Jumat, 17 September 2010

Segenggam Kata



Didedikasikan untuk saudara seperjuangan
Remaja Masjid Nurul Jannah angkatan 24 SMAN 39 Jakarta

Mengenalmu adalah sebuah keindahan
Bersamamu aku mampu kembali berpijak
Mengukir jejak dengan berbagai warna
Menapaki indahnya pelangi kehidupan
Ditengah pahitnya kenyataan
Kini  aku kembali berharap
Perpisahan tak lagi menjadi alasan
Dan ukhuwah terus berjalan
Abadi kekal dan selamanya
Hingga menuntun kita pada JannahNya

Melangkahkan kaki di tempat perjuangan baru membuat hati ini memaksa memori untuk memutar ulang perjuanganku dengan kalian. Ya, diawali dengan sebuah perkenalan yang bahkan tak cukup hanya sebentar. Saling bertukar informasi diri demi mengenal kawan seperjuangan. Melalui hari-hari dengan syuro berbagai kepanitaan pun tak membuat kami cukup mengenal siapa orang yang berada dibalik hijab itu. Menyediakan waktu untuk sekedar saling mengenal dengan berkunjung ke masjid tercinta dilakukan sebagai salah satu alternatif -yang pada akhirnya menjadi sebuah kebutuhan. Kegiatan-kegitan kaderisasi pun rutin dilakukan demi terciptanya kader-kader yang mampu meneruskan tongkat estafet dakwah di SMA Negeri 39 Jakarta. Betul Kawan, kakak-kakak kelas begitu berharap kita semua mampu menjadi kader yang jauh lebih baik dari mereka. Menegakkan kalimat Tauhid dan Panji agama Islam di lingkungan wiyata mandala yang kita huni selama 3 tahun itu. Apakah kita mampu? Sungguh itu tugas yang sengat berat.                
              Dan nyatanya Allah memang ingin membuat perjuangan ini kian bermakna. Sedikit demi sedikit kerikil yang menjadi batu sandungan kian banyak mewarnai perjuangan ini, namun begitu banyak hikmah yang aku rasakan dan karena kerikil itu pula yang menjadikan ukhuwah ini menjadi begitu kuat dan indah nantinya. Betapa dengan kerikil itu kita semua mampu jauh mengenal karakter satu sama lain. Tergambar jelas bagaimana ketika wajah kalian dipenuhi semburat amarah karena perselisihan ketika syuro, sekedar  tangis ketika ada hati yang merasa terdzalimi, saling memberi motivasi juga saling mengingatkan ketika track yang kita lalui sedikit keluar dari pembatas jalan, semangat yang membara ketika terprovokasi, tawa, canda, dan ledekan-ledekan yang mewakili kepenatan hati ketika begitu banyak amanat yang harus diselesaikan. Namun, itu semua adalah warna Kawan, yang menggores indah dikanvas yang kita miliki. Kini semua sudah selesai (betulkah? Aku rasa tidak, masih ada janji yang diucapkan  yang ditorehkan diatas selembar kertas tho?),  masing-masing dari kita menapaki jalan yang baru, jalan yang memiliki tujuan sama, meski kini masing-masing dari kita melalui jalan itu dengan cara yang berbeda , tempat yang berbeda dan ditemani raga yang berbeda pula.

Saudaraku,
Sungguh nikmat yang besar, Allah telah menjadikan kita bersaudara di atas ikatan iman.
Semoga Allah menjadikan kita sebagai saudara yang saling menyayangi di atas ikatan tersebut.
Saudara yang menghendaki kebaikan satu sama lainnya. Saudara yang tidak menginginkan ada keburukan pada satu sama lainnya.Bersama rasa cintaku karenaNya aku membuat tulisan ini…Semoga Allah mendatangkan manfaat, menjadikannya bekal untuk dunia dan simpanan untuk akhirat.
Diiringi Robithah dikala doaku terpanjat, terbayang berjuta ekspresi wajah kalian, semoga dapat mengiringi langkah kalian menuju JannahNya dalam naungan cintaNya kita mampu dipertemukan kembali. Aamiin

*Terbersit ketika melakukan perjalanan balik dari mudik, ditengah hiruk pikuk deru kendaraan bermotor yang bersahutan dan ditengah kemacetan yang dilalui selama perjalanan terpikir sedikit sesal ketika raga ini tak mampu bertemu untuk sekedar sapa dan memohon maaf

Yang merindukan kesegaran ukhuwah dan kehangatan keluarga yang kalian tawarkan
Jumat 17/09/2010
Erin Nuzulia Istiqomah

2 komentar:

Mamaz Rahmat Mantabz mengatakan...

kenangan SMA memang begitu indah
tak akan pernah bisa di lupakan

ukhuwah dan rasa persauadaraan kita dapatkan berawal dari SMA

mudah"an kita istiqomah untuk membina adik-adik kita d SMA

Goresan Pelangi Kehidupan mengatakan...

Aamiin...