Kamis, 20 Juni 2013/ Pukul 20.00—22.00
Muhammad membawa gerakan penyelamatan berupa dakwah kepada
kebaikan, memerintahkan berbuat ma’ruf, dan melarang dari perbuatan munkar.
Pada
dasarnya Islam memiliki kompetitor dalam ideologinya. Adapun kompetitor dalam
ideologi islam adalah Kristen (ortodox, katolik, aliance. Protestan), Zionisme
(liberalisme, demokrasi, nasionalisme), Kapitalis (sosialisme, komunisme,
fasisme), dan Marxis (sosial demokratis, sosialisme, fasisme). Muhammad membawa
gerakan penyelamatan berupa dakwah kepada kebaikan, memerintahkan berbuat
ma’ruf, dan melarang dari perbuatan munkar. Tujuan utama dari gerakan perubahan
yang diusung Muhammad adalah kemenangan.
Pada
hakikatnya, orang-orang pembuat perubahan tidak selalunya membawa kemajuan,
bisa jadi membawa kemunduran. Hal ini dikarenakan mereka tidak berpegang pada
tali agama Allah, berbeda dengan gerakan perubahan yang dibawa oleh Muhammad.
Adapun model perubahan yang dibawa oleh Muhammad melalui berbagai tahapan,
takni tahapa dasar yang terjadi pada periode Mekkah yang kemudian berhijrah
menuju titik perupahan. Tahapan ini disebut tahapan pemantapan, yang dilakukan
pada periode madinah. Pada periode ini terdapat titik perubahan dari segi
mentalitas dan teritorial.
Adapun
pembangunan masyarakat madani membutuhkan learning society berupa ilmu pengetahuan sosial islam, ilmu
pengetahuan islam, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Learning society ini
membutuhkan perencanaan strategis dan taktis, pemikiran dan perencanaan
strategis (nilai, visi, misi, dan strategi), dan perencanaan strategi taktis.
Ketiga hal tersebut dapat dilakukan melalui generasi qurani dan masyarakat
relijius. Ketika semua hal tersebut terpenuhi maka kita akan mendapati
masyarakat madani yang meiliki karakteristik primer berupa masyarakat yang
memiliki intelektual, spiritual, moral, hukum, dan peradaban. Selain itu
terdapat karakteristik masyarakat sekunder berupa masyarakat demokrat, moderat,
mandiri, profesional, dan reformis.
Tahapan
perubahan yang dibawa oleh Muhammad dibagi atas dua fase, yakni fase mekkah dan
fase Madinah. Pada fase Mekkah terdapat fase integral yang diorientasikan
kepada terbentuknya SDM yang berkepribadian islami. Upaya tersebut diakukan
dengan pembangunan kompetensi intelektual, pembangunan kompetensi spiritual,
dan pembangunan kompetensi moral. Sedangkan pada fase Madinah, dilakukan
pembentukan masyarakat dalam bentuk ebuah negara yang lebih beradab dan lebih
bersifat struktural. Hal tersebut diupayakan dengan pembangunan institusi
(masjid), ikatan konsolidasi, penyusunan konstitusi, pembangunan militer, dan
pelembagaan hukum dan etika.
Model
masyarakat Qurani merupakan contoh model masyarakat yang diupayakan Muhammad
dalam gerakan perubahannya. Generasi qurani adalah suatu generasi yang
mencintai kebaikan, kebenaran, dan keadilan sebagai jaminan hidup dengan menjadikan
Al Quran dan As Sunnah sebagai sumber acuan kebenaran pikiran. Pembentukan
masyarakat Qurani meliputi proses pembacaan, penyucian, pengajaran, dan
penguasaan informasi dan masalah-masalah baru, aktual, dan dinamis. Pembentukan
kepribadian qurani dimulai dengan iman kepada Allah, taqwa sebenar-benarnya
taqwa, islamisasi kehidupan, berpegang teguh dengan tali Allah, kesatuan hati,
dan persaudaraan Islam. Dengan membentuk kepribadian maka akan membentuk
masyarakat, inilah salah satu upaya pergantian yang islami.
Perubahan islami sendiri dimulai dengan tahapan perubahan
keyakinan, perubahan ruh, perubahan pemikiran,
perubahan akhlak, perubahan wawasan, perubahan sosial, dan perubahan gerakan.
Kompetensi seorang pemimpin besar meliputi instuctor, coach, facilitator, dan consultant. Perjalanan
institusi dan organisasi dimulai dengan tujuan, nilai, visi, mesin penggerak,
dan kendaraan. Dalam perubahan tersebut, sebuah masyarakat tidak serta merta
akan menerima secara langsung tetapi ada prosesnya, yakni melalui denial,
resistance, depression, exploration, dan commitment.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar