah desas-desus dan segala isu yang telah
berkembang. Semoga kita semakin bijak menghadapi segala macam hal yang terjadi.
Wallahu’alam. Terima kasih atas perhatiannya :”)<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a href="https://twitter.com/erinnuzulia" target="_blank">Erin Nuzulia Istiqomah</a><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Beberapa
bukti <i>capture </i> sms kepada sahabat
saya<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5sWbDJHaD8Gm6nu3iylIUgNJ21wWvA-sE2T36RhOD-9iash9Q7r9AzvqB3en7zuSQ7ZV-QalbiworL3sZ1ydkQoqPmecA4EgY4vqSeCHbr4qXnPDZfNFkkmXzpdl8Z2w-41GCmS5KdGE/s1600/bukti.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5sWbDJHaD8Gm6nu3iylIUgNJ21wWvA-sE2T36RhOD-9iash9Q7r9AzvqB3en7zuSQ7ZV-QalbiworL3sZ1ydkQoqPmecA4EgY4vqSeCHbr4qXnPDZfNFkkmXzpdl8Z2w-41GCmS5KdGE/s320/bukti.jpg" width="240" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<!--[if gte vml 1]><v:shapetype
id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t"
path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1027" type="#_x0000_t75" style='position:absolute;
left:0;text-align:left;margin-left:320.35pt;margin-top:.95pt;width:148.6pt;
height:197.25pt;z-index:-2'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\User\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="SC20131105-161627"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="height: 263px; left: 0px; margin-left: 427px; margin-top: 1px; mso-ignore: vglayout; position: absolute; width: 198px; z-index: -2;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1026"
type="#_x0000_t75" style='position:absolute;left:0;text-align:left;
margin-left:159.15pt;margin-top:.95pt;width:148.6pt;height:197.25pt;z-index:-3'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\User\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.jpg"
o:title="SC20131105-161425"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="height: 263px; left: 0px; margin-left: 212px; margin-top: 1px; mso-ignore: vglayout; position: absolute; width: 198px; z-index: -3;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1028"
type="#_x0000_t75" style='position:absolute;left:0;text-align:left;
margin-left:0;margin-top:1.55pt;width:148.15pt;height:196.65pt;z-index:-1'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\User\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.jpg"
o:title="bukti"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKoCQPPfDc5J6qxFzxk9uDHKyOulDAcHk9cFYyIQPQHIUBnscsFaafEZxMTAM_IJ0wUnZXO4FRY0XnPugqO5pMgrno2nV4uDubegbo3Pt34TycQr2Lss-uKksB3HH2kV5UNpZN7ZVPf2w/s1600/SC20131105-161425.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKoCQPPfDc5J6qxFzxk9uDHKyOulDAcHk9cFYyIQPQHIUBnscsFaafEZxMTAM_IJ0wUnZXO4FRY0XnPugqO5pMgrno2nV4uDubegbo3Pt34TycQr2Lss-uKksB3HH2kV5UNpZN7ZVPf2w/s320/SC20131105-161425.jpg" width="240" /></span></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEuM4DRl24fbpcXmfqgbxgzJFPi4Ngyz2lHlotpneXdk56XG52FmK2twyPIdbyqiGspPiIGEh_kp5BYOQ7QZTJt1mCPtNkInCcWkKq6fnRZ16c7JqY6ortGS0PtMt0yDRlnsZ3WJSGq6Y/s1600/SC20131105-161627.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEuM4DRl24fbpcXmfqgbxgzJFPi4Ngyz2lHlotpneXdk56XG52FmK2twyPIdbyqiGspPiIGEh_kp5BYOQ7QZTJt1mCPtNkInCcWkKq6fnRZ16c7JqY6ortGS0PtMt0yDRlnsZ3WJSGq6Y/s320/SC20131105-161627.jpg" width="240" /></span></a></div>
<span style="height: 262px; left: 0px; margin-left: 0px; margin-top: 2px; mso-ignore: vglayout; position: absolute; width: 198px; z-index: -1;"><br /></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span>Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-15437406300055646792013-07-30T23:29:00.001+07:002013-07-30T23:29:11.835+07:00Urgensi Ilmu Pengetahuan<b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Muhammad Ihsan</span></span></b><br />
<b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Rabu, 26 Juni 2013/
20.00—22.00</span></span></b><br />
<b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></b>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: right; text-indent: 27.0pt;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Seorang muslim itu berada
diantara khauf (takut) dan Roja (harap) kepada Allah<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: right; text-indent: 27.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kondisi umat saat ini berada di titik nadir.
Namun sebenarnya hal ini bisa menjadi salah satu titik perubahan. Sayangnya
hingga saat ini belum ada yang mampu bangkit dan menciptakan perubahan. Guncangan
yang terjadi di negara-negara Islam sudah ada (arab Spring), dimulai dari Libya
hingga Turki. Belum juga ada titik perubahan signifikan. Indonesia juga
mengalami gejolak, sayangnya belum heroik.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pada dasarnya, kepemimpinan bukan berarti
merangkul banyak pihak. Kepemimpinan itu pada hakikatnya memunculkan
musuh-musuh pemimpin itu sendiri. Jika kita melihat Turki, ia adalah negata
yang tidak terkena dampak dari krisis yang menggerogoti Eropa. Justru kini
malah PDBnya meningkat. Hal ini
memunculkan pemberontakan di atas ketidaksukaan pembela sekular terhadap
Erdogan. Erdogan adalah sesorang sosok yang mirip dengan tokoh Indonesia,
Jokowi. Erdogan memulai kepemimpinannya dari tingkatan bawah, walikota.</span></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kondisi umat saat ini sudah sangat <i>njlimet</i>
maka gencatan ssenjata menjadi hal yang sebaiknya dilakukan. Masa-masa seperti
ini pernah terjadi saat masa sahabat, yakni masa dimana Ustman menjadi korban
pembunuhan dan memunculkan perselisihan antara Ali dan Aisyah dalam Perang
Jamal. Banyak sahabat yang tidak ambil bagian dalam kondisi ini karena merasa
kedua kondisi atau pihak tersebut membuat bingung. Jika melihat kondisi ini,
Libya, Turki, dan beberapa fenomena Arab Spring lainnya maka semua jelas antara
kebenaran dan kebathilan. Berbeda dengan kondisi Syiria yang masih
membingungkan hingga saat ini.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jika kita melihat kondisi Indonesia, berkaca pada
perjanjian Hudaibiyah yang merupakan bentuk penepatan janji atas perjanjian
terhadap orang kafir, begitu juga seharusnya yang harus diteladani dalam upaya
koalisi dengan Partai yang berkuasa di Indonesia. Rasulullah pernah bersabda
“Kerjakanlah apa yang kalian suka jika ttidak memiliki malu”. Hal ini membuat
kita harus berpikir dan menyadari bahwa sesungguhnya panglima hukum adalah
nurani. Hukum yang membuat adalah manusia tetapi kini kebanykan manusia juga
yang memiliki banyak akal untuk mengkadali hukum. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jika melihat kemajuan zaman, saat ini justru yang
bangkit adalah negara Eropa karena memanfaatkan ilmu pengetahuan. Umat islam
masih belum bersahabat dengan ilmu pengetahuan. Hal yang menjadi permasalahan
utama bagi umat islam ada dua hal, yakni memahami konsepsi islam secara utuh
serta mengaplikasikan konsepsi islam dalam ruang dan waktu yang berubah-ubah.
Secara garis besar turunan dari permasalahan tersebut sangatlah banyak. Itulah
maka pemahaman haruslah mendahulukan amal. Hukum dari sesuatu itu sunnag tetapi
akan menjadi wajib jika ada hal yang mewajibkannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Maqasid syariah ada lima, yakni adama, jiwa,
akal, keturunan, dan harta. Ilmu menunjukkan pada suatukeyakinan sedangkan
ketiadaan ilmu menimbulkan keraguan yang memunculkan banyak hal/ menjadi
wilayah syubhat (banyak merusak) seperti yang dijelaskan dalam QS. Al Mujadilah
ayat 11. Ilmu merupakan kunci dalam mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Jika kita banyak mengetahui (ilmu) maka kita akan selamat karena banyak
menangis dan sedikit tertawa. Negara-negara lain saat inimaju karena ilmu
pengetahuan. Lihatlah Jepang dan Cina yang kini menguasai dunia karena ilmu
pengetahuan. Ilmu juga berusaha meng-<i>encourage</i> suatu amal. Sayangnya
banyak diantara kita yang tidak mengetahui sehingga banyak yang mengalami
kesengsaraan hidup di duni dan akhirat. Lebih utamanya ilmu karena ia menjaga
manusia dan melahirkan ruh yang kuat. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Adapun bahaya yang mengintai kita selain
kemalasan adalah lawan jenis. Manusia juga bisa berkelakuan layaknya syetan.
Seperti yang telah difirmankan Allah dalam QS. Al An’am ayat 112—116. Musuh
yang hak sudah pasti bathil maka jangan sampai kita menyalahkan konspirasi
karena sesungguhnya konspirasi bathil adalah menculasi yang hak. Oleh karena
itu, penting bagi da’I untuk menjada imunitasnya agar mampu melawan konspirasi
kebathilan. Nabi Yusuf adalah salah satu nabi yang diintai bahaya dengan lawan
jenis. Ia meminta pertolongan Allah dalam menghadapi Zulaikha. Jangan sampai
kita tertutup hatinya karena jeratan syetan berupa lawan jenis. Adapun yang
menjadi tanda-tanda terjerat lawan jenis adalah tertutup hatinya dan mudah GR
atau tertipu. Pendangan saja harus dijaga apalagi hati.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Begitu banyak dalil yang memberikan penjelasan
bahwa ilmu lebih utama sebelum amal. Fastabiqul khairat dalam ilmu dan amal
menjadi salah satu motivasi yang harusnya tertanam di hati seorang muslim.
Ketika ilmunya semakin tinggi maka kekuatan psikologisnya semakin besar dan
kedewasaan berpikirnya melebihi usianya, berani mengahadapi siapa saja. Islam
di atas basis ilmiah dan rasional sehingga yang memeluknya adalah orang-orang
yang berakal lalu beramal sesuai dengan rukun-rukun ibadahnya. Tidaklah
diberikan sesuatu oleh Allah kecuali sesuai dengan usahanya. Semoga banyak
dengan jumlah masif yang sedang mengusahakan kebangkitan dengan melawan rasa
malas.</span><o:p></o:p></span></div>
Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-40368594910480731572013-07-30T23:27:00.006+07:002013-07-30T23:28:10.164+07:00Sang Penggembala Nabi Muhammad SAW<b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bachtiar Firdaus</span></span></b><br />
<b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jumat, 21 Juni 2013/
Pkl. 05.00—07.00</span></span></b><br />
<b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></b>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right; text-indent: 27.0pt;">
<i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Perbaikilah diri kita kemudian
perbaiki diri yang lain<o:p></o:p></span></i></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right; text-indent: 27.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Apakah kamu menyuruh manusia supaya
mengerjakan kebaikan sedang kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca
Al-Kitab, maka tidakkah kamu berpikir?“ (QS. Al Baqarah : 44). Rasulullah saw.
bersabda yang artinya," Tidak dapat bergeser kaki seorang hamba pada hari
Kiamat, sehingga ia ditanya tentang empat perkara: Tentang umurnya dalam hal
apa ia habiskan?, tentang masa mudanya, untuk apa ia gunakan?, tentang
hartanya, darimana ia dapatkan dan kemana ia belanjakan? dan tentang ilmunya,
apakah ia telah mengamalkannya?“( H.R. Thabrani). Begitu banyak ayat dalam
Quran yang memerintahkan kita untuk memperbaiki diri sendiri dulu sebelum
memperbaiki orang lain. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam sebuah kepemimpinan terdapat aturan yang
harus dipenuhi dan terdapat dalam diri seorang pemimpin. Adapun rukun dan
sukses kepemimpinan membutuhkan taaruf (saling mengenal), ta’aluf ( saling
bersatu dan mencintai), tafahum (saling memahami), tafaqud dan ri’ayah ( saling
menjaga dan saling terkait), taawun (saling membantu dalam menjalankan perintah
Allah, meninggalkan kemunkaran dan kemaksiatan, kebaikan dan aktivitas individu
atau organisasi), serta tanashur (saling menolong atau membela). Selain itu
kepemimpinan juga membutuhkan al-fahmu al-daqiq (pemahaman yang rinci terhadap
islam dan organisasi), al-imanu al-amiq (keimanan yang dalam kepada allah), <span lang="NL">al-hubbu al-wastiq (kecintaan
yang kokoh)</span>, al-wa’yu al-kaamil (kesadaran
yang sempurna), al-‘amalu mutawashil (kerja yang kontinyu), <span lang="FI">pembatasan sasaran &
kejelasan pandangan</span>, memakai sarana yang konstitusional
(sesuai syar’i), dan keyakinan penuh terhadap pertolongan Allah.</span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Adapun model kepemimpinan yang dibawa dalam
kepemimpinan Muhammad adalah <i>Prophetic Leadership</i>, <i>people
development, </i>dan <i>result leadership</i> yang kemudian ketiga hal tersebut
menjadi fokus utama. Titik tolak dan metode perubahan yang dilakukan oleh
Muhammad dalam membangun kembali masyarakat baru di kota Madinah adalah dengan
kesatuan visi dan orientasi hidup (dengan langkah membangun masjid), semangat
persatuan dan solidaritas (mempersaudarakan muhajirin dan anshar), kemandirian
dalam bidang ekonomi (membangun pasar muslim yang dipisah dari pasar yahudi)
dan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">kedaulatan politik ummat (perjanjian madinah). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pemimpin penggembala, menggembalakan kambing
adalah sebuah profesi yang dilakukan oleh semua nabi dan rasul, Rasulullah
pernah bersadba “Tidak ada Nabi yang tidak pernah menggembala”. Menggembala
kambing sebelum diberi tugas risalah bukanlah skenario kebetulan melainkan
skenario Allah berupa hikmah ilahiyah. Melalui menggembala terdapat fase
pendidikan kejiwaan bagi para nabi sebelum berdakwah serta proses perenungan
dalam membentuk aqidah dalam diri sehingga siap secara fisik dalam menerima
ilahiyah. Adapun tiga tugas inti pemimpin penggembala adalah mempimpin kawanan
mencari makanan demi tujuan yang diharapkan, menjaga kawanan dalam kesatuan
yang utuh dan rukun, memenuhi kebutuhan anggota kelompok, mengenalinya, dan
memberi nama setiap domba serta merawat dan mengurus hewan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pemimpin penggembala juga menunjukkan arah
kepada kawanan ternak hingga 30 km/ hari. Anak kambing akan mengikuti induknya.
Domba liar dewasa yang hidup dalam kelompok mengikuti domba jantan yang berkuasa. Domba dapat bersifat
patuh bisa dijinakkan dan diajari mengikuti pemimpin manusia bukan domba
jantan. Membawa anjing guna melindungi kawanan domba bukan untuk
menakut-nakuti. Pemimpin penggembala menjaga keutuhan dan persatuan, karena
keutuhan kawanan sangatlah penting bagi keamanan, kepergian satu domba saja
dapat melemahkan kekuatan gabungan, sehingga penggembala harus menjaga
kerukunan, membimbing kawanan memulai perjalanan dan membawa pulang hingga
selamat.Ppemimpin penggembala haruslah menjaga keamanan dan keselamatan domba
yang digembalakannya dalam menghadapi bahaya, dari terbakar kepanasan dan
menggigil kedinginan, serta menguasai kecakapan kepemimpinan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Seorang penggembala tidak hanya berjalan di
depan tetapi juga di tengah dan di belakang. Bersikap <i>Ing Ngarso Sung
Tulodo- Ing madyo Mangun Karso- Tut Wuri Handayani</i>. Kepemimpinan
dilaksanakan di depan dan dalam kepemimpinan, teladan adalah segalanya. Seorang
penggembala yang baik menghadapi tiga lingkaran interaktif kebutuhan yang ada
di semua kelompok manusia pada segala zaman dalam sejarah, mencapai tujuan
bersama, bersatu dalam kesatuan kerja, dan memenuhi kebutuhan individu yang
dibawa ke dalam kelompok. Penggembala yang baik memperhatikan kesejahteraan
orang bukan mencari keuntungan dari orang.</span><o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<br /></div>
Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-38396306383650809382013-07-30T23:26:00.004+07:002013-07-30T23:26:47.088+07:00Pemimpin Perubahan Nabi Muhammad SAW<b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bachtiar Firdaus</span></span></b><br />
<b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kamis, 20 Juni 2013/
Pukul 20.00—22.00</span></span></b><br />
<b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></b>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: right; text-indent: 27.0pt;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Muhammad membawa gerakan penyelamatan berupa dakwah kepada
kebaikan, memerintahkan berbuat ma’ruf, dan melarang dari perbuatan munkar.<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pada
dasarnya Islam memiliki kompetitor dalam ideologinya. Adapun kompetitor dalam
ideologi islam adalah Kristen (ortodox, katolik, aliance. Protestan), Zionisme
(liberalisme, demokrasi, nasionalisme), Kapitalis (sosialisme, komunisme,
fasisme), dan Marxis (sosial demokratis, sosialisme, fasisme). Muhammad membawa
gerakan penyelamatan berupa dakwah kepada kebaikan, memerintahkan berbuat
ma’ruf, dan melarang dari perbuatan munkar. Tujuan utama dari gerakan perubahan
yang diusung Muhammad adalah kemenangan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pada
hakikatnya, orang-orang pembuat perubahan tidak selalunya membawa kemajuan,
bisa jadi membawa kemunduran. Hal ini dikarenakan mereka tidak berpegang pada
tali agama Allah, berbeda dengan gerakan perubahan yang dibawa oleh Muhammad.
Adapun model perubahan yang dibawa oleh Muhammad melalui berbagai tahapan,
takni tahapa dasar yang terjadi pada periode Mekkah yang kemudian berhijrah
menuju titik perupahan. Tahapan ini disebut tahapan pemantapan, yang dilakukan
pada periode madinah. Pada periode ini terdapat titik perubahan dari segi
mentalitas dan teritorial.</span></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Adapun
pembangunan masyarakat madani membutuhkan <i>learning society </i> berupa ilmu pengetahuan sosial islam, ilmu
pengetahuan islam, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. <i>Learning society </i>ini
membutuhkan perencanaan strategis dan taktis, pemikiran dan perencanaan
strategis (nilai, visi, misi, dan strategi), dan perencanaan strategi taktis.
Ketiga hal tersebut dapat dilakukan melalui generasi qurani dan masyarakat
relijius. Ketika semua hal tersebut terpenuhi maka kita akan mendapati
masyarakat madani yang meiliki karakteristik primer berupa masyarakat yang
memiliki intelektual, spiritual, moral, hukum, dan peradaban. Selain itu
terdapat karakteristik masyarakat sekunder berupa masyarakat demokrat, moderat,
mandiri, profesional, dan reformis.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tahapan
perubahan yang dibawa oleh Muhammad dibagi atas dua fase, yakni fase mekkah dan
fase Madinah. Pada fase Mekkah terdapat fase integral yang diorientasikan
kepada terbentuknya SDM yang berkepribadian islami. Upaya tersebut diakukan
dengan pembangunan kompetensi intelektual, pembangunan kompetensi spiritual,
dan pembangunan kompetensi moral. Sedangkan pada fase Madinah, dilakukan
pembentukan masyarakat dalam bentuk ebuah negara yang lebih beradab dan lebih
bersifat struktural. Hal tersebut diupayakan dengan pembangunan institusi
(masjid), ikatan konsolidasi, penyusunan konstitusi, pembangunan militer, dan
pelembagaan hukum dan etika.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Model
masyarakat Qurani merupakan contoh model masyarakat yang diupayakan Muhammad
dalam gerakan perubahannya. Generasi qurani adalah suatu generasi yang
mencintai kebaikan, kebenaran, dan keadilan sebagai jaminan hidup dengan menjadikan
Al Quran dan As Sunnah sebagai sumber acuan kebenaran pikiran. Pembentukan
masyarakat Qurani meliputi proses pembacaan, penyucian, pengajaran, dan
penguasaan informasi dan masalah-masalah baru, aktual, dan dinamis. Pembentukan
kepribadian qurani dimulai dengan iman kepada Allah, taqwa sebenar-benarnya
taqwa, islamisasi kehidupan, berpegang teguh dengan tali Allah, kesatuan hati,
dan persaudaraan Islam. Dengan membentuk kepribadian maka akan membentuk
masyarakat, inilah salah satu upaya pergantian yang islami.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 150%;">Perubahan islami sendiri dimulai dengan tahapan perubahan
keyakinan, perubahan ruh, perubahan </span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 150%;"> </span><span style="line-height: 150%;">pemikiran,
perubahan akhlak, perubahan wawasan, perubahan sosial, dan perubahan gerakan.
Kompetensi seorang pemimpin besar meliputi</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 150%;"> </span><i style="line-height: 150%;">instuctor, coach, facilitator,<span class="apple-converted-space"> </span></i><span style="line-height: 150%;">dan</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 150%;"> </span><i style="line-height: 150%;">consultant.</i><span class="apple-converted-space" style="line-height: 150%;"> Perjalanan
institusi dan organisasi dimulai dengan tujuan, nilai, visi, mesin penggerak,
dan kendaraan. Dalam perubahan tersebut, sebuah masyarakat tidak serta merta
akan menerima secara langsung tetapi ada prosesnya, yakni melalui<span class="apple-converted-space"> </span></span><i style="line-height: 150%;">denial,
resistance, depression, exploration,<span class="apple-converted-space"> </span></i><span style="line-height: 150%;">dan</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 150%;"> </span><i style="line-height: 150%;">commitment. </i></span></div>
Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-82121722617040078362013-07-30T23:25:00.000+07:002013-07-30T23:25:01.264+07:00Why do we need to learn English?<b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Susetyo Adhy Nugroho</span></span></b><br />
<b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kamis, 13 Juni 2013/
pukul 20.00—22.00</span></span></b><br />
<b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></b>
<div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0in; padding-left: 9.0pt; padding-right: 9.0pt; padding-top: 0in;" valign="top">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 68.3pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Susetyo
Adhy Nugroho atau yang biasa disebut Adhin adalah seorang pemuda yang pernah
tinggal d US sejak 1990. Ia tinggal di Misssippi, Starkvile. Ia menceritakan
pengalamannya selama hidup di sana dan menjelaskan mengapa pada akhirnya kita membutuhkan bahasa Inggris dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam penyempaiannya di sesi ini pun ia menggunakan
bahasa Inggris.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 68.3pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mengapa
kita harus berbahasa Inggris? Karena kita akan berjumpa dengan berbagai macam
orang dari berbagai negara, dengan begitu kita akan menjumpai banyak teman
dan belajar darinya, dan dengan menguasai banyak bahasa, lebih tepatnya
bahasa Inggris kita bisa membuka banyak peluang. Dengan berbahasa Inggris
kita akan mendapatkan lebih banyak pengetahuan. Begitu banyak publikasi
ilmiah dan buku-buku yang diterbitkan dalam bahasa Inggris. Dengan menguasai
bahasa Inggris tentu saja kita dapat mengerti isi buku-buku tersebut. lebih dari itu, kita jug adapat menikmati
berbagai macam hal yang dapat kita temukan dari internet tanpa bersusah payah
menerjemahkannya dahulu menggunakan Google Translate.</span></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 68.3pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Manfaat
lain yang kita dapatkan ketika kita berbahasa Inggris adalah dalam kegiatan
akademik. Kita dapat berpartisipasi dan berbicara dalam konferensi
internasional, mendapatkan peluang lebih besar untuk melanjutkan kuliah di
luar negeri, dan mendapatkan beasiswa bahasa Inggris. Dengan berbahasa
Inggris yang baik mampu membantu karir masa depan kita. Memudahkan kita dalam komunikasi bisnis
multinasional, meningkatkan pengetahuan teknis, dan menaikkan pendapatan
serta standar hidup.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 68.3pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lebih
dari itu, belajar bahasa Inggris lebih mudah dibandingkan dengan bahasa lain.
bahasa Inggris memiliki kata-kata yang cenderung pendek dan memiliki struktur
yang sederhana. Belajar bahasa Inggris
juga menyenangkan dan mudah. Kata-katanya cenderung tidak berubah dan
berbeda-beda meski dalam struktur yang beda. Menambahkan kosakata bahasa
Inggris dapat dilakukan dari berbagai tempat, dengan menonton film,
mendengarkan musik, dan berinteraksi dengan orang lain menggunakan bahasa
Inggris. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 68.3pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Oleh
karena banyak manfaat itulah sudah saatnya kita memulai untuk menciptakan
atmosfer bahasa Inggris yang tinggi di lingkungan kita sendiri. Perbanyak
latihan dengan banyak berbicara bahasa inggris, belajar dengan seseorang yang
ahli dalam bahasa Inggris, dan lakukan setiap hari. Apabila tidak menyukai
bahasa Inggris maka kita akan lebih sulit dalam mempelajarinya, lebih baik
kita mempelajarinya sedikit namun berkesinambungan. Pelajarilah bahasa
Inggris dengan cara yang menyenangkan agar lebih mudah diterima otak kita. <o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-10038976335116326682013-03-15T01:43:00.000+07:002013-03-15T01:52:17.895+07:00Sebuah Catatan Pengabdian di Sudut Pandeglang, Banten<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman';"></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman';"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 13.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"></span></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: small;"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 13.5pt; text-align: justify;">
</div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoZ6KK88MSA8JD-PLN8A3sj5aZeT0YVwxcrv1Wsp_KlF5SWB12d3IeGjSC7rsudO_mA6yR2vIhh7Yv2ktWqMNseZBX70Mt2_u5IICjTzQAdQWFnf1iloVv_Akavw-V-ovbsrVEJuc6dZM/s1600/2013-01-31+12.59.55.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoZ6KK88MSA8JD-PLN8A3sj5aZeT0YVwxcrv1Wsp_KlF5SWB12d3IeGjSC7rsudO_mA6yR2vIhh7Yv2ktWqMNseZBX70Mt2_u5IICjTzQAdQWFnf1iloVv_Akavw-V-ovbsrVEJuc6dZM/s320/2013-01-31+12.59.55.jpg" width="240" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 13.5pt; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Oleh Erin Nuzulia Istiqomah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue; font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
Kisah ini bermula dari adanya keinginan dan <i>passion </i>yang kuat
atas dunia pendidikan dan anak-anak yang amat saya gemari. Sebuah kesempatan
pengabdian yang ada lebih dulu harus terlewati karena saya tidak mengambil
kesempatan untuk mengikuti K2N meski sudah lolos seleksi. Bukan penyesalan,
nyatanya saya mengambil pilihan yang juga tepat untuk pengabdian masa depan
nantinya demi Indonesia yang lebih baik dan bermartabat. Membayar kesempatan
yang terlewati beberapa bulan sebelumnya, terpanggil hati saya untuk menunggu
kesempatan yang tepat mengikuti bentuk pengabdian yang lain.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Aksi mengajar di pelosok menjadi alternatif pengabdian yang selama
ini ditunggu-tunggu. Gerakan UI Mengajar. Inilah kesempatan yang harus
diperjuangkan keberhasilannya. Bulan September 2012, inilah langkah awal saya
untuk memperjuangkan pengabdian ini. Pendaftaran sebagai 30 orang pengajar
terpilih pun dibuka. Semua berkas yang dibutuhkan saya persiapkan dengan baik.
Inilah usaha terbaik yang mampu saya lakukan. Seleksi berkas dan esai lolos,
dilanjutkan dengan simulasi mengajar di SDN Pondok Cina 04 hingga akhirnya
pengumuman 30 Pengajar Terpilih yang akan mengabdikan dirinya selama 23 hari di
aksi mengajar ini. Saya termasuk di dalamnya dan perjuangan pun dimulai selama
aksi mengajar yang berlangsung sejak 9 Januari—3 Februari 2013.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kampung Kapinango, Keterbatasan dalam Dinamisasi Kehidupan Sosial</span></b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
Kami menginap di Kecamatan Sobang, merasakan menginap tanpa aliran listrik yang
menyala disertai hujan yang menderas, dan banjir, membuat kami mencicipi awal
pengabdian yang luar biasa. Inilah saat di mana pengabdian kami diuji
niat-keikhlasan-ketulusan-nya. Rombongan Gerakan UI mengajar harus merasakan
mengungsi karena kebanjiran sebelum akhirnya pergi ke lima titik yang
ditargetkan sebagai tempat aksi kami mengajar.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
Esok hari kami mulai untuk mencapai titik masing-masing dengan menggunakan truk
karena akses jalan yang sangat sulit dan penuh lumpur. Di setiap titik kami dibagi
menjadi enam orang pengajar dan belasan panitia. Pembagian tugas dilakukan
secara jelas agar tidak terjadi tumpang tindih. Pengajar fokus pada
pengembangan sekolah, sedangkan panitia fokus pada pengembangan masyarakat
daerah sana. Saya mengabdikan diri selama 23 hari di Kampung Kapinango, Desa
Kutamekar, Kecamatan Sobang, Pandeglang, Banten. Mengajar kelas 1 di SD Negeri
Kutamekar 1. </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
Kedatangan kami di sana disambut dengan baik oleh para warga desa yang
kebanyakan bekerja sebagai petani. Masing-masing pengajar bertempat tinggal di
rumah warga dan saling terpisah. Sedangkan panitia tinggal secara bersama di
salah satu rumah yang memang kosong. Awal kedatangan kami di sana, warga desa
selalu merasa sungkan dan tidak enak karena tidak bisa menghadirkan makanan
selayaknya yang biasa kami makan di Jakarta. Namun seiring berjalannya waktu,
mereka dapat menerima kami dengan baik.</span></div>
<a name='more'></a><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Kehidupan di kampung sana amatlah statis, tidak ada suatu inovasi yang membuat
kampung tersebut terasa lebih ramai dan terlihat dinamisasi kemajuannya.
Listrik memang sudah masuk ke kampung ini. Namun sayang, optimalisasinya belum
dapat dirasakan oleh para masyarakat kampung ini, termasuk saya. Listrik sering
kali terputus di saat malam hari, atau saat siang hari tanpa ada pemberitahuan
sebelumnya. Hal ini berlangsung setiap hari. Produktivitas di kampung ini tentu
saja tidak dapat terealisasi dengan baik karena kendala ini.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
Seperti yang saya alami, jika sebelumnya di Jakarta saya beristirahat
pukul 01.00 dini hari karena melakukan banyak aktivitas yang menggunakan tenaga
listrik, dan memulai aktivitas di pukul 03.30, di sana pola hidup saya berubah
drastis. Pukul 21.00 setelah mengajar di TPA dan evaluasi bersama panitia,
sesampainya di rumah hanya bisa langsung istirahat karena kondisi laptop yang
tak lagi memiliki daya dan tak ada penerangan untuk melakukan apa pun. Hal
inilah yang membuat saya sempat sakit selama kurang lebih seminggu karena pola
hidup yang berubah, meski saya tetap memaksakan diri untuk tetap mengajar.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
Masyarakat di sana kebanyakan bekerja sebagai petani, TKI, atau pembantu rumah
tangga di Jakarta. Pagi hingga sore hari mereka akan menghabiskan waktunya di
sawah atau kebun, kembali menjelang magrib dan mengisi malam mereka dengan
menonton televisi, jika listrik menyala. Hal itu berlangsung setiap hari,
hingga menjadi suatu kewajaran jika kehidupan siang di kampung ini amatlah
sepi. Malam hari setelah magrib, hanya anak-anak yang pergi keluar rumah untuk
mengaji di majelis yang diasuh oleh salah satu tokoh masyarakat. Masyarakat
biasanya sudah menutup pintu rumahnya dan sibuk menonton televisi di dalam rumah.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
Meski begitu, jangan tanya masalah kehidupan sosial mereka, dari ujung kampung
hingga ujung satunya lagi mereka saling mengenal satu sama lain, saling tahu ia
anak siapa dan siapa namanya. Belum lagi untuk masalah berita yang
berkembang di kampung tersebut, rasanya dalam waktu kurang dari satu jam bisa
menyebar ke hampir seluruh masyarakat kampung. Para ibu gemar berkumpul di
salah satu rumah untuk saling mengobrol dan tahan hingga berjam-jam. Kurangnya
hiburan dan begitu “datar”nya kehidupan masyarakat di kampung tersebut membuat
mereka amat menyenangi pesta rakyat dengan dangdut sebagai salah satu musik
pengiringnya.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>Kesibukan
mereka dalam mencari sesuap nasi mengorbankan banyak hal demi masa depan yang
baik di kehidupan mereka kelak.</i></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kapinango adalah sebuah kampung yang terletak kurang lebih 45
menit dari Kecamatan Sobang jika menggunakan kendaraan atau 2 jam jika berjalan
kaki. Kapinango adalah kampung dengan kondisi jalan yang “luar biasa”, liat, di
penuhi genangan air layaknya sungai, dan tak segan membuat kaki kita
terjerembab masuk ke dalam tanahnya jika tidak menggunakan sepatu boot.
Beberapa rumah di sana sudah ada yang berdiri tegak dengan menggunakan tembok,
tetapi banyak juga yang berdiri dengan <i>gedek</i>, termasuk rumah yang
saya tempati. Untuk sumber air bersih, bak di kamar mandi mereka menampung air
langsung dari air hujan sehingga sangat wajar jika bak yang mereka miliki di
setiap rumah amatlah besar. Jika hari itu tidak hujan, barulah mereka akan
mengusahakan mengambil air bersih di tempat lain.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
Jangan harap di sana akan menemukan mobil atau jalan beraspal karena tak akan
menemukannya di kampung ini. Di sana kita hanya akan menemukan motor sebagai
salah satu alternatif transportasi termudah yang dapat digunakan dengan kondisi
jalan seperti trek <i>off road</i>. Itu pun jarang berseliweran karena
memang masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya di sawah. Di sana tak akan
menemukan bising suara kendaraan yang berseliweran, tapi kita akan menemukan
bunyi longlongan anjing, kambing yang mengembik lengkap dengan suara lonceng
yang menempel di lehernya, atau bebek yang tak berhenti mengeluarkan suaranya.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
Masjid di sana amat sepi jamaah, hanya tiga sampai lima orang yang biasa
mendirikan salat jamaah di masjid, itu pun hanya berlaku ketika Magrib dan
Isya. Selebihnya, masjid hanyalah bangunan kosong tanpa penghuni dan tak ada
yang mengisinya. Kehidupan kampung Kapinango masih erat dengan kegiatan klenik.
Di atas pintu depan rumah tergantung berbagai macam sesajen yang dipercaya akan
membawa keamanan dan keselamatan. Belum lagi hampir seluruh anak, baik
perempuan maupun laki-laki, mereka mengalungi jimat di leher ataupun di
pinggang mereka. Meski begitu, tetap ada upaya mendekatkan diri dengan Allah
secara berjamaah melalui pengajian ibu-ibu yang diadakan seminggu sekali di
setiap hari Minggu pukul 08.00—11.00 siang.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
Masyarakat di sini kebanyakan masih buta huruf dan belum bisa mengaji. Hal ini
menyebabkan mereka hanya mengandalkan pekerjaan yang membutuhkan otot dan
tenaga dibandingkan dengan pekerjaan yang membutuhkan otak. Mereka banyak yang
sudah menikah, putus sekolah, dan bekerja di usia awal belasan. Pendidikan
belum menjadi sesuatu yang penting untuk dipenuhi dalam kebutuhan hidup
masyarakat daerah kampung Kapinango.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pendidikan Kapinango Menyerah dengan Keterbatasan Keadaan, Sebuah
Usaha Seadanya</span></b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kapinango memiliki sebuah
sekolah dasar bernama SD Negeri Kutamekar 1. Di sanalah anak-anak yang berasal
dari dua desa terdekat lainnya, Rajasa dan Bulakan, ikut menimba ilmu. Meski
dua desa terdekat, untuk mencapai Rajasa membutuhkan waktu satu setengah jam
untuk mencapainya, melewati jalanan seperti sungai, dan sawah. Sedangkan untuk
mencapai Bulakan kondisinya tak berbeda jauh, untuk mencapai Bulakan harus
berjalan kaki kurang lebih satu jam dan melewati hutan serta ilalang setinggi
pinggang orang dewasa dan masih terdapat babi hutan yang berkeliaran, belum
lagi jika hujan datang maka sungai akan meluap.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9jMomdBXs4w9TLpQ8g-sqBLHca7B2g1MwebhQXm5kb7cYCBjKM7PB27dEiax-DoGBU0uEB2Tt83bcBgbNQRYR2vYZQgpRyqzAFwO7ghO0xNj7vr_imk1cIdGzZhuUkdC7sn4WYaLkyLE/s1600/2013-01-21+10.45.37.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9jMomdBXs4w9TLpQ8g-sqBLHca7B2g1MwebhQXm5kb7cYCBjKM7PB27dEiax-DoGBU0uEB2Tt83bcBgbNQRYR2vYZQgpRyqzAFwO7ghO0xNj7vr_imk1cIdGzZhuUkdC7sn4WYaLkyLE/s1600/2013-01-21+10.45.37.jpg" /></a><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Saya mengabdi di sekolah
ini sebagai guru kelas 1 SD. Saya mengajar 26 siswa yang selama saya melakukan
aksi mengajar pernah saya lihat wajahnya, sedangkan yang tertulis di presensi
ada 33 orang. Setelah saya tanyakan ke guru asli di sana, mengakui bahwa ketujuh
orang lainnya entah di mana. Beginilah kondisi sekolah, siswa yang seenaknya
keluar masuk meninggalkan sekolah berbulan-bulan tanpa kabar, bisa jadi esok,
minggu depan, atau bulan depan mereka akan kembali hadir untuk mengikuti
pelajaran. Biasanya mereka mengikuti orangtuanya untuk hidup merantau ke pulau
lain dan baru kembali ketika orangtua mereka juga kembali ke kampung ini.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Awal sebelum mengajar saya
menargetkan para siswa yang sudah memasuki semester dua ini untuk membaca
dengan lancar dan menguasai hitungan hingga puluhan. Namun melihat realita di
lapangan, sungguh jauh panggang daripada api. Enam bulan mereka bersekolah,
mereka masih juga belum mengetahui bentuk dari huruf A seperti apa. Miris.
Setelah menyelidiki lebih jauh kepada pihak sekolah, orangtua, dan anak-anaknya
langsung, dapat disimpulkan bahwa selama ini memang mereka tidak mendapatkan
kesempatan mengenyam pendidikan dengan sepenuhnya. Guru yang jarang masuk
karena kesejahteraan yang tidak terpenuhi menjadi alasan utama mengapa pendidikan
mereka terhambat. Nyatanya tidak hanya kelas 1, bahkan di kelas 4 pun masih ada
siswa yang belum bisa membaca dan belum mengenal abjad hingga kini.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mau tak mau, Rancangan
Pembelajaran yang sudah disusun harus diubah sesuai dengan keadaan. Targetpun harus
diturunkan dari standar, memastikan mereka mengenali huruf abjad dan belajar
berhitung hingga mencapai 20 menjadi target utama dalam aksi ini. Nyatanya
kondisi di lapangan tak sesuai dengan yang diharapkan. Mengajarkan A hingga E
membutuhkan waktu lima hari dan anak-anak masih ada yang belum bisa membedakan
perbedaan bentuk huruf tersebut meski sudah berbagai metode digunakan.
Hitunganpun masih ada yang belum bisa memahami hingga hitungan ke sepuluh.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tidak adanya media
pembelajaran di sekolah ini membuat anak-anak ini menjadi sangat sulit untuk
memahami sesuatu, belum lagi orangtua mereka yang amat sibuk mencari sesuap
nasi sama sekali tak sempat untuk mengajari mereka, terlebih mereka juga buta
huruf. Peliknya masalah ini membuat pendidikan di sekolah ini tertinggal jauh.
Anak-anak di sana layaknya anak pada umumnya, haus akan perhatian, masih harus
dituntun ketika menulis, menangis ketika tidak bisa mengerjakan atau
bahkan berlari-lari di tengah pelajaran.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jika bukan karena kecintaan
pada pengabdian ini, mungkin menyerah adalah salah satu jalan yang rasanya
ingin ditempuh. Namun semangat dan saling berbagi optimisme antarpengajar
membuat pengabdian ini terasa lebih menyenangkan. Mengubah keadaan yang penuh
keterbatasan ini menjadi sesuatu yang dapat mengangkat keberhargaan diri siswa
dan rasa gemar membaca seperti nilai yang ditargetkan dalam GUIM. Berbagai
karakter anak terlihat jelas ketika saya mengajar, namun ada sebuah persamaan
yang membuat perjuangan ini kian bermakna, keberhargaan diri siswa kian
meningkat dari hari ke hari, sama meningkatnya dengan kemampuan mereka dalam
mengenali huruf abjad dan berbagai hitungan yang selalu diulang dan dipelajari
tanpa bosan setiap harinya.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Semangat Belajar Tanpa Batas</span></b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinLI1xSpaALiESNqxhT4QINBF5Dor25JaUE3cZI6q5wpNysal0eJO_h-Dm-mjFO5Uva8KPgLfzuy7B9JxnfkFY9nIzjT-esdeh-_AmVipkFbnX6kNulhzm7W3S38TgMoYQBpOnNPkiJpM/s1600/2013-01-11+07.53.36.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinLI1xSpaALiESNqxhT4QINBF5Dor25JaUE3cZI6q5wpNysal0eJO_h-Dm-mjFO5Uva8KPgLfzuy7B9JxnfkFY9nIzjT-esdeh-_AmVipkFbnX6kNulhzm7W3S38TgMoYQBpOnNPkiJpM/s1600/2013-01-11+07.53.36.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
Ada yang berbeda dengan siswa SD Negeri Kutamekar 1, semangat mereka kian
menyala ketika kami datang dan rutin mengajar di kelas, membawakan berbagai
macam metode baru mengenai pembelajaran kreatif, dan kasih sayang atas nama
cinta pada seluruh siswa membuat mereka mendadak menjadi anak yang memiliki
percaya diri tinggi serta intelektualitas yang meningkat. Adanya kami di sana
diharapkan mampu menjadi stimulus agar mutiara tersebut mampu menampakkan
dirinya di balik lumpur keterbatasan. Lebih dari itu, kami juga mengharapkan
dedikasi dari para guru yang mengajar di sana agar ketulusan senantiasa
menemani semangat dan keberhargaan diri siswa yang senantiasa telah tumbuh
bersamaan dengan habisnya masa pengabdian kami di sana.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span></span></span>Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-11948687142601043992012-12-04T23:15:00.000+07:002013-07-30T23:15:53.207+07:00”Outliers: Amplifying the Wonders”<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Gol A Gong (Penulis, Pendiri Rumah Dunia)</span></span><br />
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jumat, 16 November 2012/ 08.15—10.00</span></span><br />
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right; text-indent: 27.0pt;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ketika
kita sukses maka sejatinya kesuksesan itu bukanlah dari diri kita sendiri<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 93.0pt; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Semua kehidupan anak
bermula dari rumah, ibu adalah perpustakaan pertama. Kebaikan itu sudah
sepantasnya dilakukan secara berjamaah dan dibagi kepada semua orang tanpa terkecuali.
Jangan sampai kita sedikitpun menyisakan ilmu untuk dibagikan kepada
orang lain. marilah berbagi dengan sebanyak-banyaknya apa pun yang kita punya
untuk orang lain. Mulailah dari hal kecil. Semua kehidupan Gol A Gong normal
saja saat dilahirkan pada tahun 1965. Namun semua berubah saat Oktober 1974. Ia
harus merelakan satu tangannya, ia kehilangan tangan kirinya karena terjatuh
dari pohon. Dulu saat ia dirawat di RSCM, setelah makan siang ayahnya selalu
membawanya ke Pasar Senen untuk memperkenalkannya pada komik dan novel. Ayahnya
mengatakan “Ini buku, bacalah! Maka kamu akan lupa bahwa kamu cacat”.</span></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sejak itulah ia menjadi
amat tergila-gila dengan buku. Ia menjadi terbuka karena buku dan ia berharap
bisa membagi banyak hal dengan orang lain melalui buku. Berikut merupakan salah
satu bait yang dituliskannya mengenai buku :<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Buku itu hati, maka cintailah!<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Buku itu peradaban, maka masuklah!<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Buku itu wanita, maka nikahi!<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Buku itu jiwa, maka dirikan
perpustakaan!<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Buku itu mahal, maka jangan merokok
dan ngopi!<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Buku itu misteri, maka jangan suka
minjem tapi beli!<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Buku itu cinta, maka nikahi penulis!<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Buku itu lautan, maka jadilah
nahkoda!<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Buku itu sorga, maka masuklah!<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Buku itu sampah, maka ada kompos di
dalamnya!<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Buku itu pelangi, maka cintailah
hujan!<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Buku itu masa lalu, maka hargai
waktu!<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Buku itu puisi, maka berbahagialah!<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Buku itu prosa, maka bergembiralah!<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Buku itu tuntunan, maka kenali nabi!<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">BUKU ITU SEGALA-GALANYA MAKA
DIRIKANLAH TAMAN BACAAN MASYARAKAT</span></i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Marilah kita mulai dengan
hal-hal yang kecil, tentukan tujuan kita terlebih dahulu sebelum memulai
menulis. Banyak orang baik yang malu
melakukan kebaikan dan membaginya kepada orang lain. Berbagilah dan marilah
mengajak lingkungan, untuk menbaca. Ini telah terlebih dulu diteladani oleh Gol
A Gong. Ia bersama istrinya pada tahun 1998—2000 membuat Rumah Dunia di garasi
dan teras rumahnya. Tahun 2001 ia membeli tanah seluas 1000 meter persegi untuk
Rumah Dunia. Pembuatan Rumah Dunia ini tidak sekadar untuk menjalankan amanat
UUD 1945, serta upaya untuk menunaikan zakat sebesar 2,5%, dan wujud rasa cinta
kepada anak-anak.<o:p></o:p></span></span></div>
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Rumah Dunia diberi
nama GEMPA LITERASI. Selama ini masyarakat memahami “gempa” adalah sesuatu yang
“menghancurkan”, sedangkan “gempa” literasi adalah sesuatu yang diupayakan
untuk menghancurkan kebodohan dan membangunkan sebuah peradaban baru. Kegiatan
yang terdapat di dalam Gempa Literasi berupa orasi literasi, pertunjukan seni,
aneka lomba literasi, wakaf buku, pelatihan, bazar buku, dan bedah atau
peluncuran buku. Berbagai latar belakang sosial dan pendidikan anak-anak,
diajak olehnya untuk bergabung dalam GEMPA LITERASI ini. Sudah begitu banyak
anak-anak yang berprestasi yang dilahirkan oleh tempat ini. Semoga setelah ini
banyak gerakan-gerakan lain yang juga mencoba untuk berbagi kepada yang lain.
Lebih penting menjadi orang baik dari pada menjadi orang penting yang tidak
baik.</span></span>Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-76466399640759523892012-12-04T23:14:00.000+07:002013-07-30T23:16:13.740+07:00“Cracking Zone”<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ir. Hasnul Suhaimi (Direktur PT. XL Axiata)</span></span><br />
<div>
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kamis, 15 November 2012/ 10.00—12.00</span></span></div>
<div>
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Leaders are people who knows the way,
goes the way and shows the way<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Semakin hari kita hidup
semakin banyak perubahan, semakin ke depan masyarakat semakin maju. Pemimpin
bukanlah orang yang diciptakan Allah langsung sebagai pemimpin, tetapi pemimpin
adalah orang yang membangun dan memperkaya dirinya. Dalam dunia bisnis selalu dipertentangkan
antara kebutuhan masyarakat dengan kebutuhan perusahaan atau juga jika kita
memiliki karyawan maka akan terjadi dikotomi bisnis berupa manajemen tugas
dengan tugas seseorang. Jika kita bukan pemimpin yang baik maka biasanya kedua
hal tersebut tidak akan tercapai secara bersamaan. Manusia selalu bertentangan
dalam pencapaian. Ketika satu aspek terpenuhi biasanya ada aspek lain yang
ternyata tidak terpenuhi. Oleh karena itulah manajemen karyawan yang kreatif
serta memiliki etos kerja profesional tidak akan mengalami kesulitan dalam
menghadapi dikotomi kepentingan kedua hal di atas.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Perusahaan selalu dimulai
dengan visi, ketika kita bekerja kita selalu memulai dari A—Z. Anda sebagai
pimpinan harus memulai sesuatu dengan visi. Visi dalam agama adalah ketika kita
berpikir akan sesuatu yang kita punya
dan dapat dipertanggungjawabkan kepada llah. Bedanya degan visi kehidupan, visi
ebuah perusahaan cenderung lebih pendek, hanya 3—5 tahun. Di XL kami memiliki
visi yang tinggi, kalau ada skala visi 0—100 maka kami menginginkan visi kami
di angka 125. Oleh karena itulah visi kami selama tiga tahun pertama menjadi
perusahaan nomor dua di Indonesia. Mengapa harus menjadi nomor dua? Karena
untuk mencapai nomor dua maka harus mencapai lebih dari 20% pangsa pasar agar
tidak goyang dan mati. Belajar dari Unilever, <i>jika kita memiliki kompetitor
yang memiliki pangsa pasar di atas 50% maka tidak perlu dilawan, tetapi
tumbangkanlah kompetitor lain yang pangsa pasarnya di bawah 5%.</i> Dalam
realisasinya, dengan kualitas nomor satu XL mampu menjadi perusahaan nomor dua
dalam waktu tiga tahun. Inilah cita-cita dan keingingan, tercapai atau tidak
semua tergantung dari upaya.</span></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Cita-cita kadang tidak
sesuai dengan kenyataan hidup. Saya masuk XL September 2006, tiga bulan
disiapkan, bulan Januari—Juli 2007 pendapatan kita tida naik-naik. Hanya 13/14
miliar perhari dan sama sekali tidak mengalami kenaikan. Sulit sekali pada
waktu itu menaikkan keuntungan. Padahal waktu itu pangsa pasar sedang mengalami
kenaikan 25%. Saat itulah kami berpikir bahwa ada kesalahan yang telah kami
lakukan. Kenapa? Karena kita terlalu mahal memberikan harga kepada pelanggan.
Dengan melihat analisis pasar dan kebutuhan pelanggan dalam menelepon maka XL
mengubah kebijakan dengan memberikan bantuan kepada pelanggannya dan menurunkan harganya. Saat itu XL masih
berusaha untuk melemparkan harga tersebut ke pada pasar. Tetapi ternyata tidak
berpengaruh banyak. Akhirnya kami memberikan <i>Cracking zone</i> dengan harga
Rp100,00 kepada pasar. Awalnya usulan ini hanya berupa gurauan bernada serius,
tetapi nyatanya XL mampu membuatnya menjadi usulan terbaik dengan mencobanya.
Setelah dihitung-hitung masih tidak memungkinkan, namun akhirnya setelah
dibicarakan dengan berbagai pihak, masih banyak yang ragu meski akhirnya tetap
dijalankan. Jika ini gagal maka kita harus banyak belajar. Jika ini berhasil
maka ini adalah salah satu upaya kita untuk membantu masyarakat Indonesia. Hal
yang paling susah dalam realisasi ini adalah periapan teknisnya selama empat
bulan. Inilah saatnya realisasi visi dengan strategi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kenapa XL berani berbuat
seperti itu? Karena di dunia ini yang paling gampang adalah perusahaan dengan
menjual produknya dengan harga mahal karena apresiasi itu karena kualitas
tinggi, atau ada pula yang menjual dengan harga rendah tetapi kualitas
seadanya, serta ada pula yang di tengah-tengah diantara keduanya. Oleh karena
itu untuk menguntungkan masyarakat dan perusahaan sekaligus maka lebih baik
untuk mencari jalan tengah-tengah. Adapun etos kerja XL adalah ibadah,
pelayanan masyarakat yang baik, kontribusi perusahaan, menghidupi keluarga, dan
kepuasan pribadi. Sedangkan budaya kerja
XL adalah intregritas, <i>teamwork</i>, dan <i>service excellece</i>. Lalu
bagaimana menjalankan tugas dan orangnya dengan sama-sama baik meskipun saling
bertentangan? Caranya adalah setiap orang diajak menjalankan ide logisnya,
sehingga karyawan diajak untuk sama-sama terjun ke pasar untuk menjual produk
XL. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Cracking Zone</span></i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">-nya adalah <i>win win solution</i>,
harga turun, kualitas jaringan memenuhi, karyawan kreatif dan kerja keras dalam
mengatas kenaikan trafik 30 kali lipatnya. Selain itu perusahaan akan
mendapatkan profit naik dengan margin 10%, menjadi operator nomor dua dalam
waktu tiga tahun, melibatkan karyawan dari awal kerja serta menyiapkan skema
insentif sesuai dengan kontribusi. Kita coba sesuatu yang tidak mungkin, kita
jalankan dan akhirnya kita mendapatkan keuntungan yang memenuhi kedua aspek,
baik masyarakat maupun perusahaannya. Tidak hanya murah, tetapi juga gratis,
salah satu bentuk amal terhadap masyarakat. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menariknya di belakang
semua keberhasilan ini adalah adanya <i>ethos, culture, change, result,
leadership.</i> Lalu bagaimana dengan <i>leadership</i>? <i>Leaders are people
who knows the ways, goes the way, shows the ways to contribute anytime,
anywhere. </i>Pemimpin itu sendiri adalah orang-orang yang memiliki <i>influential,
motivating, liberal diplomacy, inspiring, visionary, wall respected, fearless
and courageous, </i>dan </span><i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">wise. </span><o:p></o:p></i></span></div>
</div>
Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-73190891120326388762012-12-03T23:22:00.000+07:002013-07-30T23:22:59.623+07:00Belajar dari Ibunda Yoyoh Yusroh<b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ustadzah Zainab </span></span></b><br />
<b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sabtu, 24 November 2012/ Pukul 10.00—12.00</span></span></b><br />
<b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></b>
<b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></b>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></b><i style="line-height: 150%; text-align: right; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kamu adalah umat terbaik yang diciptakan Allah di muka bumi
(QS. Al Imron: 110)</span></i></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ayat
di atas bukan tanpa alasan difirmankan oleh Allah, ayat di atas merupakan
sebuah motivasi bagi kita untuk dapat melakukan yang terbaik dan menjadi yang
terbaik pula dalam segala aktivitas. Keniscayaan menjadi umat terbaik adalah
mutlak bagi kaum muslimin karena Allah sendirilah yang mengatakannya. Umat yang
terbaik yang dimaksud di sini adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang
maupun lingkungan di sekitarnya. Selain bermanfaatpun, kita juga harus mampu
menjadi muslim yang kuat karena muslim yang kuliah lebih dicintai Allah
dibandingkan muslim yang lemah. Kita sebagai muslimah, mungkin bisa belajar
dari ibunda Yoyoh Yusroh. Karakteristik istimewa ibunda Yoyoh Yusroh yang patut
diteladani antara lain memiliki fisik yang kuat, kesabaran tanpa batas, selalu
aktif bergerak dan berkarya, kulaitas ruhiyah yang tinggi, selalu berusaha
menyayangi dan peduli. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fisik
yang kuat,</span></i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> kekuatan
fisik yang dimiliki Ibunda Yoyoh selama beraktivitas dapat dilihat dan
dirasakan karena kedekatannya kepada Allah. Beliau bisa kuat secara fisik
karena beliau selalu meminta pertolongan Allah untuk selalu dikuatkan, lebih
dari itu ia meyakini bahwa kekuatan itu datangnya dari Allah. Selalu bersedia
berjuang baik dalam keadaan berat maupun ringan, suka ataupun tidak suka.
Senantiasa berhusnudzan dan selalu disertai upaya untuk menjaga kesehatan
dengan mempercayai apa yang direkomendasikan Al Quran dan Sunnah, misalnya
dengan mengonsumsi tiga makanan sehat, yaitu madu, jintan hitam, dan</span></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> zamzam.<o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kesabaran
tanpa batas, </span></i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">kesabaran
itu tidak ada batasnya, jikalau ada maka batasnya adalah kematian. Beliau
adalah sosok yang luar biasa sabar, hal ini terbukti dari kesabarannya ketika
mendidik ketiga belas anaknya meski dengan segala amanah yang luar biasa. Jika
beliau marah, semata-mata karena ada ketidakbenaran yang terjadi di sekitarnya
sehingga membuatnya harus bertindak untuk memperbaiki keadaan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selalu
aktif bergerak dan berkarya</span></i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">, setiap malam sebelum beraktivitas, beliau selalu menuliskan apa yang
akan dilakukannya pada esok hari. Hal ini tentu saja memudahkannya untuk
bermanfaat secara optimal di setiap waktu dan agenda yang disusunnya. Beliau
selalu menjalani hari dengan semangat luar biasa dan tak lupa menjafa kualitas
hubungannya dengan Allah, serta manusia di seitarnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kualitas
ruhiyah yang tinggi, </span></i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">beliau
memiliki keyakinan bahwa kualitas ruhiyah yang baik juga akan mempengaruhi
kinerja seseorang. Oleh karena itu dalam upaya selalu memperbaiki ruhiyahnya,
ia selalu menjaga hubungan kedekatan dirinya dengan Allah. Ibadah selalu
dilakukan dengan kekhusyukan mengharap ridho Allah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selalu
berusaha menyayangi dan peduli, </span></i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">membagi cinta dan kepeduliannya pada umat seimbang dengan
cinta dan kepedulian yang ia berikan kepada keluarganya. Bahkan pada suatu
dalam acara <i>Yoyoh Yusroh Family Gathering</i> yang diadakan di Turki, beliau mendapatkan
banyak testimoni luar biasa dari orang-orang di sekitarnya. Ini menunjukkan
betapa beliau sangat disayangi dan dikagumi oleh orang-orang di sekitarnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ibunda
Yoyoh memiliki motivasi yang teramat kuat untuk terus meningkatkan kualitas
keimanan dan ruhiyahnya dengan semangat membersamai wanita-wanita penghulu
surga di surganya kelak. Marilah kita belajar berbagai keistimewaan yang patut
diteladani dari seorang wanita muslimah Indonesia yang begitu menginspirasi
ini. semoga kelak kita temui Yoyoh Yusroh lainnya di setiap sisi jalan yang
kita temui sehingga kemajuan peradaban menjadi yang lebih baik kian nyata.</span></span></div>
Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-81471179735947869082012-12-03T23:19:00.000+07:002013-07-30T23:20:03.399+07:00Puisi<b><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Nila Rahma </span></span></b><br />
<b><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kamis, 1 November 2012/
Pukul 20.00—22.00</span></span></b><br />
<b><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></b>
<div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0in; padding-left: 9.0pt; padding-right: 9.0pt; padding-top: 0in;" valign="top">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 68.3pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<i><span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Puisi dibangun dengan jiwa dan itu terasa
dalam setiap kata yang ada dalam puisinya<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 68.3pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pada
diskusi sastra kali ini, kak Nila Rahma mengajak kami untuk menonton video
deklamasi puisi oleh WS. Rendra dengan puisinya yang berjudul “Sajak sebatang
Lisong”. Puisi ini bertemakan kondisi
sosial pendidikan yang terjadi di negeri ini pada masa itu. Melalui puisinya itu, WS. Rendra berusaha
untuk menyindir dan mengkritik keadaan sosial. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 68.3pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">WS.
Rendra yang memiliki nama asli Willi Brodus Surendra Broto merupakan adik
kandung dari Ardi Kurdi, pemeran Abah dalam serial <i>Keluarga Cemara. </i>WS.
Rendra merupakan seorang pemuisi dan penyair, lebih dari itu ia juga
merupakan seorang dramawan. Ia memiliki bengkel teater yang menjadi tonggak
penggiat drama pada masa itu. Dalam proses kreatifnya, Rendra membuat puisi
pada masa <i>trance.</i> Ia telah menghasilkan begitu banyak karya dan
menjadi salah satu pujangga yang cukup diperhitungkan dalam khazanah sastra
Indonesia. Kritik yang dituangkan dalam puisinya dibuat bukan sekadar kritik
belaka. Ia membuat sebuah riset tertentu sebelum pada akhirnya menghasilkan
puisi sehingga karyanya bukanlah karya spekulatif.</span></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> <o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 68.3pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sejatinya
puisi itu dibangun dengan jiwa dan itu terasa dalam setiap kata yang muncul
dalam bait-baitnya. Puisi tak hanya sekadar untaian kata-kata indah, puisi
juga mencerminkan koherensi pemikiran dan paradigma seseorang. Dari
puisi-puisi yang dibuat oleh pemuisi, kita dapat melihat alur dan sistematika
berpikir seseorang dalam menyikapi suatu hal yang diungkap dalam puisinya. Puisi
itu sendiri menrut kak Nila dibagi menjadi dua, yaitu puisi yang hanya
sekadar puisi dan puisi dengan maksud tertentu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 68.3pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Sesungguhnya gagasan dapat dituangkan dengan
banyak cara, adapun salah satu caranya adalah melalui seni. Seni bisa menjadi
salah satu cara meraup perhatian massa yang banyak. Melalui seni kita diajak
menyikapi sesuatu dengan lebih bijak, contohnya adalah ketika Sterdapat
sesuatu yang manis boleh maka kita boleh melirik sekadarnya saja. Namun tentu
saja untuk berbagai hal dalam hidup, baik besar maupun kecil haruslah tetap
disikapi sesuai dengan porsi seharusnya. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-right: .1in; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: 68.3pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 150%;">Dalam puisi terdapat berbagai macam gaya dalam mengungkapkan
gagasannya. Salah satunya adalah Atavisme, gaya puisi masa lalu yang terus
diulang. Hal ini banyak ditemukan dalam berbagai karya puisi. Tentu saja ini
menarik karena menunjukkan bahwa kita sesungguhnya sebagai manusia lebih suka
pada keteraturan. Pada akhirnya kita dapat melihat banyak hal dalam puisi, kita
dapat menemukan banyak gagasan tertuang dan banyak pelajaran dalam menyikapi
hidup yang dapat kita ambil dari untaian kata bernama puisi.</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-41455963481067447382012-12-03T23:08:00.000+07:002013-07-30T23:11:21.073+07:00Syumuliatul Islam<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ust. Musholli </span><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">(</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Direktur PPSDMS Nurul Fikri</span><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">)</span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jumat, 16 November 2012/ 05.00—07.00</span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tragedi utama bagi kaum muslimin saat
ini adalah<o:p></o:p></span></span></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> krisis pemikiran yang terkadang melebihi
kesadaran hati nurani<o:p></o:p></span></span></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kajian kali ini dimulai dengan sebuah
cerita mengenai KIK yang dilakukan oleh Bang Purba dan teman-teman yang berada
di Korea. Berbagai kesan dan pesan mereka rasakan, belum lagi kerinduan akan
KIK bersama pak Musholi terbayar sudah. Mereka sangat menikmati hari-hari
bersama Pak Musholi. Terlihat dari berbagai komentar dan foto yang terdapat
dalam <i>slide</i> yang ditampilkan oleh Pak Musholi selama kajian.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Islam adalah agama yang komprehensif,
yaitu harus bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, tampak dalam
diri kita di setiap tingkah laku dan perbuatan. Namun sayangnya saat ini,
nilai-nilai Islam yang luar biasa baik itu tertutupi oleh perilaku umatnya yang
jauh dari nilai-nilai islam. Justru kita sering melihat nilai-nilai islami di
negara yang mayoritas penduduknya bukan penganut agama islam. Rukun ihsan tidak
banyak dipelajari namun implementasinya sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.</span></span></div>
</div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
<o:p></o:p></span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tragedi utama bagi kaum muslimin saat
ini adalah krisis pemikiran yang terkadang melebihi kesadaran hati nurani. Tragedi yang terjadi dalam pemahaman dan
pemaknaan terhadap sunnah dan bagaimana interaksi dengannya. Umat muslim saat
ini terjebak pada krisi pemikiran yang membelenggunya pada stagnansi pemahaman
sunnah. Hal ini merupakan akibat dari ketimpangan dalam rukun. Kebanyakan kaun
muslim hanya memahami dua rukun saja, yakni berhenti pada rukun iman dan rukun
islam. Padahal sejatinya ada rukun ihsan yang juga harus dipahami. Dampak lain dari hal ini adalah tidak adanya
sikap profesional dan upaya dengan kualitas terbaik. <o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Contoh nyata dari hal ini adalah
sering terjadinya gemuruh-gemuruh antarormas dalam penentuan hari awal Ramadhan
atau bahkan Hari Raya Idul Fitri. Hal ini tentu amat menyedihkan, di saat
seharusnya persatuan menjadi harga mutlak bagi umat ini, kita justru masih
direpotkan dengan hal-hal seperti itu, dan sayangnya cukup menyita waktu dan
perhatian banyak pihak. Tidak hanya itu,
berseteru pada hal-hal yang bersifat kekhilafiyahan juga menjadi agenda
yang cukup mengganggu kestabilitasan umat ini. Oleh karena itu menjadi penting
bagi kita kaum muslimin untuk membentengi diri dan menghindari berbagai
penyakit hati. Adapun penyakit hati yang harus dihindari antara lain tahrif
(penyimpangan kaum ekstrem), manipulasi kaum sesat, dan penafsiran kaum yang
jahil. </span></span><i style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Penyimpangan kaum ekstrem</span></i><span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 150%;">, penyimpangan yang datang dari arah arah ekstrem dan sok
tahu, serta menjauh dari jalan tengah (moderasi).<span class="apple-converted-space"> </span><i>Manipulasi orang-orang yang sesat,</i><span class="apple-converted-space"> </span>pemalsuan yang dilakukan oleh
orang-orang sesat untuk dimasukkan ke dalam manhaj nabawi.<span class="apple-converted-space"> </span><i>Penafsiran orang-orang jahil</i>,
pemaknaan atas ayat suci Al Quran dengan semaunya dan sesuai kebutuhan mereka.</span></div>
</div>
Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-88945720342233401802012-12-01T23:12:00.000+07:002013-07-30T23:16:37.936+07:00“Impossible is Nothing”<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jend. (Purn) TNI Endriartono Sutarto (Mantan Panglima TNI)</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kamis, 15 November 2012/ 08.15—10.00</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kebijakan
atau keputusan yang kita lakukan tidk mungkin menyenangkan hati semua orang<o:p></o:p></span></span></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Beliau dan Anies Baswedan dalam
sebuah perbincangan pernah berharap pemimpin bangsa ini tak hanya sekadar mampu
untuk memimpin, tetapi juga mampu untuk menginjak bumi sehingga
kebermanfaatannya kian terasa. Mahasiswa masa kini biasanya terkungkung pada
kehidupan kota yang penuh kegemerlapan sehingga dikhawatirkan lupa akan
kehidupan di luar sana. Oleh karena itulah beliau bersama Anies dan teman-teman
berusaha membuat gerakan dimana mahasiswa mampu mentransfer ilmunya kepada
anak-anak di daerah-daerah tertinggal di Indonesia. Tujuannya adalah bagaimana
para sarjana yang <i>freshgraduate </i> ini mau merelakan waktu satu tahunnya untuk
berbagi dengan orang lain serta meningkatkan pendidikan Indonesia itu sendiri
dari ketertinggalan. Selain itu beliau juga mendirikan Gerakan Indonesia Setara
dengan tujuan mendidik anak-anak jalanan dan putus sekolah.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sebagai seorang purnawirawan TNI,
beliau mendapatkan banyak hal di sana. Salah satunya adalah kepemimpinan. TNI
memiliki sistem pembinaan yang terukur, memiliki sistem untuk mengalami rotasi
kepemimpinan, terbiasa menghadapi konflik, serta adanya kesinambungan
kepemimpinan. Oleh itulah saya belajar banyak, selain juga melalui pengalaman
yang didapatkan selama menjadi Jendral
TNI. Pengalaman berkutat sebagai TNI antara lain pada tahun 1997—1988 sebagai
komandan Paspampres. Di tengah ricuhnya kondisi politik pada masa akhir
kepemimpinan rezim Soeharto, beliau tetap mempertahankan intregritasnya dengan
berusaha penuh bertanggungjawab sebagai komandan kala itu dengan mengamankan
presiden dan mengesampingkan kepentingan pribadinya. Pada masa kepemimpinannya
di TNI, ia banyak membuat inovasi dalam sistem, seperti mendorong industri
manufaktur persenjataan TNI untuk memenuhi kebutuhan. Beliau pernah mencetuskan
ide pembuatan senapan yang memiliki bobot tidak lebih berat dari M16 tetapi
memiliki tingkat akurasi yang lebih akurat serta mendorong perusahaan dalam
negeri untuk membuatnya.</span></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidak berhenti di sana, selama
menjalankan amanahnya di TNI ia berusaha untuk melakukan percepatan reformasi
internal TNI, melakukan reformasi dengan menetapkan kebijakan bahwa anggota
atau panglima TNI tidak boleh lagi menjabat menjadi wakil di DPR. Jikalau ingin
menjadi wakil di DPR maka harus keluar dahulu dari TNI, tentu saja kebijakan
ini menjadi sangat fenomenal pada masa itu.
Namun ia menyadari bahwa segala kebijakan atau keputusan yang kita
lakukan tidak mungkin bisa menyenangkan hati semua orang. Pengalaman lain yang
beliau dapatkan ketika di TNI adalah ketika kepemimpinan TNI sedang <i>collaps </i>dan
harus mengurusi bencana yang terjadi di Aceh. Selain itu beliau juga menjadi
salah satu inisiator perdamaian dengan Gerakan Aceh Merdeka di Myanmar.</span><o:p></o:p></span></div>
</div>
Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-82540717945488480342012-11-20T23:04:00.000+07:002013-07-30T23:10:58.308+07:00Syumuliatul Islam<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ustadz Muholli, </span><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kamis/ 15 November 2012/ 05.00—07.00</span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sesungguhnya orang-orang yang
mengatahan : “Tuhan Kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian
mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan :”Janganlah
kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah
yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam
kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan
dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan
(bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. Fussilat:
30—32)<o:p></o:p></span></span></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ayat di atas berbicara bahwa
orang-orang yang istiqomah berusaha tetap berpendirian dalam keislaman,
keimanan, dan keikhlasannya karena meyakini kepastian dan kebenaran janji
Allah. Namun yang jadi permasalahan pada dimensi saat ini adalah tidak bisa
kita melihat dan merasakan hal-hal yang gaib sehingga tidak semua jiwa mampu
menggapainya. Manusia amat cenderung pada sesuatu yang nyata apalagi hal itu
mendatangkan suatu keuntungan yang dekat. Oleh karena itulah, bagi kaum
muslimin rukun iman menjadi suatu pondasi, dasar berpijak dalam membangun
keislaman kita. Hal inilah yang membuat kita meyakini dimensi yang berbeda yang
harus kita yakini.</span></span></div>
</div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Manusia begitu kuat menerima tarikan
bumi berupa hawa nafsu yang berkoalisi dengan syaitan. Koalisi itu menghasilkan
perilaku-perilaku buruk. Hadirlah petunjuk berupa Al Quran yang sesuai dengan
akal. Manusia yang berakal baik akan berusaha memahami petunjuk ini hingga
terciptalah koalisi yang baik. Maka dari itu jangan pernah kita
membentur-benturkan antara akal dengan petunjuk. Ada sebahian fikroh atau
pendapat yang membentur-benturkan akal dengan petunjuk. Jelas ini sangat
berbahaya karena dalam sistem organisasinya seorang tidak mampu lagi
menggunakan akal dengan baik dan kehilangan kekritisannya maka akan melakukan
kegiatan-kegiatan mulia yang dianggap mulia tetapi ternyata keluar jauh dari
koridor syariat. Seseorang itu pada dasarnya memiliki substansi pada jiwanya
sehingga yang istiqomah adalah jiwanya. Sedangkan fisik hanyalah <i>casing </i>yang
memiliki hak untuk juga ditunaikan. Agama kita jelas mengatur seluruh hak yang
ada, baik jiwa maupun fisik. <o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Janji Allah itu pasti benar.
Masalahnya adalah kesenjangan kita terhadap keimanan kita akan janji Allah itu
karena kita terlalu memperturutkan tarikan berupa sesuatu yang nyata. Bicara
tentang surga dan neraka, itu adalah sesuatu yang tak terlihat. Tetapi jiwa
kita luar biasa, karena mampu melihat sesuatu yang tidak diyakini orang lain.
Hal ini tentu saja karena jiwa kita harus terpelihara. Tiap orang bisa
melakukan itu karena Allah telah memberikan kemampuan itu. Hal ini bisa kita dapatkan
ketika solat. Solatlah dengan khusyuk sehingga kita bisa merasakan jiwa kita
terpelihara karena kelapangan. Insya Allah jika hati kita terpelihara, segala
penyakit hati akan jauh dari hati kita ini. Ketika penyakit hati mulai
mendekat, kita bisa mengubahnya menjadi hal-hal yang baik. Setelah semua itu
dilakukan dengan konsisten maka yakinlah janji Allah pasti akan ditunaikan.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Adapun janji Allah tersebut adalah
Allah menjanjikan malaikat yang akan turun dengan mengabarkan kabar gembira
berupa janji akan surga. Untuk mencapai itu maka diperluakanlah pemahaman yang
komprehensif dalam segala aspek dan paradigma berislam. Salah satunya dalah
mengetahui dan mempelajari islam secara menyeluruh. Syumuliatul Islam menurut
Drs. Musholli merupakan pencapaian paripurna dalam upaya penerapan Rukun Iman,
Rukun Islam, dan Rukun Ihsan. Ketiganya merupakan aspek yang berkaitan satu
sama lainnya untuk menjalankan Islam secara <i>kaffah</i> atau menyeluruh.
Rukun Iman dapat diibaratkan sebagai pondasi, Rukun Islam diibaratkan sebagai
bangunan, sedangkan Ihsan hadir sebagai atapnya.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tegaknya Islam amat tergantung pada
kualitas pondasi seseorang. Sama seperti konsep pondasi pada bangunan, seperti
itu pula lah konsep pondasi dalam keimanan. Semakin dalam pondasi keimanan
seseorang maka bisa dipastikan semakin tinggi pula amal keislaman yang bisa
dibangun sebagai bangunan di atasnya. Bangunan yang dibangun di atas pondasi
itu merupakan amalan-amalan yang mengingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Sedangkan ihsan sebagai atap adalah pelindung bangunan dari hal-hal yang
menyebabkan kerusakan bangunan. Oleh karena itu ihsan berfungsi melindungi diri
seorang muslim agar hidupnya senantiasa dihiasi perbuatan baik yang
berkualitas.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ihsan merupakan sesuatu yang harus
selalu dikedepankan dalam menjalankan berbagai perintahNya dan upaya menghamba
padaNya melalui Islam. Islam diupayakan sebagai manhaj yang komprehensif. Islam
mencakup seluruh aspek kehidupan manusia dalam berbagai dimensi. Baik dari segi
sepanjang hayat manusia, kehidupan sehari-hari, dan berbagai kebutuhan ruhiyah,
akal, jasadiyah dll. <o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tak hanya sebagai manhaj yang
komprehensif, Islam juga harus dimaknai sebagai manhaj yang seimbang. Manhaj
yang seimbang yaitu keseimbangan antara ruh dan jasad, akal dan qalbu, dunia
dan akhirat, dengan kata lain Islam merupakan manhaj yang bersifat
tengah-tengah (moderat).Islam juga harus dimaknai sebagai manhaj yang
memudahkan karena Islam selalu memberi keringanan dan kemudahan bagi umatnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 150%;">Islam merupakan integral ilmu yang menghubungkan Allah sebagai
Rabb kepada manusia (muslim) sebagai hambaNya. Sains dan Al quran merupakan
kesatuan integral ilmu yang menghubungkan pencipta dengan makhluknya. Sains dan
Al Quran saling melengkapi melalui berbagai kajian empiris, inspirator/
isyarat, dan kajian komprehensif. Sedangkan muslim untuk menuju muslim sejati
membutuhkan Al Quran yang kemudian distabilisatori oleh<span class="apple-converted-space"> </span></span><i style="text-align: start;">maintenance<span class="apple-converted-space"> </span></i><span style="text-align: start;">dengan kekuatan berupa konsepsional dan moral. Tak hanya Al
Quran, sains ikut memiliki andil dalam integral ilmu selanjutnya. Muslim
melalui sains akan mengalami dinamisasi dan melakukan<span class="apple-converted-space"> </span></span><i style="text-align: start;">development</i><span style="text-align: start;">. Pengembangan tersebut dilakukan dengn
operasional dan struktural. Dengan demikian seorang muslim diharapkan mampu
menjalankan islam secara menyeluruh dengan memperhatikan Islam sebagai pedoman
yang menyeluruh, moderat, dan memudahkan bagi pemeluknya.</span></span></div>
</div>
Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-30000117261734160852012-10-30T12:00:00.000+07:002012-10-30T12:00:14.174+07:00#ini2<br />
<div class="uiHeader uiHeaderBottomBorder mbm">
<div class="clearfix">
</div>
</div>
<div class="mbl notesBlogText clearfix">
<span>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tuhan, izinkan aku mencipta asa sepanjang aliran sungai, yang tak lelah
tersapu ombak kelimbungan di tengah getirnya kemarau pagi ini. Aku tak mau
berandai meski kesanggupanku mengalahkan mimpi yang terjal di siang bolong tanpa
sinar mentari. Aku terengah menanti bergulirnya sejumput kisah penuh getir dalam
tawa sukma bersahaja, ah andai. Cukup. Aku tak lagi mampu. Topangan ini tak lagi
sekuat baja penahan besi yang merintangi langkah sepanjang kita berlari. Omong
kosong. Kau bukanlah hati yang bergulir dari risaunya angin semilir yang sedari
barat menunggu datangnya timur. kau hanyalah kamu yang berbatas…</span></div>
</span></div>
Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-9256810317182390392012-10-30T11:59:00.002+07:002012-10-30T11:59:13.220+07:00#ini1<br />
<em><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Izinkan aku bersandar bukan untuk sekedar duduk meneguhkan jiwa</span></em><br />
<em><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pejam mata ini tak lelah menanti penuh tanya, akankah langkah ini terus
tertapak</span></em><br />
<em><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di atas nisan batu yang kau ukir dengan semburat senja</span></em><br />
<em><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Meski kemuning jingga tak hempas menyilaukan makna, ada kala kita tak
berkata</span></em><br />
<em><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kau dan mereka tak ubah canda dalam derita yang mengalir laksana peluh di
ujung siang</span></em><br />
<em><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ingin dia bagi kisah mengenai kasih yang tak letih menanti hampa</span></em><br />
<em><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di ujung jalan yang terpotong nestapa, mati hingga tulang sembunyikan
raga</span></em><br />
<em><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Terjal asa tak lagi mengikat eloknya warna, hitam tak lagi pekat di ujung
masa</span></em><br />
<em><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Esok berharap menjadi rupa</span></em><br />
<em><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sirna tanpa debu di pangkal dosa</span></em><br />
<em><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tangis derai tawa membahana</span></em><br />
<em><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Penuhi lubang nestapa di ujung bahagia</span></em><br />
<em><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Adanya kita menghubung dunia senja</span></em><br />
<em><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Yang terkadang kalap dengan cinta membahana</span></em><br />
<em><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bahagia menolak seringai luka</span></em><br />
<em><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Aku dan kamu terpatri dalam untaian doa</span></em><br />
<em><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ah tuhan pun tahu kita tak semakna </span></em><br />
<em><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Meski dalam untaia kata merajuk harga</span></em><br />
<em><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Aku dan kamu tak lagi sama</span></em><br />
Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-58083140368865227832012-10-30T11:57:00.002+07:002012-10-30T11:57:47.157+07:00Ada yang salah dengan shaf kita?<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kita tentu saja mengetahui bahwa Ramadhan tak hanya menjadi sebuah momentum
perubahan bagi pribadi-pribadi beriman menuju arah yang lebih baik. Lebih dari
itu, Ramadhan kini mampu menjadi sebuah fenomena bagi masyarakat kebanyakan
untuk saling berlomba menuju kebaikan. Ramadhan yang telah berselang 10 hari ini
memberikan sebuah fenomena yang tak pernah hilang tersematkan di diri umatnya,
yakni ramainya masjid di awal Ramadhan. Bisa kita yakini jika hampir di seluruh
masjid di Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah jama’ah selama awal
Ramadhan. Fenomena ini tentu saja amatlah baik dan menggembirakan. Namun seperti
pengalaman di Ramadhan sebelumnya, fenomena ini cukuplah hanya menjadi fenomena
yang mampu dipastikan hanya akan bertahan di awal Ramadhan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> 10 hari ini saya mengikuti shalat tarawih di dua masjid berbeda
di pinggiran Jakarta, fenomena ini tentu saja berlaku di sana. Hampir seluruh
badan masjid terisi penuh oleh jama’ah shalat tarawih. Begitu indah dan
menyejukkan ketika melihat fenomena tersebut. Bahkan saking tak muatnya
menampung jama’ah, para jama’ah Salat Tarawih pun rela untuk menggelar
sajadahnya di emperan bahkan hampir di luar pelataran masjid. Pada saat ceramah
di sela-sela jenak sebelum melanjutkan Salat Tarawih, Khatib mengingatkan untuk
menjaga fenomena ini agar terus terjaga sehingga masjid benar-benar terasa
“makmur” adanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a name='more'></a></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Di malam pertama Salat Tarawih di pinggiran Jakarta Selatan, shaf
jama’ah salat cukup rapih dan tertata, hanya sedikit ruang kosong yang tersisa.
Namun jarak antara satu jama’ah dengan jamaah lainnya cukuplah renggang. Para
jama’ah umumnya menempati satu sajadah yang cukup lebar untuk satu orang, dan
enggan untuk merapatkan diri ke jama’ah lain yang juga menggunakan satu jama’ah
yang lebarnya melebihi punggung masing-masing. Ketidakrapatan jamaah ini menjadi
fenomena lain yang akhinya menyita perhatian.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di malam kedua Salat Tarawih, saya berkesempatan untuk melaksanakan Salat
Tarawih di salah satu masjid di pinggiran kota Jakarta Timur. Di sini,
keberadaan shaf justru lebih mengkhawatirkan. Meski jama’ah cukup membludak
sampai ke pelataran masjid, namun ternyata masih terdapat shaf kosong di antara
shaf yang dari luar terlihat telah terisi penuh. Selain kekosongan shaf yang
berlihat “bolong-bolong” itu pun, saya menemukan fenomena lainnya, bahwa
diantara barisan yang satu dan yang lainnya sama sekali tak terintegrasi menjadi
sebuah kumpulan shaf yang rapih dan seperti bata yang disusun.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ah cukup jauh dari kata rapih dan teratur.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sejauh saya mengamati, sama sekali tak ada yang berusaha untuk saling
mengingatkan akan pentingnya kerapihan shaf dalam salat. Para jama’ah terlalu
asyik berada di atas sajadahnya yang seolah menjadi singgasananya pribadi dan
tak boleh disentuh oleh siapapun, termasuk jama’ah lain. Sedangkan kewajiban
mebentuk shaf yang rapih terabaikan karena kenyamanan atas “singgasana”
pribadinya. Atau bahkan ada juga yang merasa terusik jika jama’ah lainnya
berusaha mendekat untuk merapatkan shaf salatnya. Aneh bukan?</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ah ya selalu ini yang menjadi persoalan, ketidakteraturan jamaah dalam shaf
salat seolah telah menjadi momok yang sulit diperbaiki. Padahal Allah amat
menyukai barisan yang kokoh dan tersusun rapih. Mungkin inilah cerminan
sederhana yang menjadi fenomena masyarakat muslim pada saat ini. Fenomena yang
telah menjadi kebiasaan dan pada akhirnya menghambat potensi umat Islam untuk
meraih kecemerlangannya. Mungkin ada baiknya jika kita sudah menyadari betapa
buruknya kondisi ini, mulailah untuk bergerak memberikan sebuah warna berbeda
bagi masyarakat muslim di sekitar kita. Karena bisa jadi, apa yang terjadi di
masyarakat muslim saat ini adalah akumulasi ketidakpahaman masyarakat akan
pemahaman Islam yang komprehensif sehingga kebanyakan masyarakat hanya
menjalankan ibadahnya menjadi sekadar ritual yang sekadar ditunaikan. Oleh
karena itu akan lebih baik jika kita berusaha memberikan sentuhan warna baru
bagi masyarakat muslim agar tercipta barisan Islam yang kokoh dan teratur.
Sehingga kecemerlangan Islam menjadi sebuah keniscayaan menjadi sesuatu yang
bisa kita raih.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Waallahu a’lam.</span><br />
Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-23822664123922890062012-09-26T23:59:00.000+07:002012-10-24T00:00:22.246+07:00Training Pengembangan Diri “ Kepemimpinan Profetik Reformasi Nabi Yusuf AS” <span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Oleh Bacthiar Firdaus, Rabu 26 September 2012</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: right; text-indent: .25in;">
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bermimpilah,
buatlah visi besar perubahan!!<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 19.8pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jalan hidup Nabi Yusuf telah
dapat dilihat melalui mimpinya sendiri, teman-temannya, serta rajanya. Berbagai
mimpi mengenai kehidupannya pada masa itu sesungguhnya adalah perencanaan hidup
yang sesungguhnya dapat kita mulai pada masa kini, hingga kita tak sekadar bermimpi
namun juga dapat menciptakan mimpi, seperti yang dilakukan peserta PPSDMS dalam
</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">life plan</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">nya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kisah Nabi yusuf merupakan
Ahsanu Qasasi, yaitu kisah terbaik yang pernah ada dan tertulis dalam Al Quran.
Hal ini dikarenakan kisah ini sangat manusiawi dibanding kisah-kisah nabi
lainnya, kisah ini berakhir dengan bahagia (</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">happy ending</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">) meski diawali
dengan konflik, kisah ini diceritakan dari awal hingga akhir, dan kisah ini
menggambarkan sebuah perjuangan (bersusah payah dahulu untuk mendapatkan
kebahagiaan). Sesungguhnya kisah ini memiliki misi-misi reformasi dengan cara
damai, yaitu dengan cara perubahan dari dalam. Kisah ini juga menyuguhkan </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">succes
story</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> dalam upaya melakukan perubahan sistem dengan cara masuk ke dalam
struktur sistem tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a name='more'></a> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Secara personal, Nabi Yusuf
berhasil membangun kredibilitas di depan penguasa dengan moral yang baik.
Adapun fitnah yang menghampirinya adalah salah satu ujian dalam upayanya
membangun kredibilitas dengan moral yang baik. Mimpi Nabi Yusuf mengisyaratkan
adanya pandangan proyektif dari suatu keadaan yang akan dibangun pada masa
depan. Adapunhal-hal tersebut dapat diketahui karena :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .6in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">1.</span><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">
</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span dir="LTR"></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Upaya perubahan dari dalam
membutuhkan waktu yang sangat panjang dan menuntut keterkaitan antargenerasi.
Dalam hal ini, kita membutuhkan mentor sebagai salah satu referensi bertanya
paling baik didasarkan pada pengalamannya dan kesamaan visi yang kita miliki.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .6in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">2.</span><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">
</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span dir="LTR"></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Sebuah </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">masterplan</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">
perubahan dari dalam berikut </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">grandstategy-</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">nya menuntu nilai kerahasiaan
yang meski dijaga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .6in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">3.</span><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">
</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span dir="LTR"></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Sosok tokoh yang direkayasa
untuk menjadi </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">agent of change</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> dan nantinya didaulat sebagai </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">leader of
new system</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> adalah orang yang memenuhi deskripsi kualifikasi preskiptis;
pilihan yang terbaik, memiliki kredibilitas moral, kapasitas intelektual,
visioner, dan memiliki ikatan (QS. Yusuf : 6)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .6in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">4.</span><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">
</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span dir="LTR"></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Agent of change </span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">adalah
sosok yang disikapi secara kontroversial dan sering dispersi sebagai ancaman
bagi pihak-pihak lain (QS. Yusuf : 9-10)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .6in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">5.</span><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">
</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span dir="LTR"></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Figur yang akan menjadi </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">agent
of change </span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">akan melalui proses penempaan berupa pergulatan dengan berbagai
kenyataan sosial politik yang berat dan menghasilkan kematangan visi dan
strategi. Adapun tekanan dari pihak musuh justru menjadi investasi perjuangan
bagi kekuatan perubahan itu (QS. Yusuf : 15)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .6in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">6.</span><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">
</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span dir="LTR"></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Kekuatan muda seringkali
menjadi komoditas politik yang menarik dan seringkali diarahkan untuk mendukung
kepentingan penguasa. Tidak ada “musuh abadi” dan kawan abadi” daam pergumulan
ini (QS. Yusuf : 20--21)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .6in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">7.</span><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">
</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span dir="LTR"></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Fakta yang niscaya adalah
sistem jahiliah yang dimasuki dan dilandasi oleh pandangan hidup materialistik
dan diwarnai berbagai tipu daya. Adapun rangsangan kenikmatan duniawi yang
disuguhkan berupa harta, tahta, dan wanita (QS. Yusuf : 33--34)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .6in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">8.</span><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">
</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span dir="LTR"></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Nabi Yusuf berhasil
mempertahankan konsistensi sikap dan misi perjuangannya, meskipun di dalam
penjara. Penjara tidak menjadikannya surut, frustasi, dan mengedepankan politik
dendam melainkan menjadikan penjara sebagai lahan dakkwah untuk menyampaikan
nilai-nilai kebenaran (QS. Yusuf : 39)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .6in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">9.</span><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">
</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span dir="LTR"></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Kebenaran menjadi satu-satunya </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">bargaining
point</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> dalam kekuasaan. Dalam kisah ini diperlihatkan ketika raja melakukan
pengakuan atas kesalahan dan tipudaya istrinya yang menggoda Yusuf sehingga
menunjukkan objektivitas positif Yusuf di dalam sistem (QS. Yusuf : 50)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .6in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">10.</span><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span dir="LTR"></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Proses perjuangan panjang yag dimulai dari
proyeksi Rabbani dan dijalani dengan ikhtiar basyari yang manhaji berakhir pada
tadbir Rabbani. (QS. Yusuf : 54)<o:p></o:p></span></div>
<span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Begitulah kisah Yusuf
yang bernilai reformasi tinggi dengan menumbuhkan niai-nilai moral luar biasa.
Dimulai dengan mimpi yang diejawantahkan mengajak kita untuk belajar bermimpi.
Bermimpilah, buatlah visi besar perubahan di PPSDMS. Seorang pemimpin yang kuat
harus bertemu dengan konflik, mampu memanajemennya, mengelola konflik atau
bahkan menciptakan konflik dalam setiap perjuangan mengejawantahkan mimpi-mimpi
yang kita ciptakan.</span></span>Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-13670088647816954222012-09-24T23:58:00.000+07:002012-10-23T23:58:54.646+07:00Kajian Pustaka ½ Pecah ½ Utuh Karya Parlindungan Marpaung<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Oleh Aisyah Bidara, Senin 24 September 2012</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: right; text-indent: .25in;">
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Perubahan itu menyakitkan dan tidak mengenakkan <o:p></o:p></span></i></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: right; text-indent: .25in;">
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">namun yakinlah, perubahan itu adalah sebuah
kepastian<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Judul
buku ini lahir terinspirasi dari telur dalam pembuatan kue. Menurut penulis,
hidup selayaknya membuat kue yang dengan juga mengharuskan kita memecahkan
telur. Begitu juga kehidupan yang tekadang harus retak dahulu untuk merasakan
sebuah keutuhan. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kita tidak selamany
abisa utuh. Ketika ingin mendapat kehidupan yang lebih baik dan bahagia harus
ada masalah-masalah yang kita pecahkan. Buku ini terdiri atas lima puluh
delapan kisah lengkap dengan hikmah yang terkandung di masing-masing kisah.
Pada kesempatan kali ini, Aisyah Bidara akan menceritakan kembali lima kisah
yang menurutnya paling menarik dan perlu diketahui.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 9.0pt; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pertama, “Hukum Kehidupan”.
Tidak ada hidup yang parsial, semua berkesinambungan. Hidup ini adalah gema,
apa yang diperbuat suatu kali akan berbalik untuk menerimanya kembali entah dalam
bentuk dan menurut caranya sendiri. Maka, apa yang kita berikan itu yang kita dapatkan.
Kehidupan adalah peristiwa yang selalu kait mengait, punya sebab akibat, serta memiliki
dampak jangka panjang dan pendek. Jika kita bicara buruk pada orang lain, maka
yang kita dapatkan hanya kebencian dari orang lain. Hal itu seperti kita bicara
pada diri kita sendiri. Oleh karena itu mari selalu mengeluarkan kalimat positif
dalam kondisi apapun karena itulah cerminan kita dalam menghadapi diri sendiri.</span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a name='more'></a><o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 9.0pt; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kedua, “Marmer dan Cangkir Keramik”. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sesungguhnya tidak ada tempat di belahan dunia ini yang tanpa risiko dan
tanpa masalah. Sesuatu bernilai tinggi jika keberadaanya langka. Kesamaan marmer
dan cangkir cantik adalah mereka sama-sama harus diasah, di poles. Setelah itu jadilah
mereka hal yang bernilai. Di awal mungkin ada berbagai masalah yang harus kita lalui
untuk mencapai keberhasilan. Kejujuran pada diri sendiri merupakan hal terpenting dan pasti adalah kejujuran kepada diri sendiri
dan siap menghadapi “api pengujian” untuk menjadi sesuatu yang lebih baik. Bersiaplah dengan pembakaran dalam api
pengujian. Pada hakikatnya setiap perubahan kehidupan menuru ke arah yang lebih
baik pasti ada risikonya karena risiko merupakan bagian dari proses
pembelajaran di tengah-tengah kehidupan yang tidak pasti. Sebelum kita menjadi sesuatu
yang indah, kita akan melalui suatu
proses yang panjang dan sulit terlebih dahulu. Adapun pada hakikatnya pilihan kita
akan menentukan kualitas hidup kita kelak di kemudian hari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 9.0pt; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ketiga, “Label : </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">You
are What You Think “. </span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kita hidup berdasarkan label-label yang orang berikan
pada kita. Kita itu sesuatu yang tak terdefinisi, sesuatu yang di-</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">labeling</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">
oleh orang lain. Penting bagi kita untuk
melihat hal-hal positif, sehingga kita harus melihat orang lain dengan positif dan
orang lain pun akan melihat positif pada kita. Sesorang yang menerima label
positif akan semakin meningkatkan motivasi dan penghargaan diri untuk semakin
berkembang dalam kompetensi. Mari mulai sekarang, sebagai pribadi yang dewasa,
kita mulai memberikan label positif terhadap orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 9.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Keempat, “Marah”. Marah
adalah reaksi seseorang terhadap suatu peristiwa yang menentukan tingkat
kematangan dan karakter orang tersebut.
Marah adalah suatu proses mental yang diekspresikan atau tidak, yang dimiliki
seseorang sebagai dorongan agresif yang lazim. Bahkan marah terkadang merupakan
bagian dari mekanisme pertahanan diri seseorang untuk membela. Banyak orang
bisa marah, namun tidak menjadi pemarah. </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Orang yang mampu menguasai diri, ibarat mampu
menguasai sebuah kota. –Nabi Sulaiman as</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">. Terbayang bukan jika
masing-masing dari kita dapat menguasai diri maka peradaban luar biasa mampu
kita kuasai. Oleh karena itu mulai saat ini mari salurkan marah kita untuk hal-hal yang positif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 9.0pt; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kelima, “Proses
Rajawali”. Perubahan itu menyakitkan dan tidak mengenakkan, namun yakinlah perubahan
itu pasti. Tak ada perbaikan tanpa perubahan. Perubahan dan pertumbuhan yang
terjadi adalah tanda bahwa kita masih hidup. Belajar dari proses perubahan
Rajawali. Ia merupakan burung yang bisa hidup hingga usia 70 tahun yang
melebihi rata-rata harapan hidup manusia Indonesia. Pada usia 40 tahun, ia akan
dihadapkan pada pilihan bertahan hidup dengan melakukan perubahan menyakitkan atau
hidup dengan menunggu kematian karen tak lagi berfungsinya paruh serta cakarnya
untuk melahap mangsa. Di usia 40 tahun itulah ia akan menyendiri dalam gua,
memutuskan sebuah perubaha. Ia akan mematahkan paruhnya yang sudah bengkok
hingga putus dan menunggu hingga paruhnya kembali tumbuh. Lalu setelah itu
mencabuti kuku-kunya hingga berdarah agar tak lagi panjang dan dapat
mencengkram mangsanya. Ia lakukan hal menyakitkan itu hingga 150 hari lamanya.
Ia bersedia menghadapi perubahan yang menyakitkan dengan inisiatifnya sendiri
melalui proses yang amat menyakitkan untuk dapt bertahan hidup. Baginya
kehidupan adalah pilihan yang harus diperjuangkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 9.0pt; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Begitulah hidup, banyak hal yang harus kita
pahami, sekecil apa pun kejadiannya maka terselip hikmah di dalamnya. Marilah
kita berdiri menjadi pribadi-pribadi yang peka terhadap lingkungan sekitar
sehingga mampu melihat hikmah dari setiap hal yang kita alami. Tetaplah menjadi
pribadi tangguh yang menginspirasi.</span></span></div>
Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-67520972395250813292012-09-23T23:59:00.000+07:002012-10-24T00:02:18.270+07:00Training Pengembangan Diri “Kepemimpinan Profetik Revolusi Nabi Daud” <span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Oleh Bachtiar Firdaus, Rabu 26 September 2012</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-right: .1in; text-align: right;">
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Revolusi merupakan
pertarungan empat babak; penghancuran,<o:p></o:p></span></i></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-right: .1in; text-align: right;">
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> peletakkan pondasi baru, pembangunan sistem,
dan pemeliharaan<o:p></o:p></span></i></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-right: .1in; text-align: right;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kisah ini bermula dari Nabi
Musa yang berhasil mengeksodus Bani Israil
dari Mesir ke Palestina. Ketika itu Bani Israil masih tercerai-berai
lalu mereka manyadari kondisi dan keadaan mereka. Pada masa Nabi Samuel, mereka
menemuinya dan meminta raja yang dapat memimpin mereka untuk berperang di jalan
Allah. Nabi Samuel yang telah mengetahui tabiat Bani Israil menyangsikan hal
tersebut seperti yang tertulis pada QS. Al Baqarah : 246.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kisah ini tertulis dalam
kitab suci Al Quran pada QS. Al Baqarah: 246—251. Di sinilah tertulis kisah
revolusi yang dilakukan Nabi Daud yang mengajaran kita seni revolusi dalam
sebuah kekuasaan. Mengajarkan kita pada hikmah untuk dapat menciptakan momentum
terbaik guna memanfaatkan momentum dan menghasilkan revolusi. Beginilah Allah
mengajarkan kita melalui ejarah, termasuk sejarah para Nabinya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a name='more'></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Perubahan itu pada umumnya
diusung oleh sekelompok elit, yaitu ekelompok kecil orang yang memiliki wawasan
intelektual, kesadaran politik, dan basis dukungan sosial. Upaya perubahan
secara sistematis, khususnya revolusi, membutuhkan kehadiran seorang pemimpin
besar. Tidak hanya itu, revolusi juga membutuhkan legitimasi nilai untuk
mengkristalkan faktor-faktor perlawanan dan mensakralkan tuuan perjuangan.
Dalam hal ini, agama (fi sabilillah)
merupakan faktor legitimasi dan sakralisasi yang kuat dan efektif. Namun
dalam implementasinya, sering kali motif perlawanan yang muncul dalam diri
manusia adalah faktor material seperti kesejahteraan, keamanan, dll. Itulah
yang dijadikan dasar oleh Karl Marx dalam teorinya, yaitu menjadikan materi
sebagai motivasi dasar perilaku manusia. Arus besar revolusi seharusnya diusung
oleh elit yang memiliki kepentingan ideologis dan komitmen yang kuat serta
sebagian besar adalah kaum marjinal. Sehingga tak lagi menjadikan materi
sebagai motivasi dasar dalam perjuangan (QS. Al Baqarah : 246).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tak ubahnya reformasi,
revolusi pun membutuhkan pemimpin besar. Adapun kepemimpinan dalam revolusi
dimunculkan dalam dua kaidah, yaitu pemimpin revolusi adalah orang yang tumbuh
dari masyarakat itu sendiri dan ia adalah orang yang harus setidaknya memiliki
dua kualifikasi; berwawasan luas dan berkemampuan fisik yang andal. Dalam
revolusi, </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">conflict of interest </span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">selalu muncul dalam pergumulan revolusi.
“Revolusi adalah perjuangan orag-orang yang tidak mendapatkan kekuasaan”. Dalam
kisah Nabi Daud, elit Bani Israil menolak kepemimpinan Talut karena mereka
merasa lebih berhak atas kepemimpinan dan kekuasaan tersebut. Klaim mereka
terletak pada penguasaan aset-aset material (QS. Al Baqarah : 247).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kemenangan dalam revolusi
bukan tanpa sebab. Tapi itu merupakan hasil perjuangan panjang. Sesungguhnya
terdapat kunci kemenangan bagi kekuatan
pewaris risalah kenabian. Hal itu
didapatkan melalui sebuah ketenangan. Pertarungan untuk dapat dimenangkan
membutuhkan tiga macam ketenangan. Pertama, ketenangan ideologis, yaitu
keteguhan terhadap kebenaran perjuangan terhadap Allah. Kedua adalah ketenangan
psikologis, yaitu sikap jiwa dalam menghadapi kekuatan lawan. Ketiga adalah
ketenangan syariat, yaitu konsistensi di dalam syariat dan metode dalam
berbagai dinamika situasi- kondisi yang dihadapi. Berbagai ketenangan tersebut
muncul atas dasar keyakinan kita kepada Allah (QS. Al Baqarah: 248).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setiap perjuangn tentu saja
tidak hadir tanpa hambatan. Sebuah perjuangan yang sesungguhnya justru hadir
dari akumulasi hambatan sehingga menghasilkan pejuang perlawanan yang luar
biasa kuat. Tantangan dan godaan dalam proses perjuangan juga menjadi salah
satu hambatan yang cukup siap mengguncang nilai-nilai kebenaran dalam
perjuangan. Peperangan tidak bisa dilepaskan dari keterlibatan unsur materi.
Revolusi yang menggerakkan unsur-unsur masyarakat tidak bisa menghindari diri
dari munculnya segmen periferal (lapisan pinggir dari kekuatan perjuangan) yang
bersikap dan berpikir serba pragmatik. Anarkisme perjuangan sering muncul dari
segmen ini karena nafsu material dan kebodohan syariat. Revolusi bukanlah
proses yang mudah, ia merupakan pertarungan empat babak; penghancuran,
peletakkan pondasi baru, pembangunan sistem, dan pemeliharaan. Sehingga
dibutuhkan kekuatan inti yang tertata dalam pilar-pilar perjuangan. Pilar-pilar
perjuangan ini terdiri atas pilar asasi (kekokohan iman, konsistensi metode
perjuangan, komitmen persatuan, kesiapan sikap dan kemampuan, serta keberanian
aksi) dan pilar operasi (sikap teguh terhadap musuh, sabar dalam menghadapi
penderitaan, lebur dalam dzikrullah, keutuhan ketaaan dalam syariat dan komando
pemimpin, menghindari konflik internal, dan menjauhi sikap takabur). Ini semua terangkum
dalam QS. Al Baqarah : 249.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Adapun kita harus
mengetahui dan memahami landasan paradigmatik dalam proses perjuangan, antara
lain ketika terjadi peperangan maka semua tidak lepas dari keberadaan dan
keterlibatan Allah, Allah adalah sebaik-baiknya pelindung, dan dalam setiap
pertempuran “tangan-tangan Allah” akan selalu terlibat (QS. Al Baqarah : 250).</span></span></div>
Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-48568369127666970902012-09-21T23:57:00.000+07:002012-10-23T23:57:33.914+07:00Kajian Islam Kontemporer “Pokok-Pokok Pendidikan Islam”<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Oleh Muhammad Ihsan, Jumat 21 September 2012</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: right; text-indent: .25in;">
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidak ada ketaatan terhadap makhluk dalam rangka
kemaksiatan kepada khalik<o:p></o:p></span></i></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: right; text-indent: .25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Adapun
pokok-pokok pendidikan Luqman yang diajarkan kepada anaknya terdapat pada QS.
Luqman 12—19, yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 27.0pt; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Dan sesungguhnya telah
Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu : bersyukurlah kepada Alllah. Dan
barangsiapa yang bersyukur kepada Allah maka sesungguhnya ia bersyukur untuk
dirinya sendiri, dan barang siapa yang tidak
bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Mahaterpuji. Dan ingatlah
ketika Luqman berkata kepada anaknya di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:
“Hai anakku, janganlah kamu mempersukutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar”. Dan Kami perintahkan kepada
manusia (berbuat baik) kepada kedua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandung
dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu
yang tidak ada pengetahuan tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya,
dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang
kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberikan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Luqman berkata); “Hai anakku,
sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi dan berada dalam
batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya
(membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Mahamengetahui. Hai anakku,
dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah
(mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan
(oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena
sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan
sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya
seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-right: .1in; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 4.5pt; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Begitu
banyak pokok ajaran Islam yang diperintahkan Allah melalui pengajaran Luqman
untuk anaknya. Namun pada kesempatan kali ini, Bang Ihsan baru membahas
beberapa poin dari begitu banyak pengajaran yang terdapat dalam ayat-ayat di
atas. Adapun yang menjadi pembahasan dalam diskusi saat itu antara lain adalah bersyukur,
seruan untuk tidak menyekutukan Allah, dan ajakan untuk berbakti kepada kedua
orangtua kita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 4.5pt; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menurut
beberapa riwayat menyebutkan bahwa uqman adalah seorang kemenakan Nabi Ibrahim
yang berumur panjang hingga hampir seribu tahun. Ada lebih dari lima riwayat
yang menyebutkan keberadaan Luqman, hingga saat ini tidak dapat dipastikan dari
mana sebenarnya Luqman berasal. Luqman adalah salah satu orang yang disebutkan
namanya dalam Al Quran, sehingga dapat dipastikan ia berada dalam </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">maqam
mahmudah</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> atau tempat yang baik menurut Allah.</span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a name='more'></a><o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 4.5pt; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Luqman
Al Hakim, Al Hakim adalah gelar yang diberikan kepada Luqman karena penuhnya
hikmah yang terdapat dalam hidupnya. Adapun hikmah dalam hal ini adalah
kemampuan membedakan kebenaran dengan kebatilan, bahkan terkadang jawaban
spontan seorang yang memiliki hikmahpun mengandung kebenaran serta rasa syukur.
Luqman telah mengajarkan kita bagaimana seharusnya menjadi pribadi muslim
melalui hikmah-hikmahnya. Pokok-pokok pendidikan Luqman yang dibahas pada
kesempatan kali ini adalah bersyukur, seruan untuk tidak menyekutukan Allah,
dan kewajiban untuk menaat kedua orangtua kita. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 4.5pt; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Dan
sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu : bersyukurlah
kepada Alllah. Dan barangsiapa yang bersyukur kepada Allah maka sesungguhnya ia
bersyukur untuk dirinya sendiri, dan
barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi
Mahaterpuji” </span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">(QS. Luqman : 12)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 4.5pt; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ayat
di atas mengajarkan kita untuk mampu menjadi seorang pendidik sejati. Pendidik
sejati yaitu seorang yang mampu memberikan pengajaran disertai dengan rasa
syukur. Seseorang yang pandai bersyukur maka kapasitasnya akan terus bertambah
karena orang yang bersyukur adalah seseorang yang mampu mengoptimalkan segala
yang diberikan Allah untuk melakukan kebaikan bagi orang lain. Bahkan orang
sekaliber Rasulullah yang maksum dan dijamin masuk surga pun tak henti-hentinya
bersyukur. Ketika memiliki rasa syukur maka seluruh kemampuan akan dioptimalkan
dan kita akan dapat memberikn kebaikan bagi orang lain. Adapun sesungguhnya orang
yang senantiasa bersyukur, pasti akan selalu ditambahkan nikmatnya oleh Allah
swt beserta dengan keberkahan yang berlipat ganda. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 4.5pt; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pokok-pokok
ajaran Luqman yang pertama diajarkan kepada anaknya adalah <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 4.5pt; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Dan
ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersukutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar” </span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">(QS. Luqman :13)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 4.5pt; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sebuah
aqidah yang ditanamkan sebagai pondasi awal keimanan seseorang. Luqman
mengingatkan anaknya agar jangan sampai menyekutukan Allah. Hal ini berkorelasi
dengan QS. An Nisa : 116 yang menyatakan
bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa mempersekutukannya dan Allah mengampuni dosa siapa saja selain
syirik. Lalu mari kita perhatikan diri kita, apakah ada titik kesyirikan di
diri kita? Syirik sendiri merupakan sikap mempercayai hal-hal selain Allah yang
dianggap membawa manfaat. Syirik sendiri terbagi atas syirik kabir (besar) dan
syirik kecil. Adapun syirik kabir adalah syirik yang berupa sikap menyekutukan
Allah dan hal itu akan membawa menuju neraka jahannam seperti yang tertulis
pada QS. Al Maidah: 72. Sedangkan syirik kecil adalah mencari ridho selain dari
Allah ataupun riya. Sesungguhnya ketika aqidahnya baik maka seluruh hidupnya
sudah terarah. Kita tidak akan betah melihat ketentuan (perintah) Allah tidak
berlaku dalam kehidupan. Aqidah yang baik akan membawa fikrah yang baik
sehingga menghasilkan proses kerja yang baik beserta hasil yang baik pula.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 4.5pt; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pokok
ajaran selanjutnya adalah kewajiban untuk berbuat baik kepada orangtua
disandingkan dengan perintah jangan mempersekutukan Allah. Ketika kita
dihadapkan pada perintah orangtua dengan amalan sunnah lainnya maka pilihannya
menjadi jelas, pilihlah taatilah perintah orangtua. Perintah orangtua dalam
kebaikan adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang anak. Karena
sesungguhnya ridho Allah beserta dengan ridho orangtua. Adapun contoh pada masa
Rasulullah, suatu ketika terdapat seorang pemuda yang amat mencintai Rasulullah
dan sangat ingin bertemu Rasulullah namun terbentur pada kondisi ibunya yang
tidak memungkinkan untuk ditinggal. Setelah berdiskusi maka ibunya
mengizinkannya dengan syarat sesampainya di sana Waish, pemuda tersebut harus
segera kembali ke rumahnya. Senanglah hati Waish, ia pun segera menjumpai
Rasulullah namun saying Rasulullah sedang dalam perjalanan yang membutuhkan
waktu yang lama untuk kembali, sehingga Waish tidak memiliki kesempatan untuk
menunggu dan segera menunaikan perintah ibunya untuk segera kembali pulang.
Kecintaan Waish terhadap Rasulullah tetap dibarengi dengan baktinya atas
ibunya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 4.5pt; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Begitulah
seharusnya kita sebagai seorang muslim, mengikuti seluruh perintah orangtua
yang bukan berupa kemaksiatan dan dahulukan hal-hal yang wajib daripada yang
sunnah. Sehingga menjadi jelas mana yang harus kita dahulukan untuk
dilaksanakan dengan yang tidak. Begitu juga ketika kita diperintahkan untuk
melakukan kemaksiatan, kita sama sekali tidak diizinkan untuk mengikutinya
namun kita tetap diharuskan untuk berbuat dan mempergauli orangtua kita dengan
baik di dunia. Pada hakikatnya, tidak ada ketaatan terhadap makhluk dalam
rangka kemaksiatan kepada khaliq. Sehigga tidak ada pengecualian pada siapapun
yang mengajak pada kemaksiatan termasuk orangtua kita sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 4.5pt; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Itulah pokok-pokok pendidikan yang diwasiatkan
Luqman kepada ayatnya dan dijadikan perintah oleh Allah yang difirmankan
langsung dalam Al Quran. Semoga kita
senantiasa mencermati berbagai perilaku kita, baik melihat kepada diri sendiri adakah
bibit-bibit syirik di dalamnya maupun berbakti memperlakukan orangtua kita.</span></span></div>
Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-22594598477504072342012-09-15T23:55:00.000+07:002012-10-23T23:56:06.325+07:00Kajian Studi Islam Tematik <span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Oleh Agung Waspodo, Sabtu 15 September 2012</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: right; text-indent: 19.8pt;">
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Keep
it difficult, but act simple<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 19.8pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 19.8pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pembahasan kali ini adalah
pengulangan dari pembahasan sebelumnya yang telah dilakukan oleh komunitas
Lentera 20. Di sini pembahasan akan kembali diulang namun terdapat beberapa
revisi terkait pembaharuan data yang telah ditemukan. Kenapa Turki jadi pokok
pembahasan dalam kajian ini? Karena ia adalah sebuah entitas atas kekhalifahan
yang berjaya paling lama, kurang lebih tujuh ratus tahun dan menguasai
seperempat dunia. Ia merupakan bagian dari sejarah peradaban Islam dan
turut dalam perang dunia pertama dengan
mendukung Jerman. Kajian ini di awali dengan sebuah seruan bahwa terjun ke
dunia politik adalah keharusan, namun bukanlah pekerjaan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kini setelah Turki Ustmani
runtuh, Turki modern menjadi negara sekuler. Ditandai dengan berbagai lambang,
karena sesungguhnya sejarah dunia sarat dengan simbolisme. Kita dapat
melihat contohnya dalam lambang yang
terdapat dalam mata uang dollar dll. Turki Ustmani berkuasa di Timur dan Barat,
atau Asia dan Eropa. Istanbul menjadi ibukota setelah fathu konstantinopel pada
tahun 1453 sesuai dengan hadist yang telah diriwayatkan Bukhari. Sebelum Sutan
Mehmed mencoba untuk membebaskan konstantinopel, di era Umayyah, sudah dua kali
mencoba untuk memfutuhkan kontanstinopel. Ekspedisi pertama, Abu Ayub Al
Anshori, seorang kakek tua yang telah memakan asam garam dunia peperangan pada
masa dahulu ikut dalam perjalanan tersebut untuk turut merealisasikan hadist
tersebut. Ekspedisi kedua terjadi pada tanggal 29 Mei 1453 oleh Sultan Mehmed
II attau Muhammad Al fatih.</span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a name='more'></a><o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setelah masa Muhammad Al
Fatih, terdapat era Sulaiman Al Qanuri (1520—1553) yang mengawali kajian
tematik. Ia memiliki fokus pada timur, baru setelahnya fokus pada barat. Kini Turki menjadi negara yang kuat karena berada
pada posisi yang menjembatani dunia timur dan barat. Turki yang dikenal menjadi
negara sekuler setelah pembaharuan oleh Mustafa Kamal, kini sedang berusaha
mengembalikan negaranya dari cengkraman sekuler. Indonesia, seharusnya bisa
menganalisis lebih dalam sejarah tersebut karena meski kesekuleran Turki kuat,
simbol-simbol Islam masih berdiri tegak.
Beda halnya dengan Indonesia yang Islamnya sendiri terdiri atas berbagai
sekte. Oleh karena itu konsolidasi menjadi hal yang penting demi persatuan
Islam di Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ibukota umat Islam sebelum
ada Turki adalah Bagdad, Bagdad belum
eksis ebelum masa Abbasiyah. Adapun cerita-cerita dongeng atau kisah 1001 malam
belum eksis sebelum masa itu. Ketika itu ada bangsa yang amat suka berperang,
yaitu bangsa Mongol. Setelah era Abbasiyah itulah kita terpecah dari Timur ke
Barat, terkotak-kotak menjadi berbagai entitas sehingga kekuatan Mongol tidak
bisa dihentikan dan membumihanguskan Bagdad. Pada masa itu umat Islam terlalu
takut untuk menghadapi Mongol sehingga dibutuhkan usaha yang luar biasa untuk
mengalahkan Mongol. Begitu banyak sejarah panjang yang harus kita lalui sebelum
akhirnya membahas perjalanan Turki. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sejarah Turki jika kita
tarik mudur, ternyata masuk pada era ini, 1218 bangsa Mongol masih Jenghiskhan memfutuhkan
Karikatai, sebuah sungai di bangsa Mongol Barat yang berbatasan langsung dengan
Islam. Terdapat berbagai upaya untuk membumihanguskan kebudayaan Islam itu.
Suku bangsa Ogus yang terdapat bangsa Turki Ustmani inilah yang melakukan
berbagai perlawanan. Mongol yang saat itu hanya menetapkan pilihan berupa
kematian, tidak menerima tawanan. Ogus ini dieksodus namun tidak dikejar oleh
Jengish Khan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Umat
Islam berhasil mengalahkan Mongol di Kabul namun kabarnya tidak sampai ke orang
lain. Jalaludin adalah satu-satunya orang yang lolos dalam pertempuran bersama
Jengiskhan. Dari karakter bangsa inilah Turki Ustmani dilahirkan, memiliki semangat
daya juang yang tinggi. Saat ini sesungguhnya Islam bukan berada pada
mempersiapkan kemenangan yang besar, namun berusaha mempersiapkan kekalahan
besar untuk mencapai kemenangan yang besar, karena sesungguhnya bangsa yang
besar mengalami hal seperti itu misalnya bangsa Inggris, Jepang dll. Jadi
bangsa yang besar itu harus mengalami kejatuhan besar dulu sebelum akhirnya
mengalami kemenangan besar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidak
semua orang dalam istana </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sulaiman Al
Qanuri mendukung kepada Timur, efektif kemudian bala bantuan kepada
negara-negara di Timur tidak berlanjut. Aceh salah satu yang dulunya mendapat
bala bantuan berupa kapal, dan hanya itu bantuan yang kita terima. Sesungguhnya
Indonesia amat jauh berada dari pusat kehidupan Islam pada masa itu. Kurang
lebih 10.000 km dari pusat peradaban umat Islam pada masa itu. Turki Ustmani
menjadi penting bagi hampir setiap ejarah dunia, karena ia melindungi banyak
kota di berbagai belahan dunia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kita tidak boleh
membatasi horison. Kalau seandainya bangsa Turki berpikir simpel, maka bangsa
Turki tidak akan kemana-mana. Jika seandainya bangsa Turki menghindari berbagai
problematika dan permasalahan lainnya maka kita tidak akan pernah mendapatkan
perhatian dari Turki. Oleh karena itulah kita seharusnya berdiskusi mengenai
Timur, karena berbagai penaklukan barat
telah begitu banyak yang membahas. Sesungguhnya berbagai sejarah kemenangan
barat atas Islam akan banyak yang membahas. Berbeda dengan kemenangan Islam
yang justru lebih banyak ditutup-tutupi ataupun dihapuskan. Sehingga kini, akan
sangat penting jika kita mempelajari Arkeologi.</span></span></div>
Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-82353027511708826042012-09-11T23:54:00.000+07:002012-10-23T23:54:40.009+07:00Dialog Tokoh<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Oleh Ali Kurt asal Turki, Selasa 11 September 2012</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: right; text-indent: 19.8pt;">
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dunia adaah daratan dan air sehingga diperlukan <o:p></o:p></span></i></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: right; text-indent: 19.8pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">treatment </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">berbeda atas cara hidup yang berbeda</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">.</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 19.8pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 19.8pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sekiranya
kita belajar pada sejarah perkembangan Islam, Istanbul merupakan sebuah model
perjuangan luar biasa pada tahun 1500an, kerajaan Turki Ustmani mengirimkan
surat kepada Prancis karena beredarnya permainan yang sangat tidak bermanfaat.
Hanya dengan sepucuk surat, Kerajaan Ustmaniyah mampu menyelesaikan
permasalahan. Lalu bagaimana dengan kita saat ini? Mengapa justru sengketa
terus berlangsung di Afghanistan, Palestine, Somaluia dll? Rasanya begitu
banyak permasalahan yang tidak terselesaikan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 19.8pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Islam
adalah agama Tauhid. Rasulullah sudah mengatakan sejak awal bahwa Islam laksana
sebuah tubuh maka ketika satu bagian tubuhnya merasa sakit, bagian tubuh
lainnya juga akan merasakan sakit yang sama. Lalu kemanakah kita? Apakah terlalu
silap dengan keadaan dunia? Seharusnya negara-negara Islam ibarat untaian
tasbih yang saling terhubung. Jika kita melihat, Amerika yang terdiri atas 53
negara bagian saja tetap menggunakan nama Amerika, begitu juga Inggris. Lalu
bagaimana dengan kita yang berdiri atas nama negara Islam? Tidak satupun negara
hak veto adalah Islam. Hal ini karena kita telah kehilangan diri kita sendiri
di mata dunia. Kehilangan persaudaraan kita satu sama lainnya. Sesungguhnya jika kita hanya berdiri sebagai
seorang individu maka kita hanya akan menjadi seorang pribadi. Namun jika kita
bersatu tentuya akan lebih banyak kebermanfaata dan kekuatan yang dapat kita
lakukan.</span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a name='more'></a> <o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 19.8pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Rasulullah
adalah seorang pemimpin segala hal, pendidik, pemerintah, pemimpin utama yang mampu menaklukkan Mekkah dalam waktu
sepuluh tahun. Saat membuat parit di perang Khandaq, Rasulullah memecahkan
sebuah batu yang ketika batu itu dipecahkan terdapat api yang terpercik
darinya. Di sana Rasulullah berkata bahwa ia melihat kekalahan di kerajaan
merah. Dengan keimanan yang luar biasa, sahabat menyakini berita baik yang
dilihat oleh Rasulullah itu. Jika kita berkaca pada keadaan saat ini, adakah
pemimpin kita yang merupakan pilihan rakyat dan dipatuhi dengan kepatuhan luar
biasa?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 19.8pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Keadaan
umat Islam saat ini dicengkram oleh tiga permasalahan utama. Pertama,
kebodohan. Hal inilah yang menghambat kemajuan umat Islam sehingga sangat
diperlukan alternatif bacaan untuk dapat mengatasi kebodohan yang menjadi
permasalahan umat ini. Kedua adalah kemiskinan, lebih dari tiga puluh juta
penduduk indonesia di bawah garis kemiskinan padahal Indonesia merupakan negara
kaya yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa dan sesungguhnya ini bukanlah
takdir Allah melainkan kemalasan Bangsa ini untuk mengubah nasibnya sendiri. Permasalahan
ketiga adalah perpecahan. Negara-negara Islam perlu bersatu karena dengan
persatuan akan ditemukan berbagai kebermanfaatan bagi umat Islam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 19.8pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sebagai
umat Islam, kita harus belajar mengenai ilmu kauniah dan ilmu Qulub. Keduanya
harus disinergiskan agar pemuda Islam mampu bergerak maju. Setiap apa yang kita
ketahui adaah apa yang harus kita bagikan kepada orang lain. penuhilah diri ini
dengan berbagai ilmu, baik ilmu kauniah maupun ilmu kalbu. Kekufuran datang
dari kebodohan. Oleh karena itu jauhkan diri ini dari segala kebodohan agar
kita tidak menjadi pemuda Islam dan hamba Allah yang kufur. Kita membutuhkan
kedua ilmu itu karena dunia adaah daratan dan air. Sehingga diperlukan </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">treatment
</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">berbeda atas cara hidup yang berbeda.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 19.8pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidak hanya itu, kita juga membutuhkan buku dan
pedang, yaitu ilmu dan berbagai strategi karena hidup kita di dunia ini butuh
perjuangan. Satu hal yang harus kita ingat bahwa Allah lebih dekat dari urat
nadi kita sendiri maka teruslah berbuat
banyak kebermanfataan karena mengharap ridho Allah. Islam akan berjayakah?
Islam adalah agama ilmu. Islam adalah agaa yang fitrah. Ketika kita
melaksanakan Islam dengan sebenar-benarnya maka banyak yang akan terkagum-kagum
dengan agama ini. Oleh karena itu, marilah kita mulai untuk memperbaiki diri
demi mengharapkan keridhoan Allah dalam menegakkan kembali kejayaan Islam.</span></span></div>
Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-39269223269164654592012-09-08T23:52:00.000+07:002012-10-23T23:53:04.049+07:00Kajian Kepemimpinan Perempuan “Konsep Diri” <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0.1in; margin-right: 0.1in; margin-top: 0in; text-align: left;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Oleh Ustadzah Wiridyaningsih, Sabtu 8 September 2012</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: right;">
<i><span style="font-size: 12.0pt;">Barang siapa mengenal
dirinya maka akan mengenal tuhannya<o:p></o:p></span></i></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: right; text-indent: .25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Konsep diri merupakan salah
satu bidang psikologi komunikasi di dunia barat. Di Barat, konsep diri ini
dikembangkan secara luas sehingga mampu menjadi disiplin ilmu berupa psikologi
kepribadian yang diadaptasi banyak orang di belahan bumi lain, termasuk
masyarakat Islam. Namun pada dasarnya Islam sendiri memiliki konsep itu. Hal
inilah yang terkadang membuat kita terlupa, karena terjebak dengan kondisi di
luar konteks bahasan dalam Islam, kita terlalu sering merujuk hal-hal tersebut
dari barat, bukan dari Islam. Permasalahan ini terjadi bukan hanya karena<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak bangganya masyarakat Islam dengan
konsep diri yang ada dalam Islam namun juga terbatasnya informasi dan literatur
yang berkaitan dengan konsep diri ini dalam Islam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-size: 12.0pt;">Konsep diri merupakan hal
yang positif, sehingga ada baiknya kita membaca berbagai referesi mengenai
konsep diri tersebut untuk mendapatkan tsaqafah atau pemahaman.
Pemahaman-pemahan tersebut diharapkan mampu menyeimbangkan berbagai pemahaman
mengenai kosep diri yang tak hanya berasal dari dunia barat, tetapi juga
berbagai konsep mengenai konsep diri yang dimiliki islam. Adapun beberapa
referensi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk menambah pemahaman diri kita
antara lain <i>Psikologi Kepribadian Islam </i>karya Abdul Munjib,serta <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i>Psikologi Perkembangan Islam </i><span style="mso-bidi-font-style: italic;">karya Kania.</span></span></div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-style: italic;">Dalam
upaya menambah tsaqofah, ada hal-hal yang harus diperhatikan. Pada dasarnya
belajar harus merujuk pada kitabullah (buku) dan sunatullah (guru). Kedua hal
ini harus seiring sejalan agar tidak ditemukan kejanggalan dalam upaya
memperoleh ilmu. Ketika kita menimba ilmu tanpa guru dan hanya melalui buku maka
kita akan menemukan kesesatan. Sedangkan jika kita menimba ilmu hanya melalui
guru tanpa buku maka kita hanya akan menemukan </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 12.0pt;">taqlid buta</span></i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-style: italic;"> kepada guru kita atau
ikut-ikutan tanpa dasar. Buku dan guru akan melatih kita ntuk menjadi seorang
yang kritis dalam menimba ilmu. Seorang </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 12.0pt;">Future Leaders</span></i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-style: italic;"> haruslah menjadi seorang
yang kritis dan responsif, untuk mendapatkan kedua hal itu kita dapat meraihnya
melalui guru dan buku secara bersamaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-style: italic;">Konsep
diri dalam dunia Islam sebenarnya ada, tetapi dibingkai dalam pemahaman Islam.
Konsep diri dalam pemahaman Islam mengajarkan kita menjadi seorang yang qanaah
dalam segala aspek kehidupan dan menyadari seluruh kekuatan yang kita miliki
hanya milik Allah semata. Konsep diri dalam Islam adalah mengenal diri untuk
menjadi hamba Allah yang sholeh dan muslih (tak hanya sholeh pribadi tetapi
juga mensholehkan orang lain) sehingga tercapai kapitalisasi diri dan
optimalisasi kemampuan diri yang dapat bermanfaat bagi orang lain. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-style: italic;">Jika
kita berkaca pada kondisi bangsa ini, Indonesia yang merupakan negara Islam
terbesar di dunia justru tidak dapat menjunjung syariat Islam dengan baik.
Masyarakat Indonesia yang mayoritas Islam sama sekali belum dapat memahami
konsep diri yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>melekat pada dirinya
sebagai masyarakat Islam. Berbagai kekayaan yang melimpah ruah di bumi
Indonesia sama sekali tidak membuat mereka bersyukur sekalipun dengan
mengoptimalkan berbagai kondisi yang dimilikinya. Tentu saja ini menjadi ironi
bagi masyarakat Islam, khusunya Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-style: italic;">Pada
dasarnya manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakan Allah.
Oleh karena itu, mari kita upayakan untuk meluruskan konsep diri yang ada pada
diri kita, kenali lalu tetapkan tujuan. Luruskan berbagai penafsiran mengenai
konsep diri yang kita miliki dengan hanya mengharap ridhoNya dalam upaya lebih
mengenalNya, kenali konsep diri kita sebaik-baik mungkin sehingga kita tahu
potensi apa yang dapat dikapitalisasi dan dioptimalkan untuk kebermanfaatan
orang lain, lalu tetapkanlah tujuan akhir kita dalam menjalankan sesuatu yang
berlandaskan pada konsep diri yang kita miliki. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-style: italic;">Memiliki
konsep diri yang berpribadi Islami sangat diharuskan dalam Islam. Adapun
hal-hal yang harus diperhatikan ada beberapa aspek, antara lain aspek </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 12.0pt;">maknahiah
ruhiyah</span></i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-style: italic;">
(faktor keimanan, aqidah, akhlak, dan tingkah laku) dan aspek </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 12.0pt;">aqidah
fikriyah</span></i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-style: italic;">
(pemikiran). Kedua aspek tersebut akan membentuk cara berpikir kita, karena
pada hakikatnya apa yang kita lihat akan membentuk cara berpikir, jika kita
tidak memiliki bekal maka jangan harap kita akan dapat membentuk karakter berdasarkan
konsep diri dalam islam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-style: italic;">Aspek
</span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 12.0pt;">maknahiyah
ruhiyah</span></i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-style: italic;">
atau faktor keimanan, aqidah, akhlak, dan tingkah laku dalam konsep diri menuju
pribadi Islami merupakan hal yang penting. Pengejawantahan aspek ini dapat
dilihat dalam amal sholeh di setiap pribadi muslim, tentu saja hal ini
dikarenakan amal sholeh adalah perbuatan kebaikan yang terlihat, meski tidak
selalu. Sehingga apa-apa yang kita kerjakan akan langsung berefek pada diri
kita dan dilihat serta dinilai langsung oleh orang-orang di sekitar kita.
Adapun amal sholeh terbagi tiga, yaitu amal hati, amal pikiran, dan amal suluki
(perbuatan). Apabila konsep diri seorang pribadi muslim sudah dikenali dengan
baik maka ketiga amalan tersebut akan bersinergi menghasilkan amal sholeh yang luar
biasa dan berefek dahsyat bagi orang lain. Islam memadukan aspek internal dan
eksternal atau kita menyebutnya sebagai aspek normatif dan aplikatif sehingga
apa-apa yang dibicarakan dalam islam tak hanya sekadar menjadi omong kosong
belaka namun terdapat upaya untuk menjalankan teori-teori kebaikan yang
terdapat dalam Islam dengan tindakan aplikatif bagi orang lain. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-style: italic;">Aspek
</span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 12.0pt;">aqidah
fikriyah</span></i><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-style: italic;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>atau pemikiran juga menjadi hal yang
mendukung kita untuk dapat memahami konsep diri menuju pribadi islami. Aspek ini
terdiri atas wawasan keislaman, pola pikir, dan kepedulian terhadap Islam.
Wawasan keislaman ditandai dengan kemampuan kita dalam membaca situasi kekinian
atas yang terjadi dalam masyarakat Islam dan memecahkan permasalahan dengan
solusi yang berlandaskan pada syariat Islam. Pola pikir ditandai dengan tidak
terjadinya kesalahan dengan menarik sebuah kesimpulan atas sebuah premis yang
menyalahi hukum asal. Sedangkan lingkungan di sekitar kita adalah salah satu
indikator seberapa besar pemahaman kita atas pemikiran yang kita miliki.
Kemampuan membaca situasi di lingkungan sekitar membuat kita harus memiliki
kepekaan yang tinggi atas apa yang terjadi di lingkungan sekitar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .1in; margin-right: .1in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-style: italic;"></span><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Orang yang memiliki konsep diri yang jelas, tentunya akan sangat
mengetahui apa yang harus dilakukannya tak hanya merencanakan masa kini namun
juga masa depannya. Supaya seseorang mampu membentuk konsep diri yang positif
maka ciptakanlah lingkungan yang positif dan menjauhkan diri dari </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">labeling </span></i><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">negatif. Jadikan
semua peluang yang ada untuk meraih kesempatan atau bahkan menciptakan
kesempatan untuk dapat berbuat banyak kebermanfaatan bagi orang lain. Bergeraklah
mulai kini, luruskan, kenali, dan tetapkan tujuan. Mari kita upayakan
kebermanfataan terbaik bagi orang lain melalui konsep diri dalam pribadi
Islami.</span></div>
Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-78777704073502497672012-08-09T23:49:00.000+07:002012-10-23T23:50:17.474+07:00Kuliah Dhuha “Optimalisasi Ramadhan”<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Oleh Ustadzah Irvi, Kamis 9 Agustus 2012</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: right; text-indent: .25in;">
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sebagai
seorang mukmin hendaknya memperbanyak bekal, karena sebaik-baiknya bekal adalah
taqwa<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">La illaha ilallah </span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> adalah sebuah misi keilahian dari sejak masa
Nabi Adam, hanya saja syariat setiap nabi berbeda-beda. Adapun empat golongan
yang diberi kenikmatan oleh Allah adalah para nabi, shidiqinm syuhada, dan
shalihin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Para Nabi, Shiddiqin, yaitu
orang yang membenarkan ajaran Allah. Jadilah orang pertama yang paling percaya
atas apa yang difirmankan oleh Allah, seperti apa yang telah dilakukan oleh Abu
Bakar saat peristiwa Isra Mi’raj. Membenarkan dan tidak ragu dengan syariat
Allah tanpa rasionalisasi. Syuhada, barang suapa yang mendirikan sunnah-sunnah
Rasul di tengah kerusakan umat maka ia mendapatan pahala 100 syahid. Orang yang
syahid, ruhnya tidak akan kembali ke alam ruh, tetapi langsung dimasukkan ke
dalam surga serta berhak memberikan kesempatan membawa 70 keluarganya, dan
kemudahan masuk surga tanpa hisab. Barang siapa yang mati namun seumur hidupnya
belum pernah meniatkan diri untuk mati syahid maka bisa saja ia mati dalam
keadaan jahiliyah atau kafir. Shalihin, yaitu dilengkapi ciri-ciri berupa
kedekatan intens kepada Allah, tidak ada kesombongan atas kekuatan dirinya
namun bergantung kepada Allah, serta terbantu dengan kekuatan doa.</span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a name='more'></a><o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Adapun doa itu bentuk
diterimanya bermacam-macam, bisa jadi saat itu juga dikabulkan oleh Allah,
ditunda hingga waktu yang tepat, atau di kabulkan ketika di akhirat nanti.
Jangan pernah malu untuk meminta kepada Allah. Mintalah dari sekarang,
sebanyak-banyaknya. Adapun syarat terkabulnya doa adalah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">1.</span><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span dir="LTR"></span>Syuratul ijabah,
memiliki respon yang cepat akan segala perintah Allah, tidak hanya saat butuh
saja<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">2.</span><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span dir="LTR"></span>Percaya dan yakin
bahwa Allah akan mengabulkan doa kita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Karena Allah sesuai dengan prasangka
hambaNya maka hendaknya kita selalu berhusnudzon kepada Allah. <o:p></o:p></span></div>
<span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Seorang mukmin hendaknya dapat memanfaatkan
Ramadhan dengan baik. Optimalisasi dapat dilakukan seorang mukmin ketika
ramadhan dengan melakukan mu’ahadah (kecendrungan mengikuti ajaran allah,
menjadi fitrah dengan janjinya kepada Allah seperti janjinya pada masa dulu di
alam ruh), muroqobah (selalu merasakan pengawasan Allah), Muhasabah (hendaknya
dilakukan setiap hari sebelum tidur, iman itu meningkat karena ketaqwaan kita
kepada Allah maka hisabah diri kita sebelum dihisab Allah), Muaqobah (menghukum
diri kita ketika bersalah, tentu saja dengan hukuman yang tidak berada di luar
kemampuan kita), dan Mujahadah (bagaimana kesungguhan kita berjihad atau berlelah-lelah).
Sebelum mengakhiri kuliah dhuha, Ustadzah Ivy berpesan agar kita sebagai
seorang mukmin hendaknya memperbanyak bekal, karena sebaik-baiknya bekal adalah
taqwa.</span></span>Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5944838553822102943.post-91049827424005417252012-08-08T23:48:00.000+07:002012-10-23T23:48:40.240+07:00Diskusi Pascakampus <span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Oleh Awidya Santika Wijaya, Rabu 8 Agustus 2012</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: right; text-indent: .25in;">
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kondisi idealis dan realistis sesungguhnya bisa seiring
sejalan, <o:p></o:p></span></i></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: right; text-indent: .25in;">
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">sehingga tak ada alasan untuk kalah dengan keadaan<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bang Awid, begitu ia biasa disapa, berkesempatan mengisi sesi Diskusi
Pascakampus. Ia membagikan pengalaman dan pemahamannya mengenai kehidupan
pascakampus yang kini sedang ia jalani. Tentu saja ia membagi pengalamannya
bukan karena ia merasa kehidupan pascakampus telah berhasil dilakukannya dengan
baik. Namun ia membagikan pengalaman atas apa yang telah ia jalani dalam dunia
pascakampus. Menurutnya, bekerja kini telah menjadi sebuah tuntutan mutlak atau
absolut. Namun sayangnya, kita dihadapkan pada kondisi yang cukup menantang.
Kondisi dengan tingkat pengangguran di Indonesia yang cukup tinggi jika
dibandingkan dengan negara tetangga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Adapun data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik, terhitung dari
jumlah 6,3% pengangguran yang ada di Indonesia, setengahnya adalah sarjana.
Meskipun Indonesia telah mengalami berbagai fase ekonomi, namun struktur
ekonominya tetap. Sehingga menyebabkan waktu tunggu kerja menjadi semakin lama.
Akibatnya para sarjana justru terlalu lama menunggu waktu kerja sedangkan para
pelamar kerja dengan tingkatan pendidikan rendah merasa lebih mudah terserap
dalam dunia kerja. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kini angkatan kerja di Indonesia mencapai 20 juta jiwa, namun lapangan
pekerjaan yang tersedia tidak memadai atau tidak mampu menampung seluruh
angkatan kerja tersebut. Di Indonesia, terdapat ketidaksinkronan antara studi
dengan lapangan pekerjaan yang didapatkan. Mayoritas pekerjaan yang tersedia
justru tidak sesuai dengan mayor pendidikan pekerjanya, sehingga kita melihat
hal ini sangat fleksibel. Ini terjadi
karena tidak diikutinya pekerjaan dengan kemudahan sistem sehingga spesialis tidak
menjadi benar-benar spesialis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di akhir sesinya, Bang Awid memberikan beberapa tips untuk mengatasi
tantangan yang dihadapi tersebut. Adapun tipsnya antara lain :</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">1.</span><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span dir="LTR"></span>Selain mempelajari apa yang dipelajari di jurusan, silakan
belajar ilmu lain (</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">open mind</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">2.</span><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span dir="LTR"></span>Carilah dan manfaatkan peluang yang terkadang justru tidak
disadari</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">3.</span><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span dir="LTR"></span>Adanya keseimbangan aktivitas antara belajar, organisasi , dan
kegiatan ilmiah.</span></div>
<span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ketiga hal tersebut
ketika mampu dijalankan maka akan membuat kita semakin siap menghadapi kondisi
yang menjadi tantangan bagi para sarjana di masa pascakampusnya. Selain itu,
Bang Awid juga menyarankan kita sebagai mahasiwa untuk semakin sering membuat
tulisan, karena tulisan adalah bukti fisik dari cerminan diri. Tulisan juga
merupakan penyampai ide yang dapat memperlihatkan bagaimana kualitas diri kita
dalam masyarakat. Ia juga berpesan bahwa kondisi idealis dan realistis
sesungguhnya bisa seiring sejalan, sehingga tak ada alasan untuk kalah dengan
keadaan. Apapun keadaan yang menimpa kita baik dalam dunia kampus maupun masa
sesudahnya merupakan kondisi idealis dan realistis yang seharusnya kita
perjuangkan agar kita mampu mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan
bermanfaatkan untuk orang lain.</span></span>Goresan Pelangi Kehidupanhttp://www.blogger.com/profile/00977794092281585387noreply@blogger.com0