Keep
it difficult, but act simple
Pembahasan kali ini adalah
pengulangan dari pembahasan sebelumnya yang telah dilakukan oleh komunitas
Lentera 20. Di sini pembahasan akan kembali diulang namun terdapat beberapa
revisi terkait pembaharuan data yang telah ditemukan. Kenapa Turki jadi pokok
pembahasan dalam kajian ini? Karena ia adalah sebuah entitas atas kekhalifahan
yang berjaya paling lama, kurang lebih tujuh ratus tahun dan menguasai
seperempat dunia. Ia merupakan bagian dari sejarah peradaban Islam dan
turut dalam perang dunia pertama dengan
mendukung Jerman. Kajian ini di awali dengan sebuah seruan bahwa terjun ke
dunia politik adalah keharusan, namun bukanlah pekerjaan.
Kini setelah Turki Ustmani
runtuh, Turki modern menjadi negara sekuler. Ditandai dengan berbagai lambang,
karena sesungguhnya sejarah dunia sarat dengan simbolisme. Kita dapat
melihat contohnya dalam lambang yang
terdapat dalam mata uang dollar dll. Turki Ustmani berkuasa di Timur dan Barat,
atau Asia dan Eropa. Istanbul menjadi ibukota setelah fathu konstantinopel pada
tahun 1453 sesuai dengan hadist yang telah diriwayatkan Bukhari. Sebelum Sutan
Mehmed mencoba untuk membebaskan konstantinopel, di era Umayyah, sudah dua kali
mencoba untuk memfutuhkan kontanstinopel. Ekspedisi pertama, Abu Ayub Al
Anshori, seorang kakek tua yang telah memakan asam garam dunia peperangan pada
masa dahulu ikut dalam perjalanan tersebut untuk turut merealisasikan hadist
tersebut. Ekspedisi kedua terjadi pada tanggal 29 Mei 1453 oleh Sultan Mehmed
II attau Muhammad Al fatih.
Setelah masa Muhammad Al
Fatih, terdapat era Sulaiman Al Qanuri (1520—1553) yang mengawali kajian
tematik. Ia memiliki fokus pada timur, baru setelahnya fokus pada barat. Kini Turki menjadi negara yang kuat karena berada
pada posisi yang menjembatani dunia timur dan barat. Turki yang dikenal menjadi
negara sekuler setelah pembaharuan oleh Mustafa Kamal, kini sedang berusaha
mengembalikan negaranya dari cengkraman sekuler. Indonesia, seharusnya bisa
menganalisis lebih dalam sejarah tersebut karena meski kesekuleran Turki kuat,
simbol-simbol Islam masih berdiri tegak.
Beda halnya dengan Indonesia yang Islamnya sendiri terdiri atas berbagai
sekte. Oleh karena itu konsolidasi menjadi hal yang penting demi persatuan
Islam di Indonesia.
Ibukota umat Islam sebelum
ada Turki adalah Bagdad, Bagdad belum
eksis ebelum masa Abbasiyah. Adapun cerita-cerita dongeng atau kisah 1001 malam
belum eksis sebelum masa itu. Ketika itu ada bangsa yang amat suka berperang,
yaitu bangsa Mongol. Setelah era Abbasiyah itulah kita terpecah dari Timur ke
Barat, terkotak-kotak menjadi berbagai entitas sehingga kekuatan Mongol tidak
bisa dihentikan dan membumihanguskan Bagdad. Pada masa itu umat Islam terlalu
takut untuk menghadapi Mongol sehingga dibutuhkan usaha yang luar biasa untuk
mengalahkan Mongol. Begitu banyak sejarah panjang yang harus kita lalui sebelum
akhirnya membahas perjalanan Turki.
Sejarah Turki jika kita
tarik mudur, ternyata masuk pada era ini, 1218 bangsa Mongol masih Jenghiskhan memfutuhkan
Karikatai, sebuah sungai di bangsa Mongol Barat yang berbatasan langsung dengan
Islam. Terdapat berbagai upaya untuk membumihanguskan kebudayaan Islam itu.
Suku bangsa Ogus yang terdapat bangsa Turki Ustmani inilah yang melakukan
berbagai perlawanan. Mongol yang saat itu hanya menetapkan pilihan berupa
kematian, tidak menerima tawanan. Ogus ini dieksodus namun tidak dikejar oleh
Jengish Khan.
Umat
Islam berhasil mengalahkan Mongol di Kabul namun kabarnya tidak sampai ke orang
lain. Jalaludin adalah satu-satunya orang yang lolos dalam pertempuran bersama
Jengiskhan. Dari karakter bangsa inilah Turki Ustmani dilahirkan, memiliki semangat
daya juang yang tinggi. Saat ini sesungguhnya Islam bukan berada pada
mempersiapkan kemenangan yang besar, namun berusaha mempersiapkan kekalahan
besar untuk mencapai kemenangan yang besar, karena sesungguhnya bangsa yang
besar mengalami hal seperti itu misalnya bangsa Inggris, Jepang dll. Jadi
bangsa yang besar itu harus mengalami kejatuhan besar dulu sebelum akhirnya
mengalami kemenangan besar.
Tidak
semua orang dalam istana Sulaiman Al
Qanuri mendukung kepada Timur, efektif kemudian bala bantuan kepada
negara-negara di Timur tidak berlanjut. Aceh salah satu yang dulunya mendapat
bala bantuan berupa kapal, dan hanya itu bantuan yang kita terima. Sesungguhnya
Indonesia amat jauh berada dari pusat kehidupan Islam pada masa itu. Kurang
lebih 10.000 km dari pusat peradaban umat Islam pada masa itu. Turki Ustmani
menjadi penting bagi hampir setiap ejarah dunia, karena ia melindungi banyak
kota di berbagai belahan dunia.
Kita tidak boleh
membatasi horison. Kalau seandainya bangsa Turki berpikir simpel, maka bangsa
Turki tidak akan kemana-mana. Jika seandainya bangsa Turki menghindari berbagai
problematika dan permasalahan lainnya maka kita tidak akan pernah mendapatkan
perhatian dari Turki. Oleh karena itulah kita seharusnya berdiskusi mengenai
Timur, karena berbagai penaklukan barat
telah begitu banyak yang membahas. Sesungguhnya berbagai sejarah kemenangan
barat atas Islam akan banyak yang membahas. Berbeda dengan kemenangan Islam
yang justru lebih banyak ditutup-tutupi ataupun dihapuskan. Sehingga kini, akan
sangat penting jika kita mempelajari Arkeologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar