Selasa, 30 Juli 2013

Pemimpin Perubahan Nabi Muhammad SAW

Bachtiar Firdaus
Kamis, 20 Juni 2013/ Pukul  20.00—22.00

Muhammad membawa gerakan penyelamatan berupa dakwah kepada kebaikan, memerintahkan berbuat ma’ruf, dan melarang dari perbuatan munkar.

Pada dasarnya Islam memiliki kompetitor dalam ideologinya. Adapun kompetitor dalam ideologi islam adalah Kristen (ortodox, katolik, aliance. Protestan), Zionisme (liberalisme, demokrasi, nasionalisme), Kapitalis (sosialisme, komunisme, fasisme), dan Marxis (sosial demokratis, sosialisme, fasisme). Muhammad membawa gerakan penyelamatan berupa dakwah kepada kebaikan, memerintahkan berbuat ma’ruf, dan melarang dari perbuatan munkar. Tujuan utama dari gerakan perubahan yang diusung Muhammad adalah kemenangan.
Pada hakikatnya, orang-orang pembuat perubahan tidak selalunya membawa kemajuan, bisa jadi membawa kemunduran. Hal ini dikarenakan mereka tidak berpegang pada tali agama Allah, berbeda dengan gerakan perubahan yang dibawa oleh Muhammad. Adapun model perubahan yang dibawa oleh Muhammad melalui berbagai tahapan, takni tahapa dasar yang terjadi pada periode Mekkah yang kemudian berhijrah menuju titik perupahan. Tahapan ini disebut tahapan pemantapan, yang dilakukan pada periode madinah. Pada periode ini terdapat titik perubahan dari segi mentalitas dan teritorial.

Adapun pembangunan masyarakat madani membutuhkan learning society  berupa ilmu pengetahuan sosial islam, ilmu pengetahuan islam, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Learning society ini membutuhkan perencanaan strategis dan taktis, pemikiran dan perencanaan strategis (nilai, visi, misi, dan strategi), dan perencanaan strategi taktis. Ketiga hal tersebut dapat dilakukan melalui generasi qurani dan masyarakat relijius. Ketika semua hal tersebut terpenuhi maka kita akan mendapati masyarakat madani yang meiliki karakteristik primer berupa masyarakat yang memiliki intelektual, spiritual, moral, hukum, dan peradaban. Selain itu terdapat karakteristik masyarakat sekunder berupa masyarakat demokrat, moderat, mandiri, profesional, dan reformis.
Tahapan perubahan yang dibawa oleh Muhammad dibagi atas dua fase, yakni fase mekkah dan fase Madinah. Pada fase Mekkah terdapat fase integral yang diorientasikan kepada terbentuknya SDM yang berkepribadian islami. Upaya tersebut diakukan dengan pembangunan kompetensi intelektual, pembangunan kompetensi spiritual, dan pembangunan kompetensi moral. Sedangkan pada fase Madinah, dilakukan pembentukan masyarakat dalam bentuk ebuah negara yang lebih beradab dan lebih bersifat struktural. Hal tersebut diupayakan dengan pembangunan institusi (masjid), ikatan konsolidasi, penyusunan konstitusi, pembangunan militer, dan pelembagaan hukum dan etika.
Model masyarakat Qurani merupakan contoh model masyarakat yang diupayakan Muhammad dalam gerakan perubahannya. Generasi qurani adalah suatu generasi yang mencintai kebaikan, kebenaran, dan keadilan sebagai jaminan hidup dengan menjadikan Al Quran dan As Sunnah sebagai sumber acuan kebenaran pikiran. Pembentukan masyarakat Qurani meliputi proses pembacaan, penyucian, pengajaran, dan penguasaan informasi dan masalah-masalah baru, aktual, dan dinamis. Pembentukan kepribadian qurani dimulai dengan iman kepada Allah, taqwa sebenar-benarnya taqwa, islamisasi kehidupan, berpegang teguh dengan tali Allah, kesatuan hati, dan persaudaraan Islam. Dengan membentuk kepribadian maka akan membentuk masyarakat, inilah salah satu upaya pergantian yang islami.
Perubahan islami sendiri dimulai dengan tahapan perubahan keyakinan, perubahan ruh, perubahan  pemikiran, perubahan akhlak, perubahan wawasan, perubahan sosial, dan perubahan gerakan. Kompetensi seorang pemimpin besar meliputi instuctor, coach, facilitator, dan consultant. Perjalanan institusi dan organisasi dimulai dengan tujuan, nilai, visi, mesin penggerak, dan kendaraan. Dalam perubahan tersebut, sebuah masyarakat tidak serta merta akan menerima secara langsung tetapi ada prosesnya, yakni melalui denial, resistance, depression, exploration, dan commitment. 

Tidak ada komentar: