Selasa, 30 Oktober 2012

#ini1


Izinkan aku bersandar bukan untuk sekedar duduk meneguhkan jiwa
Pejam mata ini tak lelah menanti penuh tanya, akankah langkah ini terus tertapak
Di atas nisan batu yang kau ukir dengan semburat senja
Meski kemuning jingga tak hempas menyilaukan makna, ada kala kita tak berkata
Kau dan mereka tak ubah canda dalam derita yang mengalir laksana peluh di ujung siang
Ingin dia bagi kisah mengenai kasih yang tak letih menanti hampa
Di ujung jalan yang terpotong nestapa, mati hingga tulang sembunyikan raga
Terjal asa tak lagi mengikat eloknya warna, hitam tak lagi pekat di ujung masa
Esok berharap menjadi rupa
Sirna tanpa debu di pangkal dosa
Tangis derai tawa membahana
Penuhi lubang nestapa di ujung bahagia
Adanya kita menghubung dunia senja
Yang terkadang kalap dengan cinta membahana
Bahagia menolak seringai luka
Aku dan kamu terpatri dalam untaian doa
Ah tuhan pun tahu kita tak semakna
Meski dalam untaia kata merajuk harga
Aku dan kamu tak lagi sama

Tidak ada komentar: