Selasa, 04 Desember 2012

”Outliers: Amplifying the Wonders”

Gol A Gong (Penulis, Pendiri Rumah Dunia)
Jumat, 16 November 2012/ 08.15—10.00

Ketika kita sukses maka sejatinya kesuksesan itu bukanlah dari diri kita sendiri
                     
Semua kehidupan anak bermula dari rumah, ibu adalah perpustakaan pertama. Kebaikan itu sudah sepantasnya dilakukan secara berjamaah dan dibagi kepada semua orang tanpa  terkecuali.  Jangan sampai kita sedikitpun menyisakan ilmu untuk dibagikan kepada orang lain. marilah berbagi dengan sebanyak-banyaknya apa pun yang kita punya untuk orang lain. Mulailah dari hal kecil. Semua kehidupan Gol A Gong normal saja saat dilahirkan pada tahun 1965. Namun semua berubah saat Oktober 1974. Ia harus merelakan satu tangannya, ia kehilangan tangan kirinya karena terjatuh dari pohon. Dulu saat ia dirawat di RSCM, setelah makan siang ayahnya selalu membawanya ke Pasar Senen untuk memperkenalkannya pada komik dan novel. Ayahnya mengatakan “Ini buku, bacalah! Maka kamu akan lupa bahwa kamu cacat”.

“Cracking Zone”

Ir. Hasnul Suhaimi (Direktur PT. XL Axiata)
Kamis, 15 November 2012/ 10.00—12.00

Leaders are people who knows the way, goes the way and shows the way

Semakin hari kita hidup semakin banyak perubahan, semakin ke depan masyarakat semakin maju. Pemimpin bukanlah orang yang diciptakan Allah langsung sebagai pemimpin, tetapi pemimpin adalah orang yang membangun dan memperkaya dirinya.  Dalam dunia bisnis selalu dipertentangkan antara kebutuhan masyarakat dengan kebutuhan perusahaan atau juga jika kita memiliki karyawan maka akan terjadi dikotomi bisnis berupa manajemen tugas dengan tugas seseorang. Jika kita bukan pemimpin yang baik maka biasanya kedua hal tersebut tidak akan tercapai secara bersamaan. Manusia selalu bertentangan dalam pencapaian. Ketika satu aspek terpenuhi biasanya ada aspek lain yang ternyata tidak terpenuhi. Oleh karena itulah manajemen karyawan yang kreatif serta memiliki etos kerja profesional tidak akan mengalami kesulitan dalam menghadapi dikotomi kepentingan kedua hal di atas.
Perusahaan selalu dimulai dengan visi, ketika kita bekerja kita selalu memulai dari A—Z. Anda sebagai pimpinan harus memulai sesuatu dengan visi. Visi dalam agama adalah ketika kita berpikir akan sesuatu yang kita  punya dan dapat dipertanggungjawabkan kepada llah. Bedanya degan visi kehidupan, visi ebuah perusahaan cenderung lebih pendek, hanya 3—5 tahun. Di XL kami memiliki visi yang tinggi, kalau ada skala visi 0—100 maka kami menginginkan visi kami di angka 125. Oleh karena itulah visi kami selama tiga tahun pertama menjadi perusahaan nomor dua di Indonesia. Mengapa harus menjadi nomor dua? Karena untuk mencapai nomor dua maka harus mencapai lebih dari 20% pangsa pasar agar tidak goyang dan mati. Belajar dari Unilever, jika kita memiliki kompetitor yang memiliki pangsa pasar di atas 50% maka tidak perlu dilawan, tetapi tumbangkanlah kompetitor lain yang pangsa pasarnya di bawah 5%. Dalam realisasinya, dengan kualitas nomor satu XL mampu menjadi perusahaan nomor dua dalam waktu tiga tahun. Inilah cita-cita dan keingingan, tercapai atau tidak semua tergantung dari upaya.

Senin, 03 Desember 2012

Belajar dari Ibunda Yoyoh Yusroh

Ustadzah Zainab                         
Sabtu, 24 November  2012/ Pukul 10.00—12.00


 Kamu adalah umat terbaik yang diciptakan Allah di muka bumi (QS. Al Imron: 110)
Ayat di atas bukan tanpa alasan difirmankan oleh Allah, ayat di atas merupakan sebuah motivasi bagi kita untuk dapat melakukan yang terbaik dan menjadi yang terbaik pula dalam segala aktivitas. Keniscayaan menjadi umat terbaik adalah mutlak bagi kaum muslimin karena Allah sendirilah yang mengatakannya. Umat yang terbaik yang dimaksud di sini adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang maupun lingkungan di sekitarnya. Selain bermanfaatpun, kita juga harus mampu menjadi muslim yang kuat karena muslim yang kuliah lebih dicintai Allah dibandingkan muslim yang lemah. Kita sebagai muslimah, mungkin bisa belajar dari ibunda Yoyoh Yusroh. Karakteristik istimewa ibunda Yoyoh Yusroh yang patut diteladani antara lain memiliki fisik yang kuat, kesabaran tanpa batas, selalu aktif bergerak dan berkarya, kulaitas ruhiyah yang tinggi, selalu berusaha menyayangi dan peduli.
Fisik yang kuat, kekuatan fisik yang dimiliki Ibunda Yoyoh selama beraktivitas dapat dilihat dan dirasakan karena kedekatannya kepada Allah. Beliau bisa kuat secara fisik karena beliau selalu meminta pertolongan Allah untuk selalu dikuatkan, lebih dari itu ia meyakini bahwa kekuatan itu datangnya dari Allah. Selalu bersedia berjuang baik dalam keadaan berat maupun ringan, suka ataupun tidak suka. Senantiasa berhusnudzan dan selalu disertai upaya untuk menjaga kesehatan dengan mempercayai apa yang direkomendasikan Al Quran dan Sunnah, misalnya dengan mengonsumsi tiga makanan sehat, yaitu madu, jintan hitam, dan

Puisi

Nila Rahma                          
Kamis, 1 November 2012/ Pukul 20.00—22.00

 Puisi dibangun dengan jiwa dan itu terasa dalam setiap kata yang ada dalam puisinya
Pada diskusi sastra kali ini, kak Nila Rahma mengajak kami untuk menonton video deklamasi puisi oleh WS. Rendra dengan puisinya yang berjudul “Sajak sebatang Lisong”.  Puisi ini bertemakan kondisi sosial pendidikan yang terjadi di negeri ini pada masa itu.  Melalui puisinya itu, WS. Rendra berusaha untuk menyindir dan mengkritik keadaan sosial.
WS. Rendra yang memiliki nama asli Willi Brodus Surendra Broto merupakan adik kandung dari Ardi Kurdi, pemeran Abah dalam serial Keluarga Cemara. WS. Rendra merupakan seorang pemuisi dan penyair, lebih dari itu ia juga merupakan seorang dramawan. Ia memiliki bengkel teater yang menjadi tonggak penggiat drama pada masa itu. Dalam proses kreatifnya, Rendra membuat puisi pada masa trance. Ia telah menghasilkan begitu banyak karya dan menjadi salah satu pujangga yang cukup diperhitungkan dalam khazanah sastra Indonesia. Kritik yang dituangkan dalam puisinya dibuat bukan sekadar kritik belaka. Ia membuat sebuah riset tertentu sebelum pada akhirnya menghasilkan puisi sehingga karyanya bukanlah karya spekulatif.

Syumuliatul Islam

Ust. Musholli (Direktur PPSDMS Nurul Fikri)
Jumat, 16 November 2012/ 05.00—07.00

Tragedi utama bagi kaum muslimin saat ini adalah
 krisis pemikiran yang terkadang melebihi kesadaran hati nurani

Kajian kali ini dimulai dengan sebuah cerita mengenai KIK yang dilakukan oleh Bang Purba dan teman-teman yang berada di Korea. Berbagai kesan dan pesan mereka rasakan, belum lagi kerinduan akan KIK bersama pak Musholi terbayar sudah. Mereka sangat menikmati hari-hari bersama Pak Musholi. Terlihat dari berbagai komentar dan foto yang terdapat dalam slide yang ditampilkan oleh Pak Musholi selama kajian.
Islam adalah agama yang komprehensif, yaitu harus bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, tampak dalam diri kita di setiap tingkah laku dan perbuatan. Namun sayangnya saat ini, nilai-nilai Islam yang luar biasa baik itu tertutupi oleh perilaku umatnya yang jauh dari nilai-nilai islam. Justru kita sering melihat nilai-nilai islami di negara yang mayoritas penduduknya bukan penganut agama islam. Rukun ihsan tidak banyak dipelajari namun implementasinya sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Sabtu, 01 Desember 2012

“Impossible is Nothing”

Jend. (Purn) TNI Endriartono Sutarto (Mantan Panglima TNI)
Kamis, 15 November 2012/ 08.15—10.00

Kebijakan atau keputusan yang kita lakukan tidk mungkin menyenangkan hati semua orang

Beliau dan Anies Baswedan dalam sebuah perbincangan pernah berharap pemimpin bangsa ini tak hanya sekadar mampu untuk memimpin, tetapi juga mampu untuk menginjak bumi sehingga kebermanfaatannya kian terasa. Mahasiswa masa kini biasanya terkungkung pada kehidupan kota yang penuh kegemerlapan sehingga dikhawatirkan lupa akan kehidupan di luar sana. Oleh karena itulah beliau bersama Anies dan teman-teman berusaha membuat gerakan dimana mahasiswa mampu mentransfer ilmunya kepada anak-anak di daerah-daerah tertinggal di Indonesia. Tujuannya adalah bagaimana para sarjana yang freshgraduate  ini mau merelakan waktu satu tahunnya untuk berbagi dengan orang lain serta meningkatkan pendidikan Indonesia itu sendiri dari ketertinggalan. Selain itu beliau juga mendirikan Gerakan Indonesia Setara dengan tujuan mendidik anak-anak jalanan dan putus sekolah.
Sebagai seorang purnawirawan TNI, beliau mendapatkan banyak hal di sana. Salah satunya adalah kepemimpinan. TNI memiliki sistem pembinaan yang terukur, memiliki sistem untuk mengalami rotasi kepemimpinan, terbiasa menghadapi konflik, serta adanya kesinambungan kepemimpinan. Oleh itulah saya belajar banyak, selain juga melalui pengalaman yang didapatkan selama menjadi  Jendral TNI. Pengalaman berkutat sebagai TNI antara lain pada tahun 1997—1988 sebagai komandan Paspampres. Di tengah ricuhnya kondisi politik pada masa akhir kepemimpinan rezim Soeharto, beliau tetap mempertahankan intregritasnya dengan berusaha penuh bertanggungjawab sebagai komandan kala itu dengan mengamankan presiden dan mengesampingkan kepentingan pribadinya. Pada masa kepemimpinannya di TNI, ia banyak membuat inovasi dalam sistem, seperti mendorong industri manufaktur persenjataan TNI untuk memenuhi kebutuhan. Beliau pernah mencetuskan ide pembuatan senapan yang memiliki bobot tidak lebih berat dari M16 tetapi memiliki tingkat akurasi yang lebih akurat serta mendorong perusahaan dalam negeri untuk membuatnya.

Selasa, 20 November 2012

Syumuliatul Islam

Ustadz Muholli, Kamis/ 15 November 2012/ 05.00—07.00

Sesungguhnya orang-orang yang mengatahan : “Tuhan Kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan :”Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. Fussilat: 30—32)

Ayat di atas berbicara bahwa orang-orang yang istiqomah berusaha tetap berpendirian dalam keislaman, keimanan, dan keikhlasannya karena meyakini kepastian dan kebenaran janji Allah. Namun yang jadi permasalahan pada dimensi saat ini adalah tidak bisa kita melihat dan merasakan hal-hal yang gaib sehingga tidak semua jiwa mampu menggapainya. Manusia amat cenderung pada sesuatu yang nyata apalagi hal itu mendatangkan suatu keuntungan yang dekat. Oleh karena itulah, bagi kaum muslimin rukun iman menjadi suatu pondasi, dasar berpijak dalam membangun keislaman kita. Hal inilah yang membuat kita meyakini dimensi yang berbeda yang harus kita yakini.

Selasa, 30 Oktober 2012

#ini2


Tuhan, izinkan aku mencipta asa sepanjang aliran sungai, yang tak lelah tersapu ombak kelimbungan di tengah getirnya kemarau pagi ini. Aku tak mau berandai meski kesanggupanku mengalahkan mimpi yang terjal di siang bolong tanpa sinar mentari. Aku terengah menanti bergulirnya sejumput kisah penuh getir dalam tawa sukma bersahaja, ah andai. Cukup. Aku tak lagi mampu. Topangan ini tak lagi sekuat baja penahan besi yang merintangi langkah sepanjang kita berlari. Omong kosong. Kau bukanlah hati yang bergulir dari risaunya angin semilir yang sedari barat menunggu datangnya timur. kau hanyalah kamu yang berbatas…

#ini1


Izinkan aku bersandar bukan untuk sekedar duduk meneguhkan jiwa
Pejam mata ini tak lelah menanti penuh tanya, akankah langkah ini terus tertapak
Di atas nisan batu yang kau ukir dengan semburat senja
Meski kemuning jingga tak hempas menyilaukan makna, ada kala kita tak berkata
Kau dan mereka tak ubah canda dalam derita yang mengalir laksana peluh di ujung siang
Ingin dia bagi kisah mengenai kasih yang tak letih menanti hampa
Di ujung jalan yang terpotong nestapa, mati hingga tulang sembunyikan raga
Terjal asa tak lagi mengikat eloknya warna, hitam tak lagi pekat di ujung masa
Esok berharap menjadi rupa
Sirna tanpa debu di pangkal dosa
Tangis derai tawa membahana
Penuhi lubang nestapa di ujung bahagia
Adanya kita menghubung dunia senja
Yang terkadang kalap dengan cinta membahana
Bahagia menolak seringai luka
Aku dan kamu terpatri dalam untaian doa
Ah tuhan pun tahu kita tak semakna
Meski dalam untaia kata merajuk harga
Aku dan kamu tak lagi sama

Ada yang salah dengan shaf kita?


Kita tentu saja mengetahui bahwa Ramadhan tak hanya menjadi sebuah momentum perubahan bagi pribadi-pribadi beriman menuju arah yang lebih baik. Lebih dari itu, Ramadhan kini mampu menjadi sebuah fenomena bagi masyarakat kebanyakan untuk saling berlomba menuju kebaikan. Ramadhan yang telah berselang 10 hari ini memberikan sebuah fenomena yang tak pernah hilang tersematkan di diri umatnya, yakni ramainya masjid di awal Ramadhan. Bisa kita yakini jika hampir di seluruh masjid di Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah jama’ah selama awal Ramadhan. Fenomena ini tentu saja amatlah baik dan menggembirakan. Namun seperti pengalaman di Ramadhan sebelumnya, fenomena ini cukuplah hanya menjadi fenomena yang mampu dipastikan hanya akan bertahan di awal Ramadhan.
            10 hari ini saya mengikuti shalat tarawih di dua masjid berbeda di pinggiran Jakarta, fenomena ini tentu saja berlaku di sana. Hampir seluruh badan masjid terisi penuh oleh jama’ah shalat tarawih. Begitu indah dan menyejukkan ketika melihat fenomena tersebut. Bahkan saking tak muatnya menampung jama’ah, para jama’ah Salat Tarawih pun rela untuk menggelar sajadahnya di emperan bahkan hampir di luar pelataran masjid. Pada saat ceramah di sela-sela jenak sebelum melanjutkan Salat Tarawih, Khatib mengingatkan untuk menjaga fenomena ini agar terus terjaga sehingga masjid benar-benar terasa “makmur” adanya.

Rabu, 26 September 2012

Training Pengembangan Diri “ Kepemimpinan Profetik Reformasi Nabi Yusuf AS”

Oleh Bacthiar Firdaus, Rabu 26 September 2012


Bermimpilah, buatlah visi besar perubahan!!

Jalan hidup Nabi Yusuf telah dapat dilihat melalui mimpinya sendiri, teman-temannya, serta rajanya. Berbagai mimpi mengenai kehidupannya pada masa itu sesungguhnya adalah perencanaan hidup yang sesungguhnya dapat kita mulai pada masa kini, hingga kita tak sekadar bermimpi namun juga dapat menciptakan mimpi, seperti yang dilakukan peserta PPSDMS dalam life plannya.
Kisah Nabi yusuf merupakan Ahsanu Qasasi, yaitu kisah terbaik yang pernah ada dan tertulis dalam Al Quran. Hal ini dikarenakan kisah ini sangat manusiawi dibanding kisah-kisah nabi lainnya, kisah ini berakhir dengan bahagia (happy ending) meski diawali dengan konflik, kisah ini diceritakan dari awal hingga akhir, dan kisah ini menggambarkan sebuah perjuangan (bersusah payah dahulu untuk mendapatkan kebahagiaan). Sesungguhnya kisah ini memiliki misi-misi reformasi dengan cara damai, yaitu dengan cara perubahan dari dalam. Kisah ini juga menyuguhkan succes story dalam upaya melakukan perubahan sistem dengan cara masuk ke dalam struktur sistem tersebut.

Senin, 24 September 2012

Kajian Pustaka ½ Pecah ½ Utuh Karya Parlindungan Marpaung

Oleh Aisyah Bidara, Senin 24 September 2012


Perubahan itu menyakitkan dan tidak mengenakkan
namun yakinlah, perubahan itu adalah sebuah kepastian

Judul buku ini lahir terinspirasi dari telur dalam pembuatan kue. Menurut penulis, hidup selayaknya membuat kue yang dengan juga mengharuskan kita memecahkan telur. Begitu juga kehidupan yang tekadang harus retak dahulu untuk merasakan sebuah keutuhan. Kita tidak selamany abisa utuh. Ketika ingin mendapat kehidupan yang lebih baik dan bahagia harus ada masalah-masalah yang kita pecahkan. Buku ini terdiri atas lima puluh delapan kisah lengkap dengan hikmah yang terkandung di masing-masing kisah. Pada kesempatan kali ini, Aisyah Bidara akan menceritakan kembali lima kisah yang menurutnya paling menarik dan perlu diketahui.
Pertama, “Hukum Kehidupan”. Tidak ada hidup yang parsial, semua berkesinambungan. Hidup ini adalah gema, apa yang diperbuat suatu kali akan berbalik untuk menerimanya kembali entah dalam bentuk dan menurut caranya sendiri. Maka, apa yang kita berikan itu yang kita dapatkan. Kehidupan adalah peristiwa yang selalu kait mengait, punya sebab akibat, serta memiliki dampak jangka panjang dan pendek. Jika kita bicara buruk pada orang lain, maka yang kita dapatkan hanya kebencian dari orang lain. Hal itu seperti kita bicara pada diri kita sendiri. Oleh karena itu mari selalu mengeluarkan kalimat positif dalam kondisi apapun karena itulah cerminan kita dalam menghadapi diri sendiri.

Minggu, 23 September 2012

Training Pengembangan Diri “Kepemimpinan Profetik Revolusi Nabi Daud”

Oleh Bachtiar Firdaus, Rabu 26 September 2012


Revolusi merupakan pertarungan empat babak; penghancuran,
 peletakkan pondasi baru, pembangunan sistem, dan pemeliharaan

Kisah ini bermula dari Nabi Musa yang berhasil mengeksodus Bani Israil  dari Mesir ke Palestina. Ketika itu Bani Israil masih tercerai-berai lalu mereka manyadari kondisi dan keadaan mereka. Pada masa Nabi Samuel, mereka menemuinya dan meminta raja yang dapat memimpin mereka untuk berperang di jalan Allah. Nabi Samuel yang telah mengetahui tabiat Bani Israil menyangsikan hal tersebut seperti yang tertulis pada QS. Al Baqarah : 246.
Kisah ini tertulis dalam kitab suci Al Quran pada QS. Al Baqarah: 246—251. Di sinilah tertulis kisah revolusi yang dilakukan Nabi Daud yang mengajaran kita seni revolusi dalam sebuah kekuasaan. Mengajarkan kita pada hikmah untuk dapat menciptakan momentum terbaik guna memanfaatkan momentum dan menghasilkan revolusi. Beginilah Allah mengajarkan kita melalui ejarah, termasuk sejarah para Nabinya.

Jumat, 21 September 2012

Kajian Islam Kontemporer “Pokok-Pokok Pendidikan Islam”

Oleh Muhammad Ihsan, Jumat 21 September 2012


Tidak ada ketaatan terhadap makhluk dalam rangka kemaksiatan kepada khalik

Adapun pokok-pokok pendidikan Luqman yang diajarkan kepada anaknya terdapat pada QS. Luqman 12—19, yaitu :
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu : bersyukurlah kepada Alllah. Dan barangsiapa yang bersyukur kepada Allah maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri,  dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Mahaterpuji. Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersukutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar”. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuan tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberikan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Luqman berkata); “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Mahamengetahui. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”

Begitu banyak pokok ajaran Islam yang diperintahkan Allah melalui pengajaran Luqman untuk anaknya. Namun pada kesempatan kali ini, Bang Ihsan baru membahas beberapa poin dari begitu banyak pengajaran yang terdapat dalam ayat-ayat di atas. Adapun yang menjadi pembahasan dalam diskusi saat itu antara lain adalah bersyukur, seruan untuk tidak menyekutukan Allah, dan ajakan untuk berbakti kepada kedua orangtua kita.
Menurut beberapa riwayat menyebutkan bahwa uqman adalah seorang kemenakan Nabi Ibrahim yang berumur panjang hingga hampir seribu tahun. Ada lebih dari lima riwayat yang menyebutkan keberadaan Luqman, hingga saat ini tidak dapat dipastikan dari mana sebenarnya Luqman berasal. Luqman adalah salah satu orang yang disebutkan namanya dalam Al Quran, sehingga dapat dipastikan ia berada dalam maqam mahmudah atau tempat yang baik menurut Allah.

Sabtu, 15 September 2012

Kajian Studi Islam Tematik

Oleh Agung Waspodo, Sabtu 15 September 2012


Keep it difficult, but act  simple

Pembahasan kali ini adalah pengulangan dari pembahasan sebelumnya yang telah dilakukan oleh komunitas Lentera 20. Di sini pembahasan akan kembali diulang namun terdapat beberapa revisi terkait pembaharuan data yang telah ditemukan. Kenapa Turki jadi pokok pembahasan dalam kajian ini? Karena ia adalah sebuah entitas atas kekhalifahan yang berjaya paling lama, kurang lebih tujuh ratus tahun dan menguasai seperempat dunia. Ia merupakan bagian dari sejarah peradaban Islam dan turut  dalam perang dunia pertama dengan mendukung Jerman. Kajian ini di awali dengan sebuah seruan bahwa terjun ke dunia politik adalah keharusan, namun bukanlah pekerjaan.
Kini setelah Turki Ustmani runtuh, Turki modern menjadi negara sekuler. Ditandai dengan berbagai lambang, karena sesungguhnya sejarah dunia sarat dengan simbolisme. Kita dapat melihat  contohnya dalam lambang yang terdapat dalam mata uang dollar dll. Turki Ustmani berkuasa di Timur dan Barat, atau Asia dan Eropa. Istanbul menjadi ibukota setelah fathu konstantinopel pada tahun 1453 sesuai dengan hadist yang telah diriwayatkan Bukhari. Sebelum Sutan Mehmed mencoba untuk membebaskan konstantinopel, di era Umayyah, sudah dua kali mencoba untuk memfutuhkan kontanstinopel. Ekspedisi pertama, Abu Ayub Al Anshori, seorang kakek tua yang telah memakan asam garam dunia peperangan pada masa dahulu ikut dalam perjalanan tersebut untuk turut merealisasikan hadist tersebut. Ekspedisi kedua terjadi pada tanggal 29 Mei 1453 oleh Sultan Mehmed II attau Muhammad Al fatih.

Selasa, 11 September 2012

Dialog Tokoh

Oleh Ali Kurt asal Turki, Selasa 11 September 2012


Dunia adaah daratan dan air sehingga diperlukan
treatment berbeda atas cara hidup yang berbeda.

Sekiranya kita belajar pada sejarah perkembangan Islam, Istanbul merupakan sebuah model perjuangan luar biasa pada tahun 1500an, kerajaan Turki Ustmani mengirimkan surat kepada Prancis karena beredarnya permainan yang sangat tidak bermanfaat. Hanya dengan sepucuk surat, Kerajaan Ustmaniyah mampu menyelesaikan permasalahan. Lalu bagaimana dengan kita saat ini? Mengapa justru sengketa terus berlangsung di Afghanistan, Palestine, Somaluia dll? Rasanya begitu banyak permasalahan yang tidak terselesaikan.
Islam adalah agama Tauhid. Rasulullah sudah mengatakan sejak awal bahwa Islam laksana sebuah tubuh maka ketika satu bagian tubuhnya merasa sakit, bagian tubuh lainnya juga akan merasakan sakit yang sama. Lalu kemanakah kita? Apakah terlalu silap dengan keadaan dunia? Seharusnya negara-negara Islam ibarat untaian tasbih yang saling terhubung. Jika kita melihat, Amerika yang terdiri atas 53 negara bagian saja tetap menggunakan nama Amerika, begitu juga Inggris. Lalu bagaimana dengan kita yang berdiri atas nama negara Islam? Tidak satupun negara hak veto adalah Islam. Hal ini karena kita telah kehilangan diri kita sendiri di mata dunia. Kehilangan persaudaraan kita satu sama lainnya.  Sesungguhnya jika kita hanya berdiri sebagai seorang individu maka kita hanya akan menjadi seorang pribadi. Namun jika kita bersatu tentuya akan lebih banyak kebermanfaata dan kekuatan yang dapat kita lakukan.

Sabtu, 08 September 2012

Kajian Kepemimpinan Perempuan “Konsep Diri”


Oleh Ustadzah Wiridyaningsih, Sabtu 8 September 2012
Barang siapa mengenal dirinya maka akan mengenal tuhannya

Konsep diri merupakan salah satu bidang psikologi komunikasi di dunia barat. Di Barat, konsep diri ini dikembangkan secara luas sehingga mampu menjadi disiplin ilmu berupa psikologi kepribadian yang diadaptasi banyak orang di belahan bumi lain, termasuk masyarakat Islam. Namun pada dasarnya Islam sendiri memiliki konsep itu. Hal inilah yang terkadang membuat kita terlupa, karena terjebak dengan kondisi di luar konteks bahasan dalam Islam, kita terlalu sering merujuk hal-hal tersebut dari barat, bukan dari Islam. Permasalahan ini terjadi bukan hanya karena  tidak bangganya masyarakat Islam dengan konsep diri yang ada dalam Islam namun juga terbatasnya informasi dan literatur yang berkaitan dengan konsep diri ini dalam Islam.
Konsep diri merupakan hal yang positif, sehingga ada baiknya kita membaca berbagai referesi mengenai konsep diri tersebut untuk mendapatkan tsaqafah atau pemahaman. Pemahaman-pemahan tersebut diharapkan mampu menyeimbangkan berbagai pemahaman mengenai kosep diri yang tak hanya berasal dari dunia barat, tetapi juga berbagai konsep mengenai konsep diri yang dimiliki islam. Adapun beberapa referensi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk menambah pemahaman diri kita antara lain Psikologi Kepribadian Islam karya Abdul Munjib,serta  Psikologi Perkembangan Islam karya Kania.

Kamis, 09 Agustus 2012

Kuliah Dhuha “Optimalisasi Ramadhan”

Oleh Ustadzah Irvi, Kamis 9 Agustus 2012



Sebagai seorang mukmin hendaknya memperbanyak bekal, karena sebaik-baiknya bekal adalah taqwa

La illaha ilallah  adalah sebuah misi keilahian dari sejak masa Nabi Adam, hanya saja syariat setiap nabi berbeda-beda. Adapun empat golongan yang diberi kenikmatan oleh Allah adalah para nabi, shidiqinm syuhada, dan shalihin.
Para Nabi, Shiddiqin, yaitu orang yang membenarkan ajaran Allah. Jadilah orang pertama yang paling percaya atas apa yang difirmankan oleh Allah, seperti apa yang telah dilakukan oleh Abu Bakar saat peristiwa Isra Mi’raj. Membenarkan dan tidak ragu dengan syariat Allah tanpa rasionalisasi. Syuhada, barang suapa yang mendirikan sunnah-sunnah Rasul di tengah kerusakan umat maka ia mendapatan pahala 100 syahid. Orang yang syahid, ruhnya tidak akan kembali ke alam ruh, tetapi langsung dimasukkan ke dalam surga serta berhak memberikan kesempatan membawa 70 keluarganya, dan kemudahan masuk surga tanpa hisab. Barang siapa yang mati namun seumur hidupnya belum pernah meniatkan diri untuk mati syahid maka bisa saja ia mati dalam keadaan jahiliyah atau kafir. Shalihin, yaitu dilengkapi ciri-ciri berupa kedekatan intens kepada Allah, tidak ada kesombongan atas kekuatan dirinya namun bergantung kepada Allah, serta terbantu dengan kekuatan doa.

Rabu, 08 Agustus 2012

Diskusi Pascakampus

Oleh  Awidya Santika Wijaya, Rabu 8 Agustus 2012


Kondisi idealis dan realistis sesungguhnya bisa seiring sejalan,
sehingga tak ada alasan untuk kalah dengan keadaan

Bang Awid, begitu ia biasa disapa, berkesempatan mengisi sesi Diskusi Pascakampus. Ia membagikan pengalaman dan pemahamannya mengenai kehidupan pascakampus yang kini sedang ia jalani. Tentu saja ia membagi pengalamannya bukan karena ia merasa kehidupan pascakampus telah berhasil dilakukannya dengan baik. Namun ia membagikan pengalaman atas apa yang telah ia jalani dalam dunia pascakampus. Menurutnya, bekerja kini telah menjadi sebuah tuntutan mutlak atau absolut. Namun sayangnya, kita dihadapkan pada kondisi yang cukup menantang. Kondisi dengan tingkat pengangguran di Indonesia yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara tetangga.
Adapun data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik, terhitung dari jumlah 6,3% pengangguran yang ada di Indonesia, setengahnya adalah sarjana. Meskipun Indonesia telah mengalami berbagai fase ekonomi, namun struktur ekonominya tetap. Sehingga menyebabkan waktu tunggu kerja menjadi semakin lama. Akibatnya para sarjana justru terlalu lama menunggu waktu kerja sedangkan para pelamar kerja dengan tingkatan pendidikan rendah merasa lebih mudah terserap dalam dunia kerja.
Kini angkatan kerja di Indonesia mencapai 20 juta jiwa, namun lapangan pekerjaan yang tersedia tidak memadai atau tidak mampu menampung seluruh angkatan kerja tersebut. Di Indonesia, terdapat ketidaksinkronan antara studi dengan lapangan pekerjaan yang didapatkan. Mayoritas pekerjaan yang tersedia justru tidak sesuai dengan mayor pendidikan pekerjanya, sehingga kita melihat hal ini sangat fleksibel. Ini  terjadi karena tidak diikutinya pekerjaan dengan kemudahan sistem sehingga spesialis tidak menjadi benar-benar spesialis.
Di akhir sesinya, Bang Awid memberikan beberapa tips untuk mengatasi tantangan yang dihadapi tersebut. Adapun tipsnya antara lain :
1.       Selain mempelajari apa yang dipelajari di jurusan, silakan belajar ilmu lain (open mind)
2.       Carilah dan manfaatkan peluang yang terkadang justru tidak disadari
3.       Adanya keseimbangan aktivitas antara belajar, organisasi , dan kegiatan ilmiah.
Ketiga hal tersebut ketika mampu dijalankan maka akan membuat kita semakin siap menghadapi kondisi yang menjadi tantangan bagi para sarjana di masa pascakampusnya. Selain itu, Bang Awid juga menyarankan kita sebagai mahasiwa untuk semakin sering membuat tulisan, karena tulisan adalah bukti fisik dari cerminan diri. Tulisan juga merupakan penyampai ide yang dapat memperlihatkan bagaimana kualitas diri kita dalam masyarakat. Ia juga berpesan bahwa kondisi idealis dan realistis sesungguhnya bisa seiring sejalan, sehingga tak ada alasan untuk kalah dengan keadaan. Apapun keadaan yang menimpa kita baik dalam dunia kampus maupun masa sesudahnya merupakan kondisi idealis dan realistis yang seharusnya kita perjuangkan agar kita mampu mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan bermanfaatkan untuk orang lain.

Selasa, 07 Agustus 2012

Training Jurnalistik “Keberagaman Jenis Artikel dan Target Penulisan yang Hendak Dicapai”

Oleh Sapto Waluyo, Selasa 7 Agustus 2012


Kekuatan menulis opini adalah pada kekuatan argumentasi kita
sebagai penulis, gaya penulisan, data, dan fakta

Di sesi kedua ini, Sapto Waluyo memberikan penjelasan mengenai keberagaman jenis artikel. Ia menjelaskan mengenai jenis artikel yang biasa terdapat dalam dunia kepenulisan. Adapun jenis artikel tersebut antara lain artikel berita, artikel khas, artikel opini, dan karya fiksi. Adapun target dari masing-masing artikel tersebut dipisahkan menjadi artikel berita memiliki target untuk memberikan infomasi, artikel khas untuk mengungkap sesuatu di balik fakta, artikel opini untuk menjelaskan dan mempertahankan pendapat, sedangkan fiksi memiliki target penulisan untuk menggugah perasaan.
Tak hanya fokus pada keberagaman kepenulisan, Sapto Waluyo juga menyelipkan beberapa pengetahuan sastra. Adapun tokoh yang menjadi orang yang berjasa dalam modernisme bahasa sebelum kemerdekaan adalah Sutan Takdir Alisjahbana. Namun keberadaannya menuai kritik, pemikirannya menjadi objek kritik yang habis dikritisi oleh Armin dan Sanusi Pane, dua orang bersaudara yang juga merupakan sastrawan. Adapun seorang yang berjihad di bidang pers adalah Mochtar Lubis.

Senin, 06 Agustus 2012

Training Jurnalistik “Keberagaman Jenis Artikel dan Target Penulisan”

Oleh Sapto Waluyo, Senin 6 Agustus 2012


Kebanyakan orang memulai dan mulai produktif menulis dari sebuah hobi
yang berkembang menjadi sebuah kebiasaan

Menulis mungkin telah menjadi sesuatu hal yang biasa dilakukan oleh mahasiswa. Mengingat aktivitas ini telah menjadi sebuah kebiasaan untuk menumpahkan pemikiran dan wawasan yang telah kita miliki. Setelah puas dengan seluruh tugas menulis yang dibebankan dosen kepada kita sebagai mahasiswa, ada baiknya jika kita mulai meningkatkan kapasitas menulis kita salah satunya adalah dengan mulai menulis di media massa. Media massa merupakan salah satu pembentuk opini publik yang mampu menggiring paradigma masyarakat. Oleh karena itu, menjadi penting untuk mahasiswa agar mampu menghasilkan tulisan yang mampu menghiasi halaman di berbagai media massa.
Hal penting yang harus diingat ketika kita sudah mampu menulis untuk media massa adalah jangan pernah terpengaruh dengan media-media besar yang dianggap menjadi mainstream. Menulislah di media mana saja, baik media nasional maupun media yang ruang lingkupnya belum terlalu besar. Saat ini, menulis di media massa bukanlah sesuatu yang sulit. Bahkan orang-orang yang tak memiliki uang juga dapat menyumbangkan ide atau pemikirannya untuk memberi pengaruh pada masyarakat lewat media.

Sabtu, 04 Agustus 2012

Kajian Fiqih Perempuan


Oleh Ustadzah Nurhasanah, Sabtu 4 Agustus 2012

Sesungguhnya Allah memberikan rahmat kepada wanita yang tahu kadarnya

Jika kita bicara mengenai perempuan maka rasanya tak cukup waktu kita untuk membahas makhluk istimewa ini. Setiap kita memiliki ukiran sejarahnya masing-masing. Dalam Al Quran terdapat begitu banyak sejarah. Jangan sampai kita hanya terpaku dengan kegemilangan sejarah yang diukir oleh orang lain, tetapi mari kita bergerak untuk juga ikut serta dalam membuat sejarah, sejarah kegemilangan diri kita. Sejarah dalam Al Quran merupakan sebuah pola yang sebenarnya dapat kita ambil sebagai contoh bentuk pengulangan, lalu kita modifikasi sehingga menghasilkan sejarah baru yang diharapkan bisa lebih baik.
Kita bisa belajar melalui kesalahan Hawa dalam mendampingi Nabi Adam. Untuk memperbaiki kesalahannya, ia bertobat dengan sungguh-sungguh dan berbuat amal shalih. Sehingga kesalahan yang membuat ia dan suaminya harus pergi dari surga terbayarkan dengan kebaikan amalan yang luar biasa. Tidak hanya Hawa, kita juga bisa belajar dari putri Nabi Syuaib. Ketika ayahnya sakit, ia pergi keluar rumah untuk mencari nafkah. Namun tentu saja ia tetap menjaga kadarnya sebagai seorang wanita. Ia tetap menjaga interaksinya dengan lawan jenis dan tidak menyalahgunakan kesempatan meski atas nama profesi.

Kamis, 02 Agustus 2012

Kuliah Dhuha “Manajemen Hati”


Oleh Ustadzah Irvi, Kamis 2 Agustus 2012


Dunia adalah kesenangan dunia dan sebentar. Ciptakanlah bi’ah sholihat, karena bi’ah sholihat dapat disamakan dengan ahlul jannah.
Tentu saja semua itu dilakukan dalam upaya minallah, fillah, billah, lillah, ilallah.

Di awal sesi kuliah dhuha ini, Ustadzah Ivy mengajak kita sebagai seorang muslimah untuk membaca Quran, kelak di akhirat nanti Quran akan menjadi penolong bagi orang-orang yang membacanya. Adapun aktivitas seorang muslim hendaknya sudah di mulai sejak sepertiga malam terakhir hingga dhuha baru kemudian menjalani aktivitas sehari-hari. Begitulah idealnya seorang muslim dalam kesehariannya sehingga hari-harinya diisi dengan ketakwaan, karena sesungguhnya ketaqwaan itu bisa mencukupi segala kebutuhan kita sehari-hari.
Saat ini adalah Ramadhan, yang merupakan syahrul quran, dimana kita diminta untuk semakin berdekatan dengan quran. Terdapat berbagai hikmah dan pahala ketika kita mendekatkan diri dengan quran saat Ramadhan ini. Tak hanya itu, mintalah kepada Allah sebuah kenikmatan dalam beribadah, sehingga bukan hanya menggugurkan tuntutan. Jadikan setiap ibadah kita adalah kebutuhan, sehingga ketika kita tidak memenuhinya maka terdapat perbedaan mendasar dalam menjalani aktivitas. Terdapat kekosongan jiwa yang membuat perbedaan signifikan dalam menjalani hari-hari kita.
Dunia adalah kesenangan dunia dan sebentar. Ciptakanlah bi’ah sholihat, karena bi’ah sholihat dapat disamakan dengan ahlul jannah. Seperti apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah, senantiasa harus mempu menjadi teladan utama bagi kita. Kualitas sholat Rasulullah luar biasa berkualitas sebagai rasa bentuk sayang dan bentuk rasa syukur kepada Allah meskipun dirinya telah dipastikan masuk ke dalam surga-Nya. Adapun misi diturunkannya Rasul kepada manusia adalah :
1.       Membacakan ayat-ayat Allah, dengan membayangkan sedang membaca surat cinta dari Allah.
2.       Menyucikan hati orang-orang yang harus disucikan
QS. Al Araf : 179
3.       Mengajarkan Al Kitab dan hikmah
Adapun tiga pintu hidayah adalah mata, telinga, dan hati. Namun kerusakan pun bisa muncul dari sana. Oleh karena itu sangat penting bagi seorang muslim untuk menjaga mata, telinga, dan hatinya.  Jika kita tidak pernah bertakzyah maka kita bisa mengotori hati kita. Berikut merupakan tiga aktivitas amal yang afdhal :
1.       Menyambung tali silaturahim pada yang memutuskannya
2.       Memberi maaf kepada orang yang mendzalimi kita
3.       Memberi pertolongan kepada orang yang tidak pernah mebantu kita.
Sebelum menutup sesinya, Ustadzah Ivy berpesan agar kami “Jangan GALAU!!!”, karena sesungguhnya khusnudzon Billah itu penting. Kalaupun ingin bergalau ria, galaulah karena ibadah kita kepada-Nya masih belum optimal. Ustadzah Ivy juga menyertakan pesannya mengenai syarat tobat yang diterima Allah :
1.       Ada penyesalan
2.       Mengiringi tobat dengan kebaikan
3.       Benci terhadap kesalahan kita itu sebagaimana kita benci jika kita dimasukkan ke dalam neraka
Tentu saja semua itu dilakukan dalam upaya minallah, fillah, billah, lillah, ilallah.


Rabu, 01 Agustus 2012

Sharing Alumni


Oleh Shofwan Al Banna C, Rabu 1 Agustus 2012

Hidup ini seperti pohon, yang biasanya selalu tumbuh ke atas, sedangkan akar, ranting, daun, dan bagian lainnya berusaha untuk saling mencapai titik lainnya

Pada kesempatan kali ini, Bang Shofwan berkesempatan untuk hadir mengisi sesi Sharing Alumni. Di awal sesi, ia menyampaikan sebuah analogi mengenai kehidupan yang selama ini ia yakini. Ia mengatakan bahwa hidup ini seperti pohon, yang biasanya selalu tumbuh ke atas, sedangkan akar, ranting, daun, dan bagian lainnya berusaha untuk saling mencapai titik lainnya. Ia menjelaskan bahwa hidup kita sangat terkait dengan akar dimana kita tumbuh. Di saat kita tumbuh ada bagian lain yang juga tumbuh, layu, atau bahkan kering. Salah satu akar bertumbuhnya seorang Shofwan Al Bana untuk membuka ruang-ruang baru dan cakrawala adalah PPSDMS.
Shofwan tumbuh di Jogja, Jogokarian, sebuah kota batik yang pada tahun 50-60an dikenal sebagai kampung merah (PKI) dan ia tumbuh di kampung ini saat kampung ini mulai dan semakin hijau. Saat SD, ia sudah mulai memahami bahwa intelektualitas bukan berdasarkan pada kualitas pribadi seseorang, melainkan atas waktu yang digunakan (waktu luang digunakan untuk belajar atau kegiatan lainnya). Ketika itu, ia membuat kelompok belajar bersama teman-temannya yang “bodoh”. Lanjut ke tahapan berikutnya, ia lalui di SMP 5 Jogjakarta. Di sana ia menemukan sebuah paradoks, di mana ada teman-teman yang memiliki kelengkapan fasilitas tetapi justru malas untuk belajar, namun ada teman-teman pandai yang justru tidak berkesempatan untuk sekolah. Pada saat itu ia merasa hidup itu kejam dan merasa bahwa hidup ini tidak adil. Saat itulah ia mulai menyadari bahwa hal tersebut adalah tantangan untuk memperbaiki segala hambatan yang kita hadapi. Dunia buruk, ya. Tetapi kita memiliki potensi untuk memberikan atau menciptakan segala hal untuk menjadikan dunia ini lebih baik.

Selasa, 31 Juli 2012

Peran Media dalam Pembentukan Kepemimpinan Muda


Tifatul Sembiring sebagai seorang Menkominfo mengatakan bahwa komunikasi merupakan aspek penting dalam kehidupan. Dibutuhkan keahlian khusus untuk dapat memperbaiki kemampuan komunikasi seseorang dalam memimpin. Karena pada kenyatannya terdapat banyak pemimpin yang masih memiliki kemampuan komunikasi yang bisa dikategorikan kurang layak. Hal ini tentu saja menjadi sebuah ironi. Pemimpin yang diharapkan mampu untuk menjadi inisiator dan konseptor terkadang justru tak mampu mengakomodir berbagai informasi yang seharusnya dapat dikomunikasikan kepada umatnya.
Melihat hal tersebut, Ir. Tifatul Sembiring menetapkan standar tertentu bagi seorang pemimpin yang kemudian dibagikan kepada peserta NLC dalam seminarnya. Ia mengatakan bahwa seorang pemimpin harus memiliki :
  1. Moral
Moral yang kuat tentu saja menjadi sesuatu yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Kegagalan tidak memiliki karakter akan menjadi indikator kegagalan seorang pemimpin.
  1. Memiliki visi
Sasaran atau keadaan ideal akhir yang diinginkan haruslah menjadi hal yang menjadi prioritas. Pembuatan sasaran atau keadaan ideal akhir ini haruslah memenuhi unsur kepahaman yang diwakili oleh pertanyaan “what” dan ”how”. Sehingga visi ini dapat menjadi sebuah mimpi yang harus dipikirkan bagaimana mewujudkannya.
  1. Memiliki kompetensi
Kecakapan menjadi hal yang utama yang juga harus dimiliki seorang pemimpin. Dengan kompetensi yang dimilikinya, diharapkan mampu memberikan kebermanfaatan terbaik untuk umat.
  1. Komunikasi

Peserta PPSDMS yang Kompetitif & Berintegritas


Kehadiran Husein Ibrahim dalam NLC ini memberikan spirit tersendiri dalam melakukan perencanaan awal dan pembentukan karakter PPSDMS. Ia mengatakan bahwa kita semua adalah sama. Satu hal yang harus dipahami adalah identitas diri kita bahwa kita harus berkarakter. Untuk menjadi berkarakter tidak semudah membalikkan telapak tangan. Diperlukan perjuangan dan pengorbanan untuk mencapainya.
Untuk menjadi seorang yang berkarakter kita haruslah mampu melihat Allah dengan sifat-sifatnya. Bagaimana mungkin kita dapat bergerak sebelum dapat melihat kuasaNya? Yakinlah bahkan tak ada sesuatupun yang luput dari kuasa Allah. Di PPSDMS, kita akan diajarkan bagaimana caranya untuk menjadi seorang yang berkarakter. Berkarakter dalam menjadi pemimpin masa depan dan tahan akan segala macam godaan yang menerpa perjalanan kita. PPSDMS merupakan salah satu institusi yang berusaha untuk mewujudkan pemimpin-pemimpin berkarakter.

MITI: Teknologi & Produktifitas Bangsa


Indonesia merupakan bangsa yang kaya raya. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah serta sumber daya manusia yang banyak. Seharusnya dengan kekayaan ini, Indonesia mampu menjadi bangsa maju yang bahkan menjadi mungkin untuk mengalahkan negara adidaya seperti Amerika Serikat. Pada kenyataannya, bangsa Indonesia menjadi sangat jauh dari kata maju. Tentu saja ini menjadi sebuah ironi ketika negara dengan kekayaan yang melimpah justru harus hidup miskin di tengah kekayaan yang dimilikinya. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Salah satu penyebab terjadinya keironisan tersebut adalah tidak memadainya teknologi yang dimiliki Indonesia. Sehingga kekayaan yang dimiliki tidak dapat dioptimalkan dengan baik justru malah terjarah oleh negara-negara yang memiliki teknologi tinggi. Tidak memadainya teknologi itulah yang menyebabkan pengelolaan sumber daya menjadi terbengkalai dan menyebabkan keterpurukan Indonesia kian merajalela. Padahal jika kita mampu mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam yang kita miliki, nilai jual atas sumber daya alam tersebut bisa mencapai 30 kali lipat dari bahan mentahnya. Seandainya Indonesia bisa melakukan hal tersebut, bukan tidak mungkin jika Indonesia akan menjadi negara yang makmur sejahtera.

Masa Depan Seni Islami


Zak Sorga adalah seorang penggiat seni yang kini aktif melakukan berbagai kegiatan seninya berupa teater, mendongeng, wayang, dan berbagai kegiatan seni lainnya. Zak Sorga yang berpenampilan amat meyakinkan sebagai seorang seniman membuka penjelasannya tentang masa depan seni Islam dengan penampilan wayang. Penampilan wayang yang dibawakannya merupakan adaptasi cerita Hindu yang dikemas sedemikian rupa sehingga terdapat nilai-nilai Islam yang terkandung di dalam cerita pewayangan tersebut. Adapun wayang yang digunakannya sebagai alat peraga bukanlah wayang golek ataupun wayang kulit yang biasa kita kenal, tetapi wayang yang terbuat dari anyaman atau untaian bambu yang ia buat sendiri menyerupai tokoh wayang. Sangat kreatif.
Selesai memamerkan kemampuannya mendongeng melalui wayang, Zak Sorga mengatakan bahwa judul dari seminar ini, Masa Depan Seni Islam, merupakan kalimat bernada pesimis yang penuh keragu-raguan. Kalimat ini seoah-olah mengatakan bahwa umat Islam belum atau bahkan sama sekali tidak memiliki persiapan apa-apa untuk masa depan seni, khususnya seni Islami. Meski begitu, ia tidak menampikkan bahwa itulah kenyataan sebenarnya. Bahkan hingga kini, sama sekali tidak ada lembaga seni yang berlandaskan Islam. Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan. Mengingat begitu banyak anak bangsa yang sedang kebingungan entah harus belajar kemana untuk mendapatkan berbagai pengetahuan mengenai seni Islam ini.

Belajar dari Al-Fatih


Banyak orang yang mengetahui tentang Muhammad Al Fatih, namun tidak secara mendalam. Hal itu mungkin dikarenakan terlalu sedikitnya informasi mengenai Muhammad Al fatih. Sehingga yang muncul ke permukaan hanyalah kisahnya memenangkan Konstantinopel. Padahal lebih dari itu, begitu banyak pelajaran dalam hidupnya yang harus kita ketahui sebagai pembelajaran bagi kita, para pemuda pembangun bangsa.
Muhammad Al Fatih yang saat ini dikenal sebagai pembebas Konstantinopel, memiliki nama asli Sutan Mehmed. Al Fatih merupakan nama yang disematkan kepadanya sebagai wujud kepahlawanannya telah membebaskan Konstantinopel. Ia adalah seorang pemuda kuat dan tangguh.  Di usianya yang masih muda, 14 tahun, ia telah diamanahkan oleh ayahnya sebagai Walikota Amasiyah. Sedangkan menginjak dewasa pada usia 19 tahun, ia telah dipercaya sebagai Sultan. Tentu kekuasan yang didapat bukan tanpa aral melintang, berbagai pertanyaan dan keragu-raguan umatpun sempat muncul ke permukaan atas diangkatnya ia menjadi Sultan. Namun ia mampu membuktikan keberhasiannya dalam memimpin dengan kegemilangan luar biasa.

Masa Depan Pemberantasan Korupsi di Indonesia


Henry Febri yang merupakan salah satu anggota ICW pada saat NLC menjabarkan berbagai kasus korupsi pada 2011. Tahun lalu terdapat 436 kasus korupsi di Indonesia dengan jumlah orang yang terlibat berkisar kurang lebih 1000  orang yang berasal dari PNS, Swasta, Penitia Pelaksana, Bupati/ Walikota, Petugas Kelurahan dll. Kasus koruksi tersebesar berada pada sektor pendidikan. Sedangkan kerugian terbesar negara karena korupsi berada pada sektor pemerintahan, Pemda, dan pendidikan. Berdasarkan wilayah yang paling banyak memiliki kasus korupsi adalah Jawa Timur, NTT, dan NAD.
Begitu banyaknya kasus korupsi tentu kita merasa heran mengapa korupsi begitu sering dilakukan. Adapun alasan yang memperkuat keberadaan korupsi adalah biaya politik yang tinggi, sistem yang tidak mendukung, serta minimnya transparansi.
Mengapa begitu mengerikan penjabaran yang dijabarkan oleh Henry Febri? Begitu bobrok kah bangsa ini sehingga pantas menerima predikat sebagai bangsa dengan tingkat korupsi nomor tiga di dunia? Hal ini dikarenakan belum optimalnya sistem antikorupsi yang berjalan di Indonesia. Keberadaan lembaga antikorupsi seringkali memunculkan rasa was-was dan khawatir bagi lembaga atau pribadi yang berpeluang korupsi, sehingga mereka mulai menggerogoti lembaga antikorupsi. Oleh karena itu diperlukan kesadaran seluruh pihak untuk mencegah terjadinya korupsi, sekecil apapun bentuknya. Selain itu diperlukan sinergisasi berbagai elemen dalam membangun sistem antikorupsi.
Didie A. Rachim selaku ketua Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK juga menjabarkan berbagai fakta lainnya dari sudut pandang KPK. Jumlah penyidik di KPK hanya berjumlah 96 orang. Dengan minimnya penyidik dan banyaknya jumlah kasus korupsi yang terjadi, terdapat sebuah fakta bahwa KPK memiliki keterbatasan SDM dalam setahun KPK hanya sanggup menangani maksimal sebanyak 76 kasus. KPK sendiri sebenarnya dibentuk untuk mengefektifkan kasus pemberantasan korupsi.
Untuk mencegah korupsi selain cara yang telah diungkap oleh Henry Febri, diperlukan strategi pengelolaan dan pengaturan sistem untuk mengatur perekonomian indonesia, dibutuhkan kepekaan dan kesadarah seluruh elemen untuk saling membantu mencegah korupsi sejak dini, dan mengawali dengan hal-hal kecil sebagai bentuk rasa kepedulian dan kepekaan terhadap permasalahan bangsa ini. Sesungguhnya menurut Didie, Indonesia memiliki potensi untuk dapat melawan dan memerangi korupsi.  (Materi ini disampaikan oleh Henry Febry dan Didie A. Rachim di National Leadership Camp PPSDMS NF Angkatan 6)

Life Skill Training Mengelola Hidup dan Merencanakan Masa Depan


Sejatinya dalam penciptaan manusia, bukanlah tanpa alasan. Allah menciptakan manusia dengan peran yang bahkan gunungpun menolak untuk menerima amanah tersebut. Adapun peran manusia antara lain sebagai :
  1. Khalifah (memakmurkan bumi)
  2. hamba (mengagungkan tuhan)
  3. makhluk (menjalani hidup)
Dalam perjalanannya menjalankan peran tersebut, manusia tentu saja dibenturkan oleh berbagai hambatan yang menguji keistiqomahannya dalam menjalankan peran-peran tersebut. Tidak semua manusia berhasil menjalankan perannya dengan baik, namun tidak sedikit juga manusia yang sukses dan berhasil menjalankan perannya dengan baik.
Marwah Daud Ibrahim sebagai pendiri MHMMD mengatakan bahwa Hukum sukses : biarlah manusia belajar bahwa segala yang ada di alam, bahkan  debu dan bulu pun diatur oleh hukum, bukan kemujuran. Biarlah manusia belajar, bahwa apa yang ia tabur, inilah yang akan kita tuai. Kalimat tersebut hadir bukan tanpa perenungan panjang. Melainkan hasil kontemplasi yang atas berbagai pengalaman hidup banyak orang. Sedangkan untuk mencapai sukses, diperlukan berbagai tahapan. Sukses adalah mengaktualisasikan potensi yang diberikan tuhan kepada kita untuk menghasilkan sesuatu yang manfaatnya lebih panjang dari hidup kita.
Berdasarkan pada definisi sukses tersebutlah MHMMD mengajak kita untuk lebih visioner. Melihat kemungkinan-kemungkinan dan menembus batas realita untuk dapat mewujudkan kesuksesan kita, berupa kebermanfaatan bagi orang lain, yang lebih panjang dari hidup kita. Di MHMMD terdapat metode yang sebelumnya tidak ditawarkan oleh lembaga lain. MHMMD mengajak kita untuk bermimpi, seluas-luasnya dan setinggi-tingginya. Setelah diajak bermimpi, kita akan diajak untuk melaju satu langkah dengan menuliskannya. Mengapa harus menuliskannya? Agar apa yang menjadi mimpi kita dapat terus diikat dalam ingatan dan alam bawah sadar kita tersugesti untuk mewujudkannya. Tak hanya dituliskan, MHMMD juga mengajak kita untuk membagi mimpi kita tersebut kepada orang lain.
Perencanaan terhadap masa depan ini diharapkan mampu mewujudkan generasi emas Indonesia di beberapa tahun mendatang. Tak dapat dipungkiri perencanaan-perencanaan yang hadir adalah hal-hal terbaik yang dimiliki anak bangsa ini dan diharapkan mampu menjadi motivasi untuk dapat mewujudkannya. (Materi ini disampaikan oleh TIM dari MHMMD di National Leadership Camp PPSDMS NF Angkatan 6)

Syumuliatul Islam


Syumuliatul Islam menurut Drs. Musholli merupakan pencapaian paripurna dalam upaya penerapan Rukun Iman, Rukun Islam, dan Rukun Ihsan. Ketiganya merupakan aspek yang berkaitan satu sama lainnya untuk menjalankan Islam secara kaffah atau menyeluruh. Rukun Iman dapat diibaratkan sebagai pondasi, Rukun Islam diibaratkan sebagai bangunan, sedangkan Ihsan hadir sebagai atapnya.
Tegaknya Islam amat tergantung pada kualitas pondasi seseorang. Sama seperti konsep pondasi pada bangunan, seperti itu pula lah konsep pondasi dalam keimanan. Semakin dalam pondasi keimanan seseorang maka bisa dipastikan semakin tinggi pula amal keislaman yang bisa dibangun sebagai bangunan di atasnya. Bangunan yang dibangun di atas pondasi itu merupakan amalan-amalan yang mengingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Sedangkan ihsan sebagai atap adalah pelindung bangunan dari hal-hal yang menyebabkan kerusakan bangunan. Oleh karena itu ihsan berfungsi melindungi diri seorang muslim agar hidupnya senantiasa dihiasi perbuatan baik yang berkualitas.

Sepak Bola dan Martabat Indonesia


Sepak bola dianggap mampu menunjukkan bentuk unjuk nasionalisme bangsa ini. Ketika Tim Nasional Indonesia bertanding contohnya, puluhan ribu masyarakat indonesia akan memiliki antusias luar biasa untuk melihat langsung pertandingan tersebut dengan membawa berbagai atribut keindonesiaan mereka, tak hanya itu, ratusan juta pasang mata juga siap duduk di depan layar kaca untuk melihat jagoan nasional mereka bertanding mempertahankan harga diri bangsa. Belum lagi saat menyanyikan lagu kebangsaan, menurut Farid Rahman, tak akan ada kumpulan orang dalam jumlah yang banyak dan berlatar belakang berbeda-beda menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan bersamaan kecuali dalam ritual sepak bola. Dari sini ia menyimpulkan bahwa sepak bola juga dapat mempersatukan rakyat Indonesia.
Rasanya tak akan ada habisnya jika kita membahas persoalan sepakbola Indonesia. Begitu banyak permasalahan fenomenal yang mengguncang PSSI sebagai lembaga resmi yang mengakomodir segala bentuk kebutuhan persepakbolaan Indonesia. Hampir 20 tahun PSSI seperti tidak terurus, saat ini sudah ada tujuh gugatan dari pengadilan internasional untuk PSSI. Belum lagi masalah atas kepemimpinan pemimpin sebelumnya yang dianggap sama sekali tak membawa perubahan bagi PSSI.