Sabtu, 12 Februari 2011

Itulah Kalian

Dua hari ini saya disibukkan oleh dauroh di SMA, ya kembali ke SMA. Itu adalah sebuah kewajiban yang harus dipenuhi dan menjadikannya sebagai sebuah kebutuhan, insya Allah. Sebenarnya dauroh kali ini bukan dilakukan oleh Forum Alumni Remas 39, tetapi kamilah (RMNJ 24) yang mengadakan dauroh ini. Hm, ya sebenarnya ini merupakan penindaklanjutan atas berbagai macam hal yang telah kami bicarakan sebelumnya saat rihlah.
Ditulisan kali ini, saya tidak akan membicarakan mengenai jalannya dauroh, tetapi saya akan membicarakan perihal perubahan saudara-saudara saya alias anggota dari RMNJ 24. Dauroh kali ini memang hanya melibatkan mantan BPH RMNJ 24 untuk memberikan pengalamannya kepada pengurus RMNJ saat ini, yang kebetulan dalam masa jabatan RMNJ 26. Seingat saya, sempat diadakan tiga kali syuro sebelum pelaksanaan dauroh ini. Tentu saya hal ini dimaksudkan agar berbagai macam hal yang akan kami sampaikan mampu terorganisasi dengan baik.
Kembali ke pokok permasalahan, saya akan berbicara mengenai perubahan saudara-saudara saya. Setahun dalam kepengurusan bahkan hampir tiga tahun berjuang bersama dalam berbagai macam kondisi di SMA, membuat ukhuwah kami begitu terjaga. Meski saat awal perjuangan diwarnai dengan konflik yang cukup membuat telinga dan hati panas, namun hal itu justru membuat ikatan ini semakin kuat. Tiga tahun bersama membuat saya begitu memahami karakter dan sifat masing-masing dari mereka.
Ya, saya begitu hapal pribadi masing-masing dari mereka (setidaknya itulah penilaian saya). Kini ikatan itu tak lagi berada di tempat yang sama. Masing-masing dari kami harus berjuang menapaki pijakan baru dan tak lagi bersama-sama menguatkan sebuah ikatan. Satu semester lamanya, saya mencoba beradaptasi dengan berbagai macam ikatan baru, yang sama sekali tak sama dengan kalian. Ternyata adaptasi membutuhkan waktu yang cukup lama dan sedikitpun tak mampu mengubah posisi kalian, dan liburan semester ini kita dipertemukan kembali. Dalam sebuah misi penuh kebaikan, sebuah perubahan, dan sebuah kepedulian. Semoga segala langkah kalian diridhoiNya.
Namun ada yang berbeda saudaraku, hati ini begitu haru melihat parasmu, merasakan segala perubahan yang kini menghiasi lisanmu, dan menyaksikan segala keindahan dalam lakumu. Kini kalian begitu bijak, begitu dewasa, dan begitu memesona. Ya, kalian menjadi pribadi yang amat sangat berbeda. Tentu saya tak merasa terganggu, sedikitpun tidak saudaraku. ada apresiasi tertinggi yang diberikan hati ini untuk kalian. Lagi-lagi saya tak boleh luput untuk bersyukur. begitu banyak nikmat yang Dia berikan saat bersama kalian.
Tak hanya dulu, namun kini, atau bahkan nanti, begitu banyak pelajaran yang kalian berikan. Kalian sadari atau tidak, kalian jualah yang memiliki andil dalam perjalanan hidup saya. Warna-warni kalianlah yang hingga kini masih menghiasi kanvas hidup saya. Coretan yang kalian buat kini membentuk konfigurasi untaian warna yang begitu indah dan memesona. Inilah skenarioNya, mempertemukan saya dengan kalian agar saya semakin giat untuk belajar memaknai sebuah perjalanan.
Kalian semakin dewasa, kalian telah melalui sebuah tahapan pendewasaan diri. Namun ada satu hal yang membuat diri ini tetap mengagumi kalian. Perubahan tak membuat kalian kehilangan identitas diri. Ya, sebuah karakter yang membuat kegembiraan dan kenyamanan ketika saya bersama kalian. Kini ataupun nanti, ada sesuatu yang harus kalian tahu, bahwa saya akan tetap mencintai kalian karenaNya. 

Tidak ada komentar: