Aku memahaminya sebagai sebuah kesederhanaan.
Tanpa sebuah embel-embel kepalsuan predikat.
Begitu sederhana sampai bahkan aku terlihat tak mampu menjaganya,
atau bahkan terlihat tak peduli akan sebuah status persahabatan.
Aku menjalaninya sebagai sebuah rangkaian kehidupan dan menapakinya dengan hati-hati.
Seolah tak ingin sedikitpun pijakan yang telah aku lalui retak karena terlalu keras aku injak.
Berbalut keihlasan ukhuwah,
aku rasa cukup untuk menjaga keutuhan sebuah indahnya persahabatan
yang terbalut atas dasar cinta yang sama kepadaNya.
Hm, tapi biar Allah yang membantuku untuk menjaga ia
yang Allah kirimkan sebagai seorang sahabat.
Adakah ia ? entahlah...