Kamis, 09 Agustus 2012

Kuliah Dhuha “Optimalisasi Ramadhan”

Oleh Ustadzah Irvi, Kamis 9 Agustus 2012



Sebagai seorang mukmin hendaknya memperbanyak bekal, karena sebaik-baiknya bekal adalah taqwa

La illaha ilallah  adalah sebuah misi keilahian dari sejak masa Nabi Adam, hanya saja syariat setiap nabi berbeda-beda. Adapun empat golongan yang diberi kenikmatan oleh Allah adalah para nabi, shidiqinm syuhada, dan shalihin.
Para Nabi, Shiddiqin, yaitu orang yang membenarkan ajaran Allah. Jadilah orang pertama yang paling percaya atas apa yang difirmankan oleh Allah, seperti apa yang telah dilakukan oleh Abu Bakar saat peristiwa Isra Mi’raj. Membenarkan dan tidak ragu dengan syariat Allah tanpa rasionalisasi. Syuhada, barang suapa yang mendirikan sunnah-sunnah Rasul di tengah kerusakan umat maka ia mendapatan pahala 100 syahid. Orang yang syahid, ruhnya tidak akan kembali ke alam ruh, tetapi langsung dimasukkan ke dalam surga serta berhak memberikan kesempatan membawa 70 keluarganya, dan kemudahan masuk surga tanpa hisab. Barang siapa yang mati namun seumur hidupnya belum pernah meniatkan diri untuk mati syahid maka bisa saja ia mati dalam keadaan jahiliyah atau kafir. Shalihin, yaitu dilengkapi ciri-ciri berupa kedekatan intens kepada Allah, tidak ada kesombongan atas kekuatan dirinya namun bergantung kepada Allah, serta terbantu dengan kekuatan doa.

Adapun doa itu bentuk diterimanya bermacam-macam, bisa jadi saat itu juga dikabulkan oleh Allah, ditunda hingga waktu yang tepat, atau di kabulkan ketika di akhirat nanti. Jangan pernah malu untuk meminta kepada Allah. Mintalah dari sekarang, sebanyak-banyaknya. Adapun syarat terkabulnya doa adalah
1.       Syuratul ijabah, memiliki respon yang cepat akan segala perintah Allah, tidak hanya saat butuh saja
2.       Percaya dan yakin bahwa Allah akan mengabulkan doa kita.
Karena Allah sesuai dengan prasangka hambaNya maka hendaknya kita selalu berhusnudzon kepada Allah.
Seorang mukmin hendaknya dapat memanfaatkan Ramadhan dengan baik. Optimalisasi dapat dilakukan seorang mukmin ketika ramadhan dengan melakukan mu’ahadah (kecendrungan mengikuti ajaran allah, menjadi fitrah dengan janjinya kepada Allah seperti janjinya pada masa dulu di alam ruh), muroqobah (selalu merasakan pengawasan Allah), Muhasabah (hendaknya dilakukan setiap hari sebelum tidur, iman itu meningkat karena ketaqwaan kita kepada Allah maka hisabah diri kita sebelum dihisab Allah), Muaqobah (menghukum diri kita ketika bersalah, tentu saja dengan hukuman yang tidak berada di luar kemampuan kita), dan Mujahadah (bagaimana kesungguhan kita berjihad atau berlelah-lelah). Sebelum mengakhiri kuliah dhuha, Ustadzah Ivy berpesan agar kita sebagai seorang mukmin hendaknya memperbanyak bekal, karena sebaik-baiknya bekal adalah taqwa.

Tidak ada komentar: