Bismillah…
Setelah
hampir sebulan isu yang cukup panas mengenai “pemalsuan tanda tangan” bergulir,
diam dan menahan sesak yang ada di hati, hmm mungkin ini saatnya saya ceritakan
apa yang sesungguhnya terjadi. Hahaha menjadi orang yang sebulan ini selalu disebut
seolah menjadi “tersangka” dan mendadak terkenal dengan hal “buruk” yang
dilakukan, tentu saja sempat membuat tidur saya sedikit terganggu. Pasalnya,
hampir dua minggu roadshow dan Kampanye Pemira UI 2013 berlangsung, isu
mengenai hal tersebut belum juga berhenti berhembus, justru makin kencang
terdengar di setiap fakultas yang didatangi oleh Adnan-Wize, tidak hanya datang
dari mahasiswa di fakultas, hal tersebut juga datang dari para panelis.
Sejujurnya
begitu sedih dan menahan tangis ketika mendengar dan melihat Adnan-Wize di
setiap kesempatan mendapatkan pertanyaan dan “serangan” yang sama terkait hal
tersebut, karena sesungguhnya bisa dikatakan itu bukan kesalahan mereka, mereka
sama sekali tidak tahu menahu. Itu murni kesalahan dan ke-skip-an saya
dalam mengakomodir administrasi yang dibutuhkan sebelum verifikasi berkas
Pemira. Saya ingin memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua warga UI,
terutama Adnan-Wize selaku teman yang telah saya “beratkan” proses kampanyenya
karena kesalahan saya pribadi, kepada Tim Adnan-Wize, kepada teman-teman
panitia Pemira UI 2013, serta kepada sahabat-sahabat saya yang tidak sengaja
masuk dalam lingkaran ke-skip-an saya.
Rabu
malam tanggal 23 Oktober 2013 Pukul 20.30 adalah deadline pengumpulan
berkas verifikasi. Sebagai orang yang bertanggung jawab dalam segala hal yang
berkaitan dengan administrasi maka sudah menjadi tugas saya memastikan jumlah dukungan
tanda tangan yang ada agar Adnan-Wize bisa lolos dalam verifikasi. Pukul 18.00
kami masih berkumpul di Perpustakan Pusat untuk merekap seluruh tanda tangan
dan berkas yang ada. Semua panik karena jumlah tanda tangan dari FK dan FKG
begitu banyak kurangnya. Beberapa dari kami memutuskan untuk pergi ke Salemba
untuk mengejar kekurangan tanda tangan tersebut. Tinggallah saya di Depok untuk
merekap seluruh jumlah tanda tangan yang ada.
Pukul
20.00, kurang lebih 30 menit sebelum deadline berkas verifikasi, semua
panik dan menemukan bahwa 20 tanda tangan FIB yang berada dalam satu halaman
lembar dukungan hilang entah dimana. Panik dan bingung atas apa yang terjadi
maka saya berinisiatif untuk meminta dukungan tanda tangan yang saya wakili
dengan memohon izin kepada teman-teman. Ada lima orang sahabat dari program
studi yang sama dengan saya yang saya sms untuk memohon izin meminta dukungan
dan tanda tangan mereka untuk Adnan-Wize. Kepanikan bertambah ketika
teman-teman yang dari Salemba belum kunjung datang sedangkan menit deadline
pengumpulan berkas telah terlewat.
Sejenak
saya lupa bahwa sms saya tidak kunjung dibalas oleh kelima sahabat saya sedangkan
nama mereka telah saya tulis di dalam lembar dukungan tersebut.
Deadline yang telah lewat membuat kepanikan saya sebagai orang yang
bertanggung jawab dalam administrasi semakin panik. Belum lagi kepastian yang
tak menentu membuat saya benar-benar melupakan bahwa kelima sahabat saya belum
membalas sms saya. Ke-skip-an inilah yang akhirnya membawa petaka dan
sebulan ini menjadi ganjalan berat dalam hati saya.
Deadline
yang telah melampaui batas itulah yang akhirnya memberikan keputusan baru bahwa
ternyata batas waktu pengumpulan berkas verifikasi diundur hingga Jumat, 25
Oktober 2013 pukul 19.00. Merasa bahwa ada tambahan waktu maka optimalisasi
ketelitian administratif pun ditingkatkan. Akhirnya saya menemukan 20 tanda
tangan dukungan FIB yang berada dalam satu lembar dukungan yang tadinya
dianggap hilang. “Seharusnya” ketelitian saya mengingatkan kepada kelima tanda
tangan sahabat saya yang belum juga dapat konfirmasi itu. Sayangnya saya masih
begitu skip dalam hal ini, tanpa bermaksud melupakan, saya justru
lupa mengambil lembar yang ada “tanda tangan” kelima sahabat saya itu. Lembar
tersebut justru terbawa ke dalam berkas verifikasi yang dikumpulkan tim
Adnan-Wize pada hari Jumat pukul 16.00.
Sidang
verifikasi pertama pun dilaksanakan Jumat malamnya kurang lebih pukul 20.00.
Sayangnya Adnan-Wize tidak lolos dalam verifikasi pertama karena kurang
melengkapi satu buah tanda tangan dukungan dari FE, belum melengkapi satu buah
materai dalam surat keterangan dana kampanye, serta lampiran program kerja. Adnan-Wize
pun diberi kesempatan untuk melengkapi berkas hingga hari Selasa, 29 Oktober
2013 pukul 09.00. Adnan-Wize beserta tim pun mengambil berkas yang sudah ada di
panitia untuk diperbaiki dan dilengkapi. Termasuk pada Selasa pukul 08.00,
Adnan menarik lembar tanda tangan yang ada nama kelima sahabat saya itu untuk
tidak disertakan dalam verifikasi.
Saat
itulah saya baru menyadari ke-skip-an saya, bahwa sampai pagi itu
ternyata teman saya belum juga membalas konfirmasi sms saya tersebut. Hal ini
saya asumsikan karena saya mengirimkan sms di lobby FH yang saat itu sedang
tidak ada sinyal maka ada kemungkinan sms tersebut tidak sampai ke kelima
sahabat saya itu. Akhirnya saya mengkonfirmasi ulang sms itu kelima sahabat saya.
Benar, tidak ada satupun yang menerima sms saya maka dengan kerendahan hati
saya memohon maaf kepada mereka semua dan menjelaskan duduk perkaranya.
Sebenarnya
tiga dari lima orang sahabat saya tersebut mengizinkan dan mengatakan bahwa hal
tersebut tidak menjadi permasalahan. Namun saya ingin menjelaskan bahwa
“tanda tangan” tersebut sudah ditarik dari kelengkapan berkas dan tidak
diikutsertakan lagi dalam berkas verifikasi karena Adnan memang sudah menarik
dengan mencoret ke lima tanda tangan itu dari berkas yang dikumpulkan untuk
verifikasi kedua sebelum batas pengumpulan berkas verifikasi kedua pada Selasa,
29 Oktober 2013 pukul 09.00.
Sayangnya,
sidang verifikasi kedua pada Selasa, 5 November 2013 hal tersebut di atas
diangkat oleh panitia dan sempat dinyatakan adanya tuduhan “pemalsuan tanda
tangan” tersebut padahal pada sidang
verifikasi pertama bahkan hal tersebut tidak dibahas. Hal tersebut kemudian
diberitakan lewat twitter secara gamblang, termasuk penyebutan seluruh
nama yang terkait dalam “tuduhan”. Sidang berakhir dengan keputusan bahwa
Adnan-Wize lolos verifikasi berangkat dari peraturan Pemira UI pasal 19k yang
menguatkan bahwa berkas Adnan-Wize memang telah memenuhi persyaratan verifikasi
karena memang kelima “tanda tangan” tersebut tidak dimasukkan ke dalam berkas
verifikasi kedua dan berkasnya sudah lengkap (kelengkapan berkas ini menjadi hak peserta Pemira UI sehingga peserta berhak
untuk memperbaikinya, termasuk dengan mencoret tanda tangan yang bermasalah itu
sehingga tidak diikutsertakan dalam kelengkapan berkas).
Seminggu
pasca sidang verifikasi kedua yang dibuat BAP oleh panitia beserta dengan
publikasi melalui twitter dengan penyebutan nama saya, Panitia Pemira UI 2013 memberikan klarifikasi berupa Pers Realese
kronologis sidang verifikasi (bisa dilihat di sini) dan permohonan maaf kepada Adnan-Wize karena telah
memberatkan Adnan-Wize dalam mengikuti jalannya Pemira ini. Panitia Pemira UI 2013 juga memberikan
surat permohonan maaf yang ditujukan kepada saya pribadi atas penyebutan nama
saya dalam publikasi twitter mereka karena melanggar kode etik (bisa dilihat di sini).
Kegundahan
saya sebulan ini terus berlangsung saat banyak orang yang mempertanyakan
integritas Adnan-Wize. Sungguh, ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan
integritas mereka. Hal ini murni kesalahan dan ke-skip-an saya dalam
memanajemen administrasi yang ada. Sekali lagi saya memohon maaf yang
sebesar-besarnya atas apa yang telah terjadi dan telah saya lakukan. Dengan
segala kerendahan hati, saya mohon seluruh pihak dapat bersikap objektif dalam
menilai apa yang sesungguhnya terjadi. Adnan-Wize sama sekali tidak memiliki
niat untuk melakukan tindakan tersebut, Adnan-Wize dalam perkuliahannya bahkan
tidak pernah sekalipun “menitip absen” atau ada temannya yang “mengabsenkan”
dirinya saat mereka tidak menghadiri perkuliahan. Bahkan untuk tugas kuliah
mereka sekalipun tidak pernah dikerjakan oleh teman lainnya. Mereka juga tidak
sampai hati untuk menulis ulang jawaban temannya ketika mengikuti kuis atau
ujian, meski temannya rela memberikan jawaban untuk mereka.
Semoga
tulisan ini sedikit dapat melegakan kegundahan yang saya rasakan selama masa
pemira ini berlangsung. Bukan untuk sebuah pembenaran, melainkan upaya untuk
memberikan sebuah kejelasan di tengah desas-desus dan segala isu yang telah
berkembang. Semoga kita semakin bijak menghadapi segala macam hal yang terjadi.
Wallahu’alam. Terima kasih atas perhatiannya :”)
Beberapa
bukti capture sms kepada sahabat
saya
1 komentar:
ice Post, keep posting :)
Newbie asked permission to post some promotion
Mitra303 | Agen Sbobet | Agen Judi | Agen Bola
Agen Judi Online
Agen Judi
Agen Judi Terpercaya
Agen Bola
Bandar Judi
Bandar Bola
Agen SBOBET
Agen Casino
Agen Poker
Agen IBCBET
Agen Asia77
Agen Bola Tangkas
Prediksi Skor
Mitra303 Adalah Agen Judi Terpercaya yang Menyediakan Beberapa Permainan Judi Online Seperti SBOBET, IBCBET, ASIA77, TANGKASNET99, 1SCASINO, 338A, ASIAPOKER77
Join Segera Dan Dapatkan Bonus Menarik Dari MITRA303 seperti :
1. PROMO BONUS DEPOSIT 20% UNTUK PRODUK SBOBET, IBCBET dan 30% UNTUK ASIA77 ( SportBook )
2. PROMO BONUS ROLLINGAN 1.25% untuk SBOBET,IBCBET dan ROLLINGAN ASIA77 1.35% ( SportBook )
3. PROMO BONUS DEPOSIT 10% UNTUK CASINO ONLINE
4. PROMO BONUS ROLLINGAN 1% ALL CASINO ONLINE
5. PROMO BONUS DEPO 30% UNTUK BOLA TANGKAS
6. PROMO BONUS ROLLINGAN 2% UNTUK ASIAPOKER77
7. PROMOSI CASHBACK 10% ALL PRODUK
8. PROMO REFERENSI 10% JIKA MENGENALKAN MITRA303 KEPADA TEMAN ANDA
Info Lebih Lanjut Kunjungi : www.mitra303.com/promosi
Rasakan Bonus2 nya Hanya di MITRA303
Come Join Now !
Website >>> www.mitra303.com
Register >>> www.mitra303.com/register
Mitra303 juga menyediakan Prediksi Skor terupdate di : www.mitra303.com/category/prediksi-bola/
Posting Komentar