Syumuliatul Islam menurut Drs. Musholli merupakan pencapaian paripurna
dalam upaya penerapan Rukun Iman, Rukun Islam, dan Rukun Ihsan. Ketiganya
merupakan aspek yang berkaitan satu sama lainnya untuk menjalankan Islam secara
kaffah atau menyeluruh. Rukun Iman dapat diibaratkan sebagai pondasi,
Rukun Islam diibaratkan sebagai bangunan, sedangkan Ihsan hadir sebagai
atapnya.
Tegaknya Islam amat tergantung pada kualitas pondasi seseorang. Sama
seperti konsep pondasi pada bangunan, seperti itu pula lah konsep pondasi dalam
keimanan. Semakin dalam pondasi keimanan seseorang maka bisa dipastikan semakin
tinggi pula amal keislaman yang bisa dibangun sebagai bangunan di atasnya.
Bangunan yang dibangun di atas pondasi itu merupakan amalan-amalan yang
mengingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Sedangkan ihsan sebagai atap
adalah pelindung bangunan dari hal-hal yang menyebabkan kerusakan bangunan.
Oleh karena itu ihsan berfungsi melindungi diri seorang muslim agar hidupnya
senantiasa dihiasi perbuatan baik yang berkualitas.
Ihsan merupakan sesuatu yang harus selalu dikedepankan dalam
menjalankan berbagai perintahNya dan upaya menghamba padaNya melalui Islam.
Islam diupayakan sebagai manhaj yang komprehensif. Islam mencakup seluruh aspek
kehidupan manusia dalam berbagai dimensi. Baik dari segi sepanjang hayat
manusia, kehidupan sehari-hari, dan berbagai kebutuhan ruhiyah, akal, jasadiyah
dll.
Tak hanya sebagai manhaj yang komprehensif, Islam juga harus dimaknai
sebagai manhaj yang seimbang. Manhaj yang seimbang yaitu keseimbangan antara
ruh dan jasad, akal dan qalbu, dunia dan akhirat, dengan kata lain Islam
merupakan manhaj yang bersifat tengah-tengah (moderat).Islam juga harus
dimaknai sebagai manhaj yang memudahkan karena Islam selalu memberi keringanan
dan kemudahan bagi umatnya.
Islam merupakan integral ilmu yang menghubungkan Allah sebagai Rabb
kepada manusia (muslim) sebagai hambaNya. Sains dan Al quran merupakan kesatuan
integral ilmu yang menghubungkan pencipta dengan makhluknya. Sains dan Al Quran
saling melengkapi melalui berbagai kajian empiris, inspirator/ isyarat, dan
kajian komprehensif. Sedangkan muslim untuk menuju muslim sejati membutuhkan Al
Quran yang kemudian distabilisatori oleh maintenance dengan kekuatan
berupa konsepsional dan moral. Tak hanya Al Quran, sains ikut memiliki andil
dalam integral ilmu selanjutnya. Muslim melalui sains akan mengalami dinamisasi
dan melakukan development. Pengembangan tersebut dilakukan dengn
operasional dan struktural.
Dengan demikian
seorang muslim diharapkan mampu menjalankan islam secara menyeluruh dengan
memperhatikan Islam sebagai pedoman yang menyeluruh, moderat, dan memudahkan
bagi pemeluknya. (Materi ini disampaikan oleh Dr. Musholli di National Leadership Camp PPSDMS NF Angkatan 6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar