Lama tak berjumpa membuatku begitu ingin bercengkrama dengannya, menumpahkan segala kisah yang aku simpan. Segala penat yang terangkum seolah mencoba berlomba keluar dari lisan yang hina ini. Namun apa daya, tak seluruhnya mampu aku tumpahkan padanya sore itu juga, mengingat keterbatasan waktu yang ia miliki. Dua minggu tak aku jumpai dirinya dalam perbincangan rutin yang kini menjadi sebuah kebutuhan bagiku, siang ini ia hadir dengan segenap asa dan kekayaan jiwa yang membasuh keringnya hati ini. Ia hadir membawa kesegaran, memberikan celah perbaikan, dan menawarkan segala penyembuh bisa yang terjamah olehku beberapa hari ini.
Entah ikatan apa yang membuatku begitu leluasa dan nyaman menumpahkan segala isi hatiku padanya. Hal yang jelas yang sampai kini aku ketahui dan mampu aku pahami adalah kami berjodoh. Ya benar, berjodoh dalam sebuah ikatan perbaikan ruhiyah yang rutin kami lakukan. Allahlah yang mengirimkannya untuk membina dan menempaku untuk mampu menjadi seseorang sepertinya. Seseorang yang juga mampu menjadi bagian dari jalan besar yang disukaiNya. Dan aku begitu amat bersyukur telah mengenalnya dan menjadi bagian dari hidupnya.