Dunia adaah daratan dan air sehingga diperlukan
treatment berbeda atas cara hidup yang berbeda.
Sekiranya
kita belajar pada sejarah perkembangan Islam, Istanbul merupakan sebuah model
perjuangan luar biasa pada tahun 1500an, kerajaan Turki Ustmani mengirimkan
surat kepada Prancis karena beredarnya permainan yang sangat tidak bermanfaat.
Hanya dengan sepucuk surat, Kerajaan Ustmaniyah mampu menyelesaikan
permasalahan. Lalu bagaimana dengan kita saat ini? Mengapa justru sengketa
terus berlangsung di Afghanistan, Palestine, Somaluia dll? Rasanya begitu
banyak permasalahan yang tidak terselesaikan.
Islam
adalah agama Tauhid. Rasulullah sudah mengatakan sejak awal bahwa Islam laksana
sebuah tubuh maka ketika satu bagian tubuhnya merasa sakit, bagian tubuh
lainnya juga akan merasakan sakit yang sama. Lalu kemanakah kita? Apakah terlalu
silap dengan keadaan dunia? Seharusnya negara-negara Islam ibarat untaian
tasbih yang saling terhubung. Jika kita melihat, Amerika yang terdiri atas 53
negara bagian saja tetap menggunakan nama Amerika, begitu juga Inggris. Lalu
bagaimana dengan kita yang berdiri atas nama negara Islam? Tidak satupun negara
hak veto adalah Islam. Hal ini karena kita telah kehilangan diri kita sendiri
di mata dunia. Kehilangan persaudaraan kita satu sama lainnya. Sesungguhnya jika kita hanya berdiri sebagai
seorang individu maka kita hanya akan menjadi seorang pribadi. Namun jika kita
bersatu tentuya akan lebih banyak kebermanfaata dan kekuatan yang dapat kita
lakukan.
Rasulullah
adalah seorang pemimpin segala hal, pendidik, pemerintah, pemimpin utama yang mampu menaklukkan Mekkah dalam waktu
sepuluh tahun. Saat membuat parit di perang Khandaq, Rasulullah memecahkan
sebuah batu yang ketika batu itu dipecahkan terdapat api yang terpercik
darinya. Di sana Rasulullah berkata bahwa ia melihat kekalahan di kerajaan
merah. Dengan keimanan yang luar biasa, sahabat menyakini berita baik yang
dilihat oleh Rasulullah itu. Jika kita berkaca pada keadaan saat ini, adakah
pemimpin kita yang merupakan pilihan rakyat dan dipatuhi dengan kepatuhan luar
biasa?
Keadaan
umat Islam saat ini dicengkram oleh tiga permasalahan utama. Pertama,
kebodohan. Hal inilah yang menghambat kemajuan umat Islam sehingga sangat
diperlukan alternatif bacaan untuk dapat mengatasi kebodohan yang menjadi
permasalahan umat ini. Kedua adalah kemiskinan, lebih dari tiga puluh juta
penduduk indonesia di bawah garis kemiskinan padahal Indonesia merupakan negara
kaya yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa dan sesungguhnya ini bukanlah
takdir Allah melainkan kemalasan Bangsa ini untuk mengubah nasibnya sendiri. Permasalahan
ketiga adalah perpecahan. Negara-negara Islam perlu bersatu karena dengan
persatuan akan ditemukan berbagai kebermanfaatan bagi umat Islam.
Sebagai
umat Islam, kita harus belajar mengenai ilmu kauniah dan ilmu Qulub. Keduanya
harus disinergiskan agar pemuda Islam mampu bergerak maju. Setiap apa yang kita
ketahui adaah apa yang harus kita bagikan kepada orang lain. penuhilah diri ini
dengan berbagai ilmu, baik ilmu kauniah maupun ilmu kalbu. Kekufuran datang
dari kebodohan. Oleh karena itu jauhkan diri ini dari segala kebodohan agar
kita tidak menjadi pemuda Islam dan hamba Allah yang kufur. Kita membutuhkan
kedua ilmu itu karena dunia adaah daratan dan air. Sehingga diperlukan treatment
berbeda atas cara hidup yang berbeda.
Tidak hanya itu, kita juga membutuhkan buku dan
pedang, yaitu ilmu dan berbagai strategi karena hidup kita di dunia ini butuh
perjuangan. Satu hal yang harus kita ingat bahwa Allah lebih dekat dari urat
nadi kita sendiri maka teruslah berbuat
banyak kebermanfataan karena mengharap ridho Allah. Islam akan berjayakah?
Islam adalah agama ilmu. Islam adalah agaa yang fitrah. Ketika kita
melaksanakan Islam dengan sebenar-benarnya maka banyak yang akan terkagum-kagum
dengan agama ini. Oleh karena itu, marilah kita mulai untuk memperbaiki diri
demi mengharapkan keridhoan Allah dalam menegakkan kembali kejayaan Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar