Rabu, 26 September 2012

Training Pengembangan Diri “ Kepemimpinan Profetik Reformasi Nabi Yusuf AS”

Oleh Bacthiar Firdaus, Rabu 26 September 2012


Bermimpilah, buatlah visi besar perubahan!!

Jalan hidup Nabi Yusuf telah dapat dilihat melalui mimpinya sendiri, teman-temannya, serta rajanya. Berbagai mimpi mengenai kehidupannya pada masa itu sesungguhnya adalah perencanaan hidup yang sesungguhnya dapat kita mulai pada masa kini, hingga kita tak sekadar bermimpi namun juga dapat menciptakan mimpi, seperti yang dilakukan peserta PPSDMS dalam life plannya.
Kisah Nabi yusuf merupakan Ahsanu Qasasi, yaitu kisah terbaik yang pernah ada dan tertulis dalam Al Quran. Hal ini dikarenakan kisah ini sangat manusiawi dibanding kisah-kisah nabi lainnya, kisah ini berakhir dengan bahagia (happy ending) meski diawali dengan konflik, kisah ini diceritakan dari awal hingga akhir, dan kisah ini menggambarkan sebuah perjuangan (bersusah payah dahulu untuk mendapatkan kebahagiaan). Sesungguhnya kisah ini memiliki misi-misi reformasi dengan cara damai, yaitu dengan cara perubahan dari dalam. Kisah ini juga menyuguhkan succes story dalam upaya melakukan perubahan sistem dengan cara masuk ke dalam struktur sistem tersebut.
Secara personal, Nabi Yusuf berhasil membangun kredibilitas di depan penguasa dengan moral yang baik. Adapun fitnah yang menghampirinya adalah salah satu ujian dalam upayanya membangun kredibilitas dengan moral yang baik. Mimpi Nabi Yusuf mengisyaratkan adanya pandangan proyektif dari suatu keadaan yang akan dibangun pada masa depan. Adapunhal-hal tersebut dapat diketahui karena :
1.        Upaya perubahan dari dalam membutuhkan waktu yang sangat panjang dan menuntut keterkaitan antargenerasi. Dalam hal ini, kita membutuhkan mentor sebagai salah satu referensi bertanya paling baik didasarkan pada pengalamannya dan kesamaan visi yang kita miliki.
2.        Sebuah masterplan perubahan dari dalam berikut grandstategy-nya menuntu nilai kerahasiaan yang meski dijaga.
3.         Sosok tokoh yang direkayasa untuk menjadi agent of change dan nantinya didaulat sebagai leader of new system adalah orang yang memenuhi deskripsi kualifikasi preskiptis; pilihan yang terbaik, memiliki kredibilitas moral, kapasitas intelektual, visioner, dan memiliki ikatan (QS. Yusuf : 6)
4.         Agent of change adalah sosok yang disikapi secara kontroversial dan sering dispersi sebagai ancaman bagi pihak-pihak lain (QS. Yusuf : 9-10)
5.        Figur yang akan menjadi agent of change akan melalui proses penempaan berupa pergulatan dengan berbagai kenyataan sosial politik yang berat dan menghasilkan kematangan visi dan strategi. Adapun tekanan dari pihak musuh justru menjadi investasi perjuangan bagi kekuatan perubahan itu (QS. Yusuf : 15)
6.        Kekuatan muda seringkali menjadi komoditas politik yang menarik dan seringkali diarahkan untuk mendukung kepentingan penguasa. Tidak ada “musuh abadi” dan kawan abadi” daam pergumulan ini (QS. Yusuf : 20--21)
7.        Fakta yang niscaya adalah sistem jahiliah yang dimasuki dan dilandasi oleh pandangan hidup materialistik dan diwarnai berbagai tipu daya. Adapun rangsangan kenikmatan duniawi yang disuguhkan berupa harta, tahta, dan wanita (QS. Yusuf : 33--34)
8.        Nabi Yusuf berhasil mempertahankan konsistensi sikap dan misi perjuangannya, meskipun di dalam penjara. Penjara tidak menjadikannya surut, frustasi, dan mengedepankan politik dendam melainkan menjadikan penjara sebagai lahan dakkwah untuk menyampaikan nilai-nilai kebenaran (QS. Yusuf : 39)
9.        Kebenaran menjadi satu-satunya bargaining point dalam kekuasaan. Dalam kisah ini diperlihatkan ketika raja melakukan pengakuan atas kesalahan dan tipudaya istrinya yang menggoda Yusuf sehingga menunjukkan objektivitas positif Yusuf di dalam sistem  (QS. Yusuf : 50)
10.   Proses perjuangan panjang yag dimulai dari proyeksi Rabbani dan dijalani dengan ikhtiar basyari yang manhaji berakhir pada tadbir Rabbani. (QS. Yusuf : 54)
Begitulah kisah Yusuf yang bernilai reformasi tinggi dengan menumbuhkan niai-nilai moral luar biasa. Dimulai dengan mimpi yang diejawantahkan mengajak kita untuk belajar bermimpi. Bermimpilah, buatlah visi besar perubahan di PPSDMS. Seorang pemimpin yang kuat harus bertemu dengan konflik, mampu memanajemennya, mengelola konflik atau bahkan menciptakan konflik dalam setiap perjuangan mengejawantahkan mimpi-mimpi yang kita ciptakan.

Tidak ada komentar: